TAHU TECH – Black Hole Silhouette Image

Melakukan suatu hal yang dikira mustahil, sebuah tim internasinal astronomer telah menangkap gambar dari bayangan lubang hitam- sebuah tempat misterius di luar angkasa yang menelan segalahal bahkan cahaya pun yidak bisa kabur darinya. Pertanyaannya adalah bagaimana cara menangkap gambar dari lubang hitam yang menghisap cahaya ini?

Para peneliti berpikir untuk menangkap gambar lubang hitam dengan meneliti bayangan yang menyala-nyala di sekitar pusat lubang hitam. Mereka menciptakan EHT (Event Horizon Teloscope), teloskop ini meningkatkan teknik Very Long Baseline Interferometry (VLBI) teknologi penglihatan teleskop dengan menangkap gambaran dari objek yang sangat jauh. VLBI bekerja dengan membuat sebuah lapisan dari teleskop kecil yang disinkronasikan dan di fokus ke satu objek yang sama diwaktu bersamaan dan berperan sebagai teloskop virtual besar, untuk menghasilkan detail objek yang diamati.

Adapun hasil pengamatan dari EHT ini ialah pengukuran langsung massa lubang hitam yang lebih akurat dari data yang pernah ada. Gambar yang di beri nama M87* ini menjadi bukti nyata perkembangan teknologi astronomi dunia saat ini.

Sumber:
https://www.jpl.nasa.gov/edu/news/


Ingin tahu informasi menarik lainnya? Yuk, ikuti media sosial HMSI FTIK ITS lainnya di
hima.is.its.ac.id/medsos

Share Your Story: GPBL SUT 2019

Share Your Story telah kembali! Bersama dengan Regita Ayu Cahyani dari Artemis, kali ini ia akan menceritakan pengalamannya mengikuti Global Project Based Learning di Suranaree University of Technology Thailand.

Program ini cukup unik karena berbeda dengan program pendek lainnya, dimulai dari tahap seleksi yang tidak biasa dengan pengiriman berkas dan presentasi proyek. Dengan program yang bertemakan Smart Zoo, proyek pun harus berkaitan dengan tema sehingga Gita mempresentasikan aplikasi smart zoo di Surabaya saat seleksi. Bersama lima delegasi lainnya dari ITS, mereka yang lolos pun berangkat.

Programnya sendiri berlangsung selama 10 hari di SUT, yang menempuh 4 jam perjalanan darat dari Bangkok dengan biaya fully-funded kecuali flight. Site project sendiri diadakan di Korat Zoo. Proyek ini dibuat dengan membentuk tim yang masing-masing beranggotakan 6 orang. Proses pertama adalah dimulai dari analisa kondisi lingkungan di kebun binatang kemudian melakukan brainstorming untuk memecahkan permasalahan yang ada di sana.

Bagi Gita, tentu saja ada permasalahan yang ia alami ketika melaksanakan proyek. Ia mendapatkan challenge untuk selalu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris selama proyek berlangsung lantaran perbedaan bahasa ibu yang dimiliki tiap anggota timnya yang beranggotakan 2 mahasiswa dari SUT Thailand dan 3 mahasiswa SIT Jepang. Dengan mencoba menerapkan ilmu dari mata kuliah RKPL dan RBPL ke dalam proyek, Gita mengajukan proyek dengan melakukan improvisasi sebuah aplikasi milik Korat Zoo dengan sebuah prototype aplikasi.

Di hari terakhir, semua tim harus mempresentasikan hasil proyek mereka dihadapan para professor dari SUT Thailand, SIT Jepang, dan Manager dari Korat Zoo. Perjuangan grup Gita tidak sia-sia, mereka mendapatkan penghargaan Best Project karena dinilai dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di Korat Zoo yakni mampu membantu proses bisnis dan tidak membutuhkan budget banyak sehingga dinilai mudah untuk diimplemetasikan secara langsung. Wah, selamat untuk Gita!


Ingin tahu informasi menarik lainnya? Yuk, ikuti media sosial HMSI FTIK ITS lainnya di
hima.is.its.ac.id/medsos

Share Your Story: Kumamoto Spring Program 2019

Share Your Story telah kembali! Kali ini bersama Alifa Rizki Rahmarani yang baru saja kembali dari Kumamoto University Spring Program 2019, Jepang.

Alifa yang sudah dari dulu menargetkan ingin ke Jepang, akhirnya menemukan program ini melalui akun sosial media IO. Karena biaya yang terlihat affordable dan diberi restu oleh orang tua, ia akhirnya mendaftar. Syarat pendaftaran berkas pun tidak sulit yaitu hanya dengan fotokopi paspor, transkrip, dan tefl. Setelah itu, ia dinyatakan lolos dan sekitar akhir Februari-awal Maret kemarin ia menuju Jepang.

Cuaca di Kumamoto lumayan dingin dan hampir selalu berawan dengan lingkungan bersih dan tidak terlalu metropolitan. Ia terkesan dengan host family-nya yang ramah karena sempat dibuatkan masakan rumahan, diajak bermain, dan dibelikan kue.

