Konser Coldplay yang akan digelar di Jakarta pada bulan November mendatang sedang menjadi pusat perhatian netizen Indonesia belakangan ini. Konser ini hanya diadakan satu hari di Indonesia. Alhasil dari eksklusivitas itu, remaja hingga orang dewasa berbondong-bondong untuk membeli tiket konser Coldplay tersebut. Penjualan tiket telah dilakukan pada tanggal 17 dan 19 Mei 2023 kemarin. Banyak masyarakat yang merasa senang karena berhasil mendapatkan tiket konser yang mereka inginkan. Namun, tidak sedikit pula masyarakat yang merasa kecewa karena gagal mendapatkan tiket konser.
Mengapa bisa gagal?
Terdapat banyak kemungkinan seseorang gagal dalam memperebutkan tiket konser, seperti jaringan yang kurang stabil, uang yang tidak segera di transfer, keterbatasan kapasitas tiket yang dijual, dan kendala yang paling utama adalah website penjualan tiket konser yang overload. Kendala website penuh sudah tidak asing lagi bagi kita yang sering melakukan pembelian secara online, terlebih produk tersebut menarik dan memiliki harga terjangkau.
Bagaimana website bisa penuh?
Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan website penuh, diantaranya:
Lonjakan Traffic
Ketika sebuah website mengalami lonjakan pengunjung, server hosting akan bekerja dua kali lipat lebih keras dari biasanya karena server mengalami kelebihan beban dan menjadi penuh. Hal ini bisa menyebabkan website sedikit sulit untuk diakses.
Kapasitas Server Terbatas
Setiap server memiliki batasan kapasitas yang ditentukan oleh perangkat keras dan infrastruktur yang digunakan. Jika jumlah pengguna melebihi kapasitas yang tersedia, server bisa menjadi penuh dan tidak mampu melayani permintaan.
Pertumbuhan Pengguna yang Cepat
Ketika platform atau layanan mendapatkan popularitas yang pesat dan jumlah pengguna bertambah secara signifikan, server belum tentu dapat mengikuti pertumbuhan tersebut. Pertumbuhan pengguna yang cepat mengakibatkan server menjadi penuh karena meningkatnya permintaan dan kebutuhan akan sumber daya.
Keterbatasan Infrastruktur Jaringan
Infrastruktur jaringan dapat mempengaruhi ketersediaan dan kecepatan layanan yang disediakan provider. Apabila infrastruktur jaringan tidak memadai, maka server dapat penuh dan pengguna akan mengalami kesulitan dalam mengakses layanan.
Pengaturan Konfigurasi yang Tidak Optimal
Pengaturan konfigurasi yang tidak optimal dapat menyebabkan penyebaran penggunaan sumber daya yang tidak efisien. Dalam beberapa kasus, terdapat masalah dalam manajemen beban, caching, atau alokasi sumber daya yang dapat menyebabkan server penuh.
Pada hari Senin (8/5), nasabah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengeluhkan sejumlah layanan seperti BSI Mobile, mesin ATM, dan teller di kantor cabang bank yang tidak dapat digunakan sejak pagi hari. Melalui akun instagram resminya, @banksyariahindonesia, manajemen BSI menjelaskan bahwa gangguan layanan terjadi karena adanya perawatan sistem yang dilakukan oleh BSI. Pihak BSI pun meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi karena nasabah tidak bisa melakukan transaksi keuangan.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengumumkan bahwa semua layanan, termasuk kantor cabang, ATM, dan BSI Mobile, sudah pulih sepenuhnya. Nasabah sekarang dapat melakukan transaksi dengan normal kembali setelah mengalami eror selama empat hari terakhir sejak Senin (8/5). Dalam konferensi pers di Wisma Mandiri Thamrin, Jakarta, pada Kamis (11/5), Hery menyampaikan, “Saya bersyukur bahwa pada hari ini, 11 Mei 2023, seluruh layanan cabang, ATM, dan mobile banking sudah kembali normal dan dapat digunakan oleh nasabah untuk melakukan transaksi seperti biasa,”.
BSI menyatakan bahwa gangguan dalam layanannya selama beberapa hari tidak menyebabkan adanya rush money atau penarikan uang secara serentak dalam jumlah besar. Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, dengan tegas menyatakan, “Tidak ada rush money,” Selain itu, Hery juga memberikan jaminan bahwa seluruh dana dan data nasabah tetap aman meskipun terjadi eror yang diduga akibat serangan siber.
