Sistem Informasi Berbagi Ilmu dengan SIMETRI

Sistem Informasi Mengajar Teknologi Informasi atau yang biasa dipanggil dengan SIMETRI merupakan sebuah bentuk pengajaran berbasis IT yang pada tahun ini yang berfokus pada Pemrograman Web ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan siswa terhadap teknologi informasi yang diselenggarakan oleh mahasiswa Sistem Informasi tiap tahunnya dengan topik yang berbeda-beda. 

Acara ini merupakan sebuah pengabdian kepada masyarakat yang diwadahi oleh Departemen Social Development HMSI dengan tujuan untuk berbagi ilmu pengetahuan yang telah dipelajari kepada masyarakat sekitar. Acara SIMETRI tahun ini, menargetkan anak SMA atau SMK sederajat dengan domisili Surabaya sebagai pesertanya dengan topik bahasan pembelajaran website development sederhana. 

SIMETRI 2022 tidak hanya merupakan acara yang memaparkan sebuah materi tetapi juga memberikan para peserta sesi hands-on yang merupakan praktik secara langsung dengan panduan para mentor. Acara ini juga memberikan keuntungan seperti memberikan pembelajaran yang mungkin para peserta belum bisa dapatkan di sekolah mereka serta mempromosikan departemen Sistem Informasi ITS.  

Acara SIMETRI 2022 dilaksanakan secara offline di departemen SI ITS tepatnya di gedung 1 departemen Sistem Informasi setiap minggunya pada hari sabtu. SIMETRI telah berlangsung selama 4 minggu yang di mulai pada tanggal 15 Oktober dan berakhir pada tanggal 5 November lalu. Acara ini memiliki dua divisi yaitu mentor dan staff, Staff yang bertugas pada acara ini merupakan mahasiswa Sistem Informasi angkatan 2020 sementara mentor yang bertugas merupakan mahasiswa Sistem Informasi 2021. 

“Menurut tanggapan aku, buat SIMETRI 2022 itu bisa dibilang sukses, hal itu bisa diliat dari antusias pesertanya sendiri mulai dari pendaftar yang melebihi ekspektasi kita, peserta yang semangat pada setiap pertemuannya dalam 4 minggu ini dan interaksi yang seru dari peserta pengajar maupun panitianya sendiri” merupakan tanggapan Febina Mushen Anjelita, selaku salah satu penanggung jawab acara SIMETRI 2022. “sebelum simetri para mentor juga diberikan pelatihan bernama ASIK jadi nambah ilmu juga buat kita. kita bisa menyampaikan kembali ilmu yang kita dapatkan ke adik-adik peserta acaranya juga seru, semuanya antusias dan pastinya banyak yang jago-jago sewaktu praktik pembuatan websitenya.” kesan dari Safia Ailsa Egasmara selaku salah satu mentor SIMETRI 2022.

Sebagai harapan untuk SIMETRI kedepannya Febina berkata “Harapan untuk SIMETRI kedepannya semoga bisa terus terlaksana dan bisa semakin dikenal sama banyak orang supaya bisa meningkatkan eksistensi dari sistem informasi, dan semoga kedepannya nanti targetnya bisa lebih meluas dan semua yang terlibat dengan SIMETRI dapat merasakan manfaat dari kegiatan SIMETRI ini”.

Elon Musk “Akhirnya” Akuisisi Penuh Twitter

Foto: Elon Musk (Sumber: unilad.com)

Setelah banyaknya drama, meme, dan huru-hara terjadi di lini masa sepanjang tahun ini, Elon Musk akhirnya resmi mengakuisisi Twitter dengan total biaya sebesar US$44 miliar atau setara dengan Rp689 triliun (asumsi kurs Rp15.675 per dolar AS) pada Kamis (10/11/2022). Tindakan Elon Musk setelah membeli Twitter cukup unik yaitu dengan membawa wastafel ke markas besar Twitter saat kunjunganya pada Rabu (27/10/2022). Pada unggahan akun Twitter @elonmusk, Elon Musk terlihat berjalan dan tertawa sambil membawa wastafel di kedua tangannya. “Entering Twitter HQ – let that sink in!,” tulisnya dalam keterangan video.

