Mahasiswa Sistem Informasi Beri Manfaat ke Masyarakat Melalui Socio Trip

Manusia sejatinya adalah makhluk sosial. Hal ini pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles melalui istilah zoon politicon yang memiliki arti bahwa manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi dengan manusia lain. Selain itu, ini juga berarti manusia sebagai makhluk sosial akan selalu bergantung pada orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari kita harus selalu membantu dan memberi kepada sesama. Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HMSI) melalui Departemen Social Development (SocDev) memiliki agenda tersendiri untuk mewadahi hal ini, yaitu Socio Trip. Pembaca mungkin penasaran, sebenarnya apa, sih, Socio Trip itu? Kami berkesempatan mewancarai Rafi, salah satu Staf dari Departemen SocDev mengenai hal ini.

Socio Trip merupakan sebuah agenda sosial yang bertujuan dan berfokus untuk memberikan pengalaman dalam berbagi rezeki dan apapun yang kita miliki kepada sesama atau orang yang lebih membutuhkan, juga menanamkan rasa peduli sosial yang tinggi terhadap lingkungan sekitar. Untuk setiap penyelenggaraan Socio Trip, Departemen SocDev selalu membuka pendaftaran bagi mahasiswa Sistem Informasi yang ingin ikut berkontribusi di dalamnya. Salah satu Socio Trip yang diadakan adalah ketika mengunjungi Panti Asuhan Rumah Bersinar saat bulan Oktober kemarin.

Departemen SocDev merangkai sebuah acara yang akan memberi kebahagiaan kepada para penghuni Panti Asuhan Rumah Bersinar. Acara dimulai dengan perkenalan singkat antara mahasiswa yang ikut dan anak-anak di Panti Asuhan. Kemudian ada sesi bermain bersama dalam sebuah permainan beregu. Lalu, acara dilanjut dengan memakan snack bersama dan diakhiri dengan penyerahan donasi kepada pihak Panti Asuhan Rumah Bersinar. 

Rafi mengatakan bahwa ia dan rekan-rekan SocDev lainnya merasa sangat senang agenda Socio Trip dapat terlaksana. Tidak hanya itu, respon dari partisipan Socio Trip yang langsung disampaikan ke rekan-rekan SocDev sendiri ternyata begitu antusias untuk hadir dalam agenda-agenda Socio Trip yang akan datang. Harapan dari Rafi sendiri ada dua, yaitu teruntuk masyarakat, Rafi berharap nama HMSI ini sudah terdengar secara luas dan memberikan citra baik, terutama kepada pihak-pihak yang sudah berhubungan langsung dengan SocDev. Yang kedua harapan untuk internal HMSI, semoga dapat tetap atau bahkan meningkatkan antusiasme dalam kegiatan Socio Trip, karena kegiatan yang sederhana seperti ini nyatanya dapat membawa dampak yang baik dan berguna bagi masyarakat maupun internal HMSI sendiri. (YA)

Cek Keseruan Nobar Final Piala Dunia 2022 di Departemen Sistem Informasi!

“Gooooolllll…!,” Teriak supporter Argentina ketika negara yang didukungnya berhasil mencetak gol terakhir dengan skor 4-2 melawan Prancis dalam adu pinalti yang sekaligus menjadikan mereka sebagai pemenang Piala Dunia 2022.

Keseruan dan ketegangan ketika menonton acara kompetisi olahraga memanglah menjadi sensasi tersendiri bagi siapapun, tidak terkecuali untuk peminat sepak bola. Layaknya pemersatu umat manusia, semua orang di sudut belahan bumi ikut menyemarakkan Piala Dunia tahun ini dengan meluangkan waktunya untuk mendukung jagoan mereka dalam pertandingan.  

Mahasiswa Departemen Sistem Informasi (DSI) tentu tidak mau kehilangan momentum ini. Bertepatan pada final Piala Dunia, yakni tanggal 18 Desember 2022 kemarin, telah diadakan kegiatan Nonton Bareng Piala Dunia di depan Gedung 2 Departemen Sistem Informasi. Acara internalisasi ini menjadi penutup berakhirnya semester gasal dan kegiatan Evaluasi Akhir Semester tahun ini. 

Adapun persiapan yang dilakukan tidaklah banyak. Pertama sebelum acara nobar atau nonton bareng, Vice Head HMSI melakukan perizinan ke Departemen Sistem Informasi terkait peminjaman tempat keberlangsungan acara. Lalu ketika hari-H, pengaturan tempat atau teknis dilakukan bersama-sama oleh para mahasiswa DSI dari berbagai angkatan.

Meskipun waktu dimulainya acara terbilang cukup malam dan minim sekali fasilitas, hal tersebut tidak menghilangkan antusiasme dari para mahasiswa. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya kehadiran teman-teman yang datang dari berbagai angkatan, mulai dari 2019 hingga 2022. 