Kabar Peretasan BSI Oleh LockBit 3.0 Mulai Viral
Sabtu 13 Mei 2023, pada pagi hari, akun Twitter dengan username @darktracer_int (Fusion Intelligence Center @ DarkTracer) melaporkan bahwa kelompok peretas yang mengkhususkan diri dalam ransomware LockBit 3.0 mengakui telah melakukan serangan terhadap sistem layanan BSI, yang mana menyebabkan gangguan dalam sistem perbankan tersebut. Dalam tweet-nya, akun Twitter @darktracer_int menulis bahwa kelompok ransomware LockBit secara resmi mengakui bertanggung jawab atas gangguan dalam layanan Bank Syariah Indonesia sebagai akibat dari serangan yang mereka lakukan.
Dalam gambar yang diunggah Dark Tracer, hacker LockBit 3.0 mengaku telah mencuri 15 juta data pelanggan, informasi karyawan, dan sekitar 1,5 terabyte data yang ada di dalam sistem BSI. “Manajemen bank tidak punya alasan yang lebih baik selain berbohong kepada nasabah dan mitra perusahaan, yakni melaporkan adanya sejenis ‘masalah teknis’ yang sedang dilakukan oleh bank,” jelas hacker LockBit 3.0.
Kabar terakhir menyebutkan bahwa LockBit 3.0 telah menyebarkan data curian tersebut di pasar gelap internet atau biasa disebut dark web. Sebelum melakukan penyebaran data tersebut, kelompok LockBit 3.0 mengklaim telah melakukan negosiasi dengan pihak Bank Syariah Indonesia (BSI). Informasi ini diungkapkan melalui akun Twitter Dark Tracer, @darktracer_int. Pada Selasa (16/5), akun @darktracer_int menuliskan bahwa kelompok LockBit 3.0 telah mempublikasikan sejarah percakapan terkait negosiasi dengan BSI. Dalam percakapan tersebut, mereka meminta tebusan sebesar 20 juta dolar AS (setara dengan Rp 295.619.468.026). Cuitan tersebut juga dilengkapi dengan gambar yang menunjukkan sejarah percakapan antara LockBit dan pihak yang diklaim berasal dari BSI.
Apa itu Ransomware dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Secara garis besar, ransomware adalah jenis malware yang berbahaya dan menyerang sistem komputer dengan cara mengenkripsi atau mengunci data korban, sehingga korban tidak dapat mengaksesnya. Seperti kebanyakan serangan oleh hacker, para pelaku ransomware akan menuntut pembayaran uang tebusan agar korban dapat mendapatkan kembali akses ke data mereka. Serangan ransomware dapat dilakukan melalui beberapa metode, termasuk email phishing dan berbagai bentuk rekayasa sosial lainnya.
Email phishing adalah taktik yang digunakan untuk memanipulasi pengguna agar mereka mengunduh dan menjalankan file berbahaya yang dilampirkan oleh pengirim. Umumnya, para hacker akan menyembunyikan file berbahaya tersebut dalam format PDF, dokumen Word, atau format lainnya. Selain itu, mereka juga mengarahkan calon korban untuk mengunjungi situs yang berbahaya, di mana mereka telah menyisipkan virus berbahaya. Selain menggunakan email phishing, para hacker juga memanfaatkan kerentanan yang ada dalam sistem operasi dan perangkat lunak. Dalam beberapa kasus, kelompok ransomware memperoleh informasi tentang kelemahan zero-day dari peretas lain untuk merencanakan serangan mereka. Kelemahan zero-day merupakan kelemahan yang ada dalam sistem operasi dan perangkat yang lunak dan belum diketahui oleh si pengembangnya. Hacker biasanya mengeksploitasi kerentanan ini sebelum diperbaiki oleh tim pengembang.
Cara Menghindari Serangan Ransomware
Menurut ahli keamanan siber dan forensik digital, Alfons Tanujaya, ada beberapa langkah pengamanan yang dapat diambil untuk mencegah serangan ransomware. Salah satunya adalah melakukan penambalan atau perbaikan celah keamanan secara berkala pada perangkat lunak dan perangkat keras. Selain itu, juga penting untuk melindungi jaringan melalui firewall yang dikonfigurasi dengan kebijakan yang ketat, serta memisahkan zona demilitarisasi (DMZ) dari jaringan internal. Langkah terakhir adalah membatasi akses ke jaringan internal yang menyimpan data sensitif hanya kepada orang-orang yang membutuhkannya, hal ini bertujuan untuk mencegah kebocoran jaringan yang bisa disebabkan oleh kelemahan pengguna yang menjadi target utama penjahat siber.