Jika kita melihat ke belakang gagasan Elon Musk membeli Twitter bermula pada awal tahun ini. Pada 31 Januari 2022, Elon Musk awalnya hanya membeli saham Twitter dengan skema angsuran setiap harinya hingga mencapai 5% di pertengahan Maret. Elon yang sangat aktif di Twitter kerap mempertanyakan komitmen Twitter dalam menciptakan sebuah sosial media yang menjunjung tinggi demokrasi dan kebebasan berbicara. Elon juga mendekati beberapa anggota dewan direksi Twitter termasuk temannya dan salah satu pendiri Twitter, Jack Dorsey. Lalu pada bulan April, Elon akhirnya menjadi pemegang saham terbesar Twitter dengan mengakuisisi 9% saham atau 73,5 juta saham yang senilai $3 miliar. 

CEO Twitter, Parag Agrawal kemudian secara terbuka mengundang Elon Musk untuk bergabung dengan dewan direksi Twitter. Namun, setelah adanya perbincangan pribadi antara dua orang tersebut keadaan menjadi buruk. Dipercaya oleh beberapa pihak bahwa Elon Musk dan Parag Agrawal sangat berbeda pendapat di banyak hal sehingga Elon tidak jadi bergabung dengan dewan direksi Twitter. Elon Musk untuk pertama kalinya kemudian mengumumkan keinginannya membeli Twitter secara penuh. Elon akhirnya dapat mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter seharga $44 miliar dan menjadikan perusahaan itu privat pada 25 April 2022. Untuk melakukan pembelian ini, Elon Musk harus menjual saham Tesla yakni sekitar $8,5 miliar. Salah satu hal yang Elon katakan akan lakukan saat membeli Twitter adalah mencabut larangan Twitter terhadap mantan Presiden Donald Trump setelah serangan 6 Januari 2021 di US Capitol. Dia menyebut larangan itu sebagai keputusan yang buruk secara moral dan sangat bodoh.

Jika kalian mengira cerita antara Elon Musk dan Twitter berakhir disini maka salah besar. 13 Mei 2022, secara mengejutkan Elon Musk mengumumkan bahwa ia menghentikan proses akuisisi Twitter karena ia ingin memastikan jumlah akun bot dan spam di Twitter terlebih dahulu. Sementara itu pada waktu yang bersamaan, saham Twitter jatuh dan saham Tesla rebound tajam. Elon mengancam akan mengakhiri proses akuisisi jika Twitter tidak memberikan informasi yang sebenarnya tentang akun bot di Twitter. Twitter mengambil langkah balasan dengan menuntut Elon Musk untuk segera menyelesaikan proses akuisisi. Pengadilan untuk menyelesaikan kasus ini pun direncanakan akan digelar pada bulan Oktober di Delaware. Kemudian pada 5 Oktober 2022, Elon Musk setuju untuk melanjutkan proses akuisisi dan mencegah terjadinya pengadilan. 

Kita kembali ke bagian awal ketika Elon Musk mengunggah video dirinya memasuki markas Twitter membawa wastafel yang menunjukkan bahwa kesepakatan itu akan diselesaikan. Langkah pertama yang diambil Elon Musk cukup ekstrem dengan memecat beberapa petinggi Twitter seperti CFO Ned Segal, Kepala Hukum, Kebijakan, dan Kepercayaan Vijaya Gadde dan Penasehat Umum Sean Edgett. Riwayat konflik yang sudah diketahui banyak pihak membuat CEO Parag Agrawal juga tidak lepas dari pemecatan besar-besaran.

Elon Musk mengatakan dalam cuitannya, alasannya membeli Twitter adalah untuk mencoba menolong umat manusia dan dia menginginkan “peradaban untuk memiliki alun-alun kota digital”. Dia juga menyiratkan, bahwa kalau misi ini gagal dia akan menerimanya. Fakta bahwa dia menunjukkan cuitan itu kepada calon pengiklan di Twitter menunjukkan bahwa untuk sekarang dia masih akan mempertahankan model bisnis Twitter. Meskipun, raksasa media sosial ini sudah beberapa waktu mengalami merosotnya keuntungan bila dibandingkan dengan Alphabet milik Google dan Facebook milik Meta.