Begitulah momen kebersamaan yang diadakan dalam acara Nonton Bareng Piala Dunia oleh para mahasiswa DSI. Dengan diadakannya acara ini, diharapkan dapat menumbuhkan rasa bahwa mahasiswa ke kampus tidak harus hanya di waktu kuliah saja, namun juga bisa untuk sekadar bersosialisasi atau betemu teman-teman dan sivitas akademik DSI. “Semoga acara nobar ini menjadi pemantik awal kedepannya banyak acara internalisasi bagi mahasiswa dan juga menyatakan kalau kita bisa, loh, berkegiatan di DSI secara bebas selama masih dalam konteks yang positif,” ungkap Fauzi Anwar R. selaku Vice Head I HMSI. (WP)

Teknologi FIFA World Cup Qatar 2022 bak Dunia Sci-fi

Foto : “Video Asisstant Referee (VAR) Room” (Sumber : FIFA.com)

Piala Dunia FIFA 2022 Qatar telah berlangsung sejak 20 November lalu dan sudah menjadi pembicaraan banyak orang. Namun, topik yang hangat dibicarakan banyak orang merupakan rangkaian teknologi canggih yang digunakan pada acara tersebut. Qatar yang menjadi tuan rumah acara FIFA tahun ini mengaplikasikan banyak teknologi seperti VAR (Video Assistant Referee), Bola Al-Rihla, teknologi offside semi-automatic, Pendingin stadion, dan teknologi Bonocle dan feelix palm.

Qatar rela mengeluarkan dana sebesar US$220 miliar atau sekitar Rp3.650 triliun untuk memberikan inovasi yang besar pada stadion FIFA tahun ini. Dari teknologi-teknologi tersebut mari kita pelajari lebih dalam apa saja teknologi tersebut dan tujuannya.

Teknologi VAR atau Video Assistant Referee merupakan teknologi canggih yang menggunakan 42 kamera yang beragam termasuk drone dan juga sebuah helikopter untuk membantu wasit menentukan keputusan mengenai peraturan bermain selagi permainan berjalan. VAR sendiri tidak hanya terdiri dari berbagai kamera yang membantu wasit, namun juga memiliki divisi lain yang membantu kerja VAR, seperti VAR team 1 yang hanya fokus pada layar utama untuk menginformasikan team VAR yang lain jika ada pelanggaran atau insiden yang terjadi secara langsung. VAR mempunyai banyak divisi yang memiliki tujuan sama yaitu untuk membantu pemberian keputusan pada pertandingan tersebut lebih akurat dan lebih adil.

Teknologi yang lainnya merupakan Bola Al-Rihla. Teknologi tersebut merupakan teknologi yang diintegrasikan di dalam bola untuk membantu teknologi VAR dan penentuan keputusan wasit yang lebih adil dan lebih akurat. Bola yang diproduksi Adidas tersebut memiliki sensor dan sistem suspensi yang dapat memberikan data sebanyak 500 kali dalam 1 detik yang akan diproses untuk membantu penentuan keputusan.

Pelanggaran Offside merupakan salah satu keputusan yang menimbulkan banyak kontroversi dalam sejarah pertandingan bola. Maka itu pada piala dunia kali ini telah diciptakan inovasi baru yaitu teknologi Offside semi-automatic yang bertujuan untuk memberikan keputusan yang lebih akurat dan tepat. FIFA mengatakan, teknologi tersebut akan mengikuti pemain dan lapangan serta memasang titik data. Titik data tersebut akan diukur hingga 50 kali per detik. Teknologi ini menggunakan 12 kamera yang terpasang di bawah atap stadion untuk melacak pergerakan bola. Teknologi ini juga melacak 29 titik tubuh pemain. 

Teknologi yang diterapkan pada FIFA tahun ini juga tidak hanya berpengaruh ke pemain atau tim yang mengikuti acara tersebut. Namun, inovasi teknologi juga akan berdampak kepada kita sebagai penonton untuk dapat menikmati acara tersebut dengan nyaman. Salah satu inovasi yang diterapkan adalah pendingin stadion untuk para penonton. Tuan rumah Qatar merupakan negara yang berada di padang pasir, maka mereka menerapkan pendingin satu stadion untuk menahan rasa panas di Qatar. Pendingin tersebut dapat menurunkan suhu stadion sampai 68°F atau 20°C dan diperkirakan dapat 40% lebih hemat energi dibanding dengan pendingin biasa karena menggunakan tenaga surya.

Dan teknologi yang terakhir adalah teknologi Bonocle dan Feelix Palm dibuat untuk para penonton tunanetra dan ingin menikmati acara tersebut. Teknologi Bonocle sendiri merupakan platform hiburan braille pertama di dunia yang dapat memberikan individu tunanetra merasakan kegembiraan seperti orang lain yang sedang menonton piala dunia. Sementara, teknologi Feelix Palm merupakan alat komunikasi telapak tangan yang dapat memberikan pesan ke individu tunanetra tanpa membatasi gerakan fisik atau pendengaran mereka.

References : 

https://www.digination.id/read/018586/5-inovasi-teknologi-di-fifa-2022

https://www.fifa.com/technical/football-technology/football-technologies-and-innovations-at-the-fifa-world-cup-2022/video-assistant-referee-var