OKKBK, Sarana Pengenalan Lingkungan Departemen untuk Mahasiswa Baru

(Foto: Peserta OKKBK Sistem Informasi 2023)

Setiap tahunnya, Departemen Sistem Informasi (DSI) menyelenggarakan kegiatan OKKBK sebagai ajang pengenalan lingkungan departemen kepada mahasiswa baru. Orientasi Keprofesian dan Kompetensi Berbasis Kurikulum atau biasa disebut OKKBK merupakan wadah mahasiswa baru untuk mengenal teman satu angkatan, proses belajar mengajar, peraturan dan stakeholder yang ada di dalamnya, perangkat di departemen, dan yang terutama adalah perihal keprofesian. 

OKKBK merupakan wahana bagi mahasiswa baru ITS untuk mengenal lingkungan kampus dalam proses transisi menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri, serta mempercepat proses adaptasi dengan lingkungan yang baru dan memberikan bekal untuk keberhasilannya menempuh pendidikan di Departemen Sistem Informasi. OKKBK Sistem Informasi ITS 2023 ini dimulai pada hari Senin, 14 Agustus 2023 hingga Jumat, 16 Agustus 2023 yang diadakan secara luring di lingkungan Departemen Sistem Informasi ITS. 

Materi yang didapatkan dalam OKKBK sangat beragam, mulai dari pengenalan Departemen Sistem Informasi (DSI), peraturan departemen, lingkup profesi, HMSI, ISE!, sampai pengenalan eksternal Sistem Informasi, seperti pengenalan ITS TV, Sosialisasi Office 365, dan juga IEEE ITS. Pemateri yang mengisi pada setiap rangkaian acara berasal dari berbagai pihak internal dan eksternal. Untuk pemateri internal meliputi stakeholder di departemen. Misalnya, Bapak Mudjahidin dan Bapak Ahmad Holil menjelaskan tujuan prodi, Bapak Soni lingkup profesi, atau Bapak Faizal Mahananto menjelaskan peraturan departemen. Lalu terdapat materi mengenai HMSI yang dibawakan oleh departemen-departemen yang ada di dalam HMSI. Untuk pemateri eksternal terdapat perwakilan dari ITS TV dan IEEE ITS, lalu sosialisasi Office 365 dibawakan oleh DPTSI.

Pada tahun ini, ada hal yang berbeda dalam OKKBK Sistem Informasi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, OKKBK tahun ini yang mengikuti berjumlah 268 peserta bukan hanya dari Departemen Sistem Informasi, melainkan juga peserta dari prodi baru, yakni Inovasi Digital. Selain itu, OKKBK tahun ini diadakan selama 3 hari dengan tambahan 1 hari yang merupakan pengenalan Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC). Jadi peserta tidak hanya mendapatkan pengenalan jurusan saja, tetapi juga mendapatkan pengenalan fakultas dan mendapatkan teman baru di luar jurusan.

(Foto: Peserta OKKBK Sistem Informasi 2023)

Di mata mahasiswa baru, OKKBK merupakan sebuah kegiatan yang penting dan sangat bermanfaat. Tak hanya itu, kegiatan yang diselenggarakan selama empat hari ini dinilai memberikan bekal bagi mereka untuk menyongsong masa perkuliahannya. “Saya berpikir kalau OKKBK ini sangat informatif untuk kami yang notabenenya masih mahasiswa baru di Sistem Informasi. Jadi, kesannya selain seru juga dapat teman-teman baru yang awalnya pas Gerigi itu cuma dapat sebagian teman jurusan,” ujar Abrorus Shobah, salah satu mahasiswa baru DSI 2023.

Mahasiswa dari Pamekasan ini mengaku senang mengikuti serangkaian acara OKKBK. Selain dapat motivasi, ia juga mendapat banyak pengetahuan baru terkait dunia kampus dan banyak mendapat teman baru. “Saya berharap kedepannya saya bisa mempunyai benteng yang kokoh untuk menjalani perkuliahan nanti di jurusan Sistem Informasi, karena sudah banyak sekali informasi yang diberikan pada saat OKKBK. Jadi ya kedepannya saya lebih siap untuk menjalani perkuliahan ini,” imbuh Abror.

Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan sukses dan lancar meskipun terdapat beberapa perubahan yang mendadak. Selain bertujuan untuk mengenalkan lingkungan departemen, OKKBK juga berguna untuk bekal mahasiswa baru di perkuliahan nanti. “Dari panitia berharap agar peserta tetap mengingat materi materi yang telah diberikan ketika OKKBK karena materi tersebut penting untuk kehidupan di kampus nanti,”  ucap A. Talitha Rezky selaku penanggung jawab OKKBK pada tahun ini.

Penulis : Muhammad Ahdaf Amali

Editor : Yudhistira Azhar Haryono Putra, Melatie Raghyl Putri

Netflix Perluas Layanan dengan Streaming Video Game

Foto: Ilustrasi Netflix (Sumber: Netflix)

Layanan streaming film dan seri berbasis di California, Netflix telah mengenalkan fitur terbatas untuk streaming video game. Pengumuman ini dibuat melalui sebuah postingan di blog pada hari Senin. Dalam postingan tersebut, Netflix mengumumkan bahwa mereka kini memungkinkan pengguna untuk memainkan video game pada perangkat TV dan komputer mereka melalui aplikasi dan situs web Netflix.

Namun, fitur ini masih berada dalam tahap uji coba terbatas yang hanya tersedia untuk sejumlah kecil pengguna di Kanada dan Inggris. Para pengguna yang beruntung ini dapat mengakses koleksi permainan melalui platform Netflix pada perangkat TV, serta mendukung juga untuk PC dan Mac.

Tujuan dari Fitur Game Netflix
“Tujuan kami adalah selalu menyediakan game untuk semua orang, dan kami bekerja keras memenuhi kebutuhan para anggota dimanapun mereka berada dengan layanan yang mudah diakses, tanpa hambatan, dan ada di mana-mana,” tulis Mike Verdu, Wakil Presiden Netflix Games, seperti dikutip dari Engadget, Rabu (16/8).

Koleksi Game di Netflix
Setelah meluncurkan 55 game mobile dalam koleksinya, Netflix berencana untuk menambahkan sekitar 40 game lagi di sepanjang tahun 2023. Baru-baru ini, perusahaan ini juga telah meluncurkan Valiant Hearts: Coming Home dan Highwater Dystopia sebagai penambahan terbaru dalam daftar game yang tersedia di platformnya.

Namun, berdasarkan informasi terbaru, masih banyak game mobile yang akan diluncurkan Netflix dalam waktu dekat ini. Dilaporkan oleh Engadget pada hari Selasa (21/2), telah teridentifikasi beberapa game mobile yang akan dimasukkan ke dalam katalog Netflix Games pada tahun ini.

Sebelumnya, Netflix telah mengumumkan sejumlah game baru yang akan segera dinikmati oleh lebih dari 230 juta pelanggan mereka. Beberapa contohnya termasuk Terra Nil dan Paper Trail. Selain itu, Netflix juga menjalin kesepakatan dengan Ubisoft untuk merilis tiga game eksklusif yang hanya akan tersedia di platform mereka.

Netflix Games Kolaborasi dengan Super Evil Megacorp untuk Game Eksklusif
Super Evil Megacorp, pengembang di balik Vainglory sedang dalam proses mengembangkan judul eksklusif khusus untuk Netflix Games. Game ini akan dirancang berdasarkan keahlian studio dalam menciptakan permainan pertarungan yang berfokus pada kerja tim.