Kita masih tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan dengan salah satu jejaring sosial terbesar di dunia ini, tetapi yang kita tahu bahwa Elon telah mencapai apa yang dulunya tidak terpikirkan akan terjadi, yaitu mengambil alih Twitter seharga US$44 miliar. Pada akhirnya kesimpulan dalam artikel ini mengenai kisah selama berbulan-bulan proses pembelian Twitter hanyalah awal dari babak baru ketidakpastian di Twitter yang dikemudian hari menimbulkan sejuta pertanyaan tentang seberapa berharganya platform ini, untuk apa, dan apa yang dia (Elon Musk) rencanakan untuk dilakukan dengannya. (YA)

Sumber Referensi:

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20221028120846-92-866532/elon-musk-akuisisi-twitter-rp683-t-uangnya-dari-mana

https://dunia.tempo.co/read/1650461/penuh-liku-inilah-kronologi-elon-musk-beli-twitter

https://techcrunch.com/2022/10/27/elon-musk-bought-twitter/

https://economy.okezone.com/read/2022/11/05/320/2701658/5-fakta-elon-musk-beli-twitter-incaran-selanjutnya-bts?page=1

https://www.bbc.com/news/business-63408384

Hentikan Siaran TV Analog, Indonesia Menuju Era TV Digital

Foto: Ilustrasi Keluarga Sedang Menonton Siaran TV (Sumber: freepik.com)

Rabu, 2 November 2022 menuju pukul 24.00 waktu Indonesia setempat, kita menyaksikan hitungan mundur di televisi masing-masing rumah kita. Nah, hitungan mundur apakah yang ada di televisi kemarin? Hitungan mundur tersebut menandakan bahwa Pemerintah Indonesia resmi memulai program penghentian siaran TV analognya. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 11/2020 tentang Cipta Kerja, yang isinya peralihan siaran televisi di wilayah NKRI dari sistem analog ke sistem digital. Program ini disebut dengan Analog Switch Off atau disingkat ASO. Isu pemberhentian TV analog sebenarnya sudah berlangsung sejak 2016, tetapi dengan segala persiapan yang matang, ASO baru bisa direalisasikan pada tahun ini. 

Mekanisme ASO Dilakukan secara Bertahap

Pemerintah melakukan ASO secara bertahap dimulai pada 2 November 2022. Alasan dilakukan bertahap lantaran distribusi alat Set-Top-Box (STB) untuk mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara di TV analog belum tuntas. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), yakni Mahfud MD menuturkan bahwa distribusi STB belum diselesaikan oleh beberapa TV swasta. Sebelumnya, Pemerintah mengakomodasi masyarakat yang belum mampu membeli TV digital dengan memberikan alat berupa STB agar televisi lama milik masyarakat bisa tetap menerima siaran digital. 

Dikutip dari Kompas.com (6/10/2020), Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia berharap Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dari negara lain, terutama negara-negara Asia Tenggara, yang sudah melakukan migrasi atau Analog Switch Off (ASO) terlebih dulu. “Alat penerima siaran TV digital yang dapat dikoneksikan ke pesawat TV lama, yang berjumlah sekitar 6,7 juta Set-Top-Box untuk rumah tangga tidak mampu,” lanjut Johnny. 

Alasan Pemerintah Berhentikan TV Analog

Seperti yang kita ketahui bersama, salah satu kelemahan TV analog adalah konsistensi tayangannya yang tidak baik. Ketika menonton TV analog kita kerap menjumpai gangguan berupa gambar yang buram dan ada ‘semutnya’. TV analog juga bergantung pada kondisi cuaca di sekitar rumah. Dengan beralih ke siaran digital, pemerintah menjanjikan pengalaman menikmati konten siaran televisi yang lebih baik bagi penonton. Pemerintah menyatakan TV digital membuat masyarakat bisa mendapatkan kualitas gambar yang lebih jernih dan canggih.