“Namun, sekalipun semua usaha dilakukan tetap saja ransomware masih bisa menembus pertahanan,” kata Alfons.
Ia melanjutkan, tak ada satu pun produk sekuriti yang dapat mengamankan sistem 100% dari serangan ransomware. Pasalnya, banyak ransomware dijalankan secara manual oleh operator yang berpengalaman mencari kelemahan sistem pada sasarannya.
Penulis : Yudhistira Azhar Haryono Putra
Editor : Abraham Mauritz Talakua, I Kadek Wahyu Dwi Pranatasana
Perkembangan teknologi sudah menjadi hal yang sangat familiar dewasa ini, bahkan menjadi perimeter “melek” teknologi. Tidak hanya di bidang informasi, kesehatan, transportasi, dan pendidikan saja, namun perkembangan teknologi telah merambat hingga bidang seni. Ambil contoh industri perfilman. Apabila kita amati, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara film yang kita lihat tahun 2009 dengan film yang rilis tahun ini. Dari sekian banyaknya teknologi yang berkembang di dunia industri, CGImerupakan salah satu teknologi yang berkembang cukup pesat.
Apa itu CGI?
CGI(Computer Generated Image) merupakan teknologi komputer yang dipakai untuk menambah efek tertentu dalam sebuah film maupun gambar bergerak lainnya. Teknologi CGI dapat diterapkan dalam bentuk dua dimensi atau tiga dimensi tergantung pada kebutuhan. Mengutip dari Business Inside, CGImirip dengan teknik animasi tradisional. Dalam teknik animasi tradisional, suatu gerakan dibuat melalui rangkaian gambar-gambar yang saling bertautan. Umumnya, sebuah gambar bergerak tercipta dalam ritme 24 fps (frames per second). Artinya, dalam 1 detik, terdapat 24 gambar yang saling bertumpuk yang menciptakan suatu harmoni gerak.
Seperti yang sering kita lihat, teknologi CGIsering kita temukan dalam pembuatan film, acara televisi, dan iklan. teknologi visual effect ini, sering digunakan pada film-film asal Hollywood, seperti The Avengers, Star Wars, Blade Runner 2049, Avatar, dan masih banyak lagi. Selain itu, studio animasi, seperti Disney Pixar, Warner Bros., dan Dreamworks juga membuat berbagai film animasinya menggunakan CGI. Alhasil, film animasi yang kita temui dewasa ini tidak hanya hanya dalam bentuk dua dimensi, namun sudah mulai banyak pula yang tampil dalam tiga dimensi. Tidak hanya diterapkan pada film-film Hollywood saja, tetapi sudah banyak film Indonesia yang sudah menggunakan CGI, diantaranya ada Bumi Manusia, Rudy Habibie, Gundala,Foxtrot Six, dan masih banyak lagi.
Perkembangan CGI
CGIpertama kali digunakan pada film Westworld (1973) dan Futureworld (1976). Westworld merupakan film yang pertama kali memanfaatkan animasi 2D. Sementara Futureworld, tercatat sebagai film yang pertama kali menggunakan efek 3D. Sejak pertama kali digunakan sampai saat ini, tentunya terdapat beberapa perkembangan dari CGI, diantaranya:
Realisme yang Meningkat
Kemampuan CGIuntuk menciptakan gambar yang realistis terus berkembang. Teknologi rendering yang lebih baik, peningkatan dalam pencahayaan, tekstur, dan detail telah menghasilkan efek visual yang semakin nyata. Banyak film dan permainan video modern menggunakan CGI untuk menciptakan dunia dan karakter yang tampak sangat hidup.
Motion Capture
Motion capture adalah teknik yang digunakan untuk merekam gerakan manusia atau hewan dan mengaplikasikannya ke karakter CGI. Dengan teknologi motion capture yang semakin maju, animator dapat menghasilkan gerakan yang lebih alami dan realistis pada karakter CGI. Hal ini membantu menciptakan adegan aksi yang lebih menakjubkan dan menghidupkan karakter digital.
Perkembangan Simulasi Fisika
CGIjuga telah mengalami perkembangan dalam simulasi fisika. Dalam film dan permainan video, objek dan karakter CGIdapat berperilaku seperti objek nyata dalam dunia nyata. Simulasi fisika yang canggih memungkinkan interaksi yang lebih realistis antara karakter CGIdan lingkungannya, seperti simulasi air, api, kain, dan benda-benda lainnya.
Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)
CGI telah berperan penting dalam perkembangan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). Dalam AR, objek dan karakter CGI dapat diintegrasikan ke dalam dunia nyata, menciptakan pengalaman gabungan antara dunia fisik dan digital. Dalam VR, CGIdigunakan untuk menciptakan lingkungan dan karakter yang sepenuhnya virtual, memungkinkan pengguna untuk terlibat dalam pengalaman imersif. (MR)
Penulis : Melatie Raghyl Putri
Editor : I Kadek Wahyu Dwi Pranatasana, Abraham Mauritz Talakua
Foto: Ilustrasi seorang Data Scientist (Sumber: freepik.com)
Harvard Business Review (HBR) melalui sebuah majalah pada tahun 2012 menobatkan Data Scientist sebagai “The Sexiest Job in 21st Century“. Apa sebenarnya maksud dari pemberian gelar ini? Apakah pekerjaan Data Scientist itu? Menurut Hugo Bowne Andersen di HBR, “Data scientists use online experiments, among other methods, to achieve sustainable growth. They also clean, prepare, validate structured and unstructured data to build machine learning pipelines, and personalized data products to better understand their business and customers and to make better decisions,“. Artinya, seorang Data Scientist diharapkan memiliki kemampuan dalam berbagai teknik seperti Preprocessing, Processing, dan visualisasi data. Karena perannya yang penting, banyak perusahaan yang merekrut Data Scientist untuk membantu meningkatkan performa perusahaan, dan mereka menawarkan gaji yang besar. Tidak heran jika pekerjaan ini disebut sebagai “The Sexiest Job in 21st Century“. Penasaran dengan apa yang dilakukan oleh seorang Data Scientist? Silakan baca artikel berikut ini!
Bidang Data akan Terus Berkembang
Seorang Data Scientist memiliki tugas utama untuk melakukan analisis dan pengolahan data dengan tujuan membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang lebih tepat guna mencapai kesuksesan yang lebih besar. Dalam pekerjaannya, seorang Data Scientist harus menguasai beberapa teknik seperti Programming, Machine Learning, Risk Analysis, dan Research Skills. Seiring dengan semakin pentingnya data dalam kehidupan kita yang semakin bergantung pada internet ataupun IoT, perkembangan dalam bidang Data Science pun terus mengalami kemajuan yang sejalan dengan perkembangan teknologi digital. Dilampir Forbes, ahli memperkirakan bahwa akan tercipta sekitar 163 zettabyte informasi yang didorong oleh pertumbuhan perangkat terhubung dan peningkatan kualitas jaringan yang semakin pesat.
Lalu apa artinya? Artinya profesi ini akan menjadi profesi yang dicari-cari di masa depan nanti untuk menunjang kebutuhan pengolahan big data.
Penting untuk Pengambilan Keputusan
Menurut buku “Think Like a Data Scientist workbook” yang ditulis oleh Bill Schmarzo (CTO praktik big data di Dell EMC), untuk mencapai tujuan bisnis seorang Data Scientist menggunakan analitis prediktif dan preskriptif untuk mencari solusi yang tepat. Menurut Bill, tugas utama seorang Data Scientist adalah mengidentifikasi sumber data yang terdiri dari tiga kategori, yaitu data sistem operasional dan transaksi historis, data internal, serta data eksternal. Data yang terdapat pada ketiga kategori tersebut kemungkinan besar tidak mudah diakses sehingga Data Scientist harus mengambilnya dari catatan di departemen tertentu di sebuah perusahaan. Setelah mengidentifikasi sumber data, langkah selanjutnya adalah menilai nilai bisnis yang dapat didapatkan dari setiap sumber data yang dapat mendukung keputusan bisnis tertentu. Data scientist akan menyusun sumber data dan keputusan bisnis pada sebuah Spreadsheet dan melakukan fungsi data untuk meningkatkan lalu lintas toko, pendapatan tas belanja, dan efektivitas promosi.
Peluang Karir di Masa Depan
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa nanti di tahun 2025 diperkirakan 163 zettabytes informasi akan dihasilkan. Maka dari itu, sangat diperlukan peran dari Data Scientist untuk mengolah dan mengimprovisasi data tersebut. Hal ini pun semakin didukung oleh data dari The US Bureau of Labour Statistics pada tahun 2026, dimana pekerjaan yang membutuhkan kemampuan Data Science dikatakan dapat meningkat hingga 27,9%. Jadi, memilih Data Scientist sebagai karir masa depan kamu merupakan hal yang patut untuk dipertimbangkan. Dengan perannya yang penting dalam membantu menjawab kebutuhan khalayak ramai, gaji dari profesi terseksi di abad ke-21 ini pun juga tinggi.