Program ini cukup santai karena banyak melakukan acara kunjungan ke berbagai tempat. Materi pembelajarannya pun ringan dan lebih banyak memberikan sudut pandang dari sisi humanities yang sangat menarik untuk kita yang belajar IT. Selain itu, ia juga mendapatkan insight lebih mengenai kebumian Gunung Aso. Di hari terakhir, mereka melakukan presentasi dan ikut berbaur dengan anak-anak SMA di sana.

Pengalaman mengesankan bersama volunteer sana juga membuat Alifa senang karena ia sendiri merupakan Volunteer di ITS International Office dan sempat bertemu dengan Volunteer dari Kumamoto University yang ramah.

Terakhir, ada pesan nih dari Alifa! Ada beberapa kebiasaan baik di Jepang yang bisa diterapkan di Indonesia seperti merapikan meja habis makan dimanapun kita makan dan tidak duduk di priority seat. Sebagai tambahan untuk kalian yang ingin memiliki pengalaman study abroad, meskipun hampir tidak ada kaitannya dengan jurusan, program study abroad manapun tetap layak untuk diikuti. Untuk langsung terjun ke dalam lingkungan baru yang sangat berbeda dan orang yang berbeda pula adalah pengalaman yang tidak ada duanya. Lagipula, tidak ada ruginya juga kan tahu banyak hal? “Yok daftar selagi sempat!”


Ingin tahu informasi menarik lainnya? Yuk, ikuti media sosial HMSI FTIK ITS lainnya di
hima.is.its.ac.id/medsos

Perlukah Kamu Menjaga Nomor Teleponmu?

Apakah kamu merasa akunmu sekarang aman? Coba pikirkan kembali. Saat ini peretas dapat melakukan hal yang luar biasa dengan usaha sedikit hanya dengan menggunakan nomor ponsel. Mereka menggunakan nomor ponsel karena nomor ponsel merupakan satu titik kelemahan. Nomor ponsel digunakan di setiap waktu, ketika mendaftar ke situs dan layanan, masuk ke dalam aplikasi atau game, otentikasi dua faktor untuk masuk ke akun dan terkadang digunakan untuk mengatur ulang akun jika kamu melupakan kata sandi. Itu sebabnya kamu perlu melindungi nomor teleponmu.

Lalu bagaimana peretas mencuri nomor telepon? Mereka hanya membutuhkan waktu yang singkat karena nomor telepon dapat ditemukan di mana saja. Seringkali, peretas dapat menemukan nomor ponsel target mereka muncul di internet. Kemudian mereka memanggil operator target dengan menyamar sebagai pelanggan. Tidak sedikit bahwa operator layanan hanya meminta untuk memberikan nomor telepon ke operator atau kartu SIM yang berbeda. Dengan begitu, nomor telepon diaktifkan pada kartu SIM penyerang, dan peretas dapat mengirim atau menerima pesan dan membuat panggilan seolah-olah mereka adalah orang yang baru saja diretas.

Jika terjadi tanda-tanda bahwa target tiba-tiba kehilangan layanan seluler tanpa alasan yang jelas, maka target berhasil diretas. Dari sana, itu sesederhana memulai ulang kata sandi pada akun yang terkait dengan nomor telepon itu. Facebook, Gmail, Twitter – dan banyak lagi. Seorang peretas dapat menggunakan nomor telepon yang dibajak untuk mencuri semua cryptocurrency mu, mengambil alih nama pengguna sosial media atau menghapus semua data yang kamu punya.

Dampak terburuk yang terjadi jika nomor teleponmu berhasil diretas adalah sulit atau tidak mungkin untuk mendapatkan nomor teleponmu kembali, apalagi ketika peretas sudah masuk kedalam akunmu. Belum lagi data-data yang kamu miliki di akun yang berbeda-beda. Dengan mencuri nomor teleponmu, seorang peretas dapat membajak akun target satu per satu dengan mengirim ulang kata sandi ke telepon target. Mereka dapat menipu sistem otomatis dengan berpikir bahwa mereka adalah target yang menelepon layanan pelanggan. Dan lebih buruk lagi, mereka dapat menggunakan nomor yang dibajak untuk masuk ke email kantor dan mencuri dokumen hingga pencurian data. Berbahaya sekali bukan?

Namun kamu tidak perlu khawatir, terdapat beberapa tips untuk melindungi nomor teleponmu. Kamu bisa menambahkan kode keamanan sekunder ke akun ponsel, selain itu kamu dapat menelepon operator layanan. Kamu dapat meminta operator layanan untuk menetapkan kata sandi sekunder pada akun untuk memastikan bahwa hanya kamu sebagai pemegang akun yang dapat membuat perubahan pada akun nomormu, cobalah untuk membuat kata sandi lebih dari empat hingga enam digit dan pastikan kamu menyimpan kode cadangan.        Itulah beberapa tips yang dapat diterapkan untuk mencegah peretasan nomor teleponmu, yuk sekarang lebih berhati-hati untuk memasang nomor teleponmu di tempat yang dapat dilihat secara umum!

Sumber : https://techcrunch.com/2018/12/25/cybersecurity-101-guide-protect-phone-number/
Gambar :
https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/hApiw3f4DZMZxf4w7S-ddGFsL_Y=/640×360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1945005/original/069909000_1519793545-where-to-buy-sim-card-in-ho-chi-minh.jpg


Ingin tahu informasi menarik lainnya? Yuk, ikuti media sosial HMSI FTIK ITS lainnya di
hima.is.its.ac.id/medsos