Efek lainnya dengan menggunakan TV digital adalah pilihan jumlah channel yang lebih banyak. Contohnya, di Kepulauan Riau yang sebelumnya hanya ada enam saluran TV akan bisa menikmati lebih dari dua puluh program siaran. Kemudian, yang tidak kalah penting adalah adanya migrasi dari TV analog ke TV digital ini secara tidak langsung akan membuka peluang cepatnya koneksi internet di Indonesia. Hal tersebut terjadi karena frekuensi yang selama ini ada dalam TV analog yaitu sebesar 700 MHz jika sudah dialihkan ke TV digital dapat dimanfaatkan untuk menyajikan jaringan 5G. 

Pada akhirnya, masyarakat Indonesia sudah seharusnya menerima perubahan baru yang dirasa lebih baik dari sebelumnya. Meskipun tidak mudah karena masih banyak masyarakat yang telah terbiasa dengan TV analog, perlahan semua pasti bisa beralih dan lebih menyukai siaran TV digital. Untuk kalian yang ingin mencari lebih lanjut mengenai ASO ini dapat mengunjungi laman resmi Kominfo di siarandigital.kominfo.go.id. (YA)

Sumber referensi:

https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/07/183000365/kominfo–siaran-tv-analog-dihentikan-2-november-2022-ini-alasannya?page=all

https://www.kompas.com/tren/read/2022/11/02/060500165/siaran-tv-analog-mulai-dihentikan-hari-ini-termasuk-wilayah-jabodetabek-?page=all

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20221105095516-37-385360/siaran-tv-analog-mulai-dimatikan-ini-alasan-pindah-digital

https://www.suara.com/news/2022/04/30/142217/3-alasan-pemerintah-setop-tv-analog-dan-beralih-ke-tv-digital-karena-hal-ini?page=all

Foto Buatan AI yang Mengguncangkan Sosial Media

Foto : “The Last Selfie Ever Taken” (Sumber : MidJourney AI)

Belakangan ini dunia media sosial diguncangkan oleh sebuah inovasi baru di bidang teknologi Artificial Intelligence atau AI, yaitu teknologi generator gambar otomatis berbasis AI. Apa itu AI? AI merupakan sebuah teknologi yang menggunakan Neural Network untuk membuat gambar berdasarkan teks yang diberikan. Nah, neural network merupakan serangkaian algoritma yang mempunyai tujuan untuk meniru cara kerja berpikirnya otak manusia. 

Teknologi AI itu sendiri merupakan bidang di IT yang sudah berkembang sejak 1951 dimana teknologi AI pertama kali berhasil diciptakan oleh Christopher Strachey yang merupakan Direktur Kelompok Riset Pemrograman di Universitas Oxford. Sekarang, teknologi AI sudah merupakan teknologi yang kita sering temui pada kehidupan kita. Salah satu penggunaan AI baru-baru ini yang terkenal adalah generator gambar otomatis, yang dikenal dengan berbagai nama seperti MidJourney, WonderAI, Dall-E, dan berbagai nama lain.

Lalu, bagaimana cara kerja teknologi tersebut? Mengambil penjelasan dari tim developer yang bekerja di salah satu generator gambar otomatis yaitu MidJourney. MidJourney menggunakan Open-source AI untuk membuat sebuah gambar dengan deskripsi yang telah diberikan dengan referensi yang didapatkan dengan menelusuri internet. Nah Open-source itu apa? Open-source merupakan sebuah perangkat lunak yang terdiri dari kode sumber yang tersedia untuk umum. 

Generator gambar otomatis tersebut membuat orang-orang terpukau dengan hasilnya. Seperti gambar di atas, gambar tersebut dihasilkan oleh AI MidJourney dengan memasukkan teks The Last Selfie Ever Taken atau swafoto terakhir yang akan diambil, dari deskripsi teks tersebut AI telah menghasilkan sebuah gambar yang merupakan prediksi atau visualisasi yang menyesuaikan dengan deskripsi teks tersebut. Dengan hasil AI tersebut yang menakjubkan dan dilakukan dengan waktu yang cepat, beberapa pertanyaan dan kekhawatiran dari netizen pun bermunculan seperti hak kepemilikan dari gambar, karir yang terancam dan karir yang mungkin akan muncul, dan lain lain. 

Referensi :

https://www.britannica.com/technology/artificial-intelligence/Alan-Turing-and-the-beginning-of-AI

https://www.theverge.com/2022/8/2/23287173/ai-image-generation-art-midjourney-multiverse-interview-david-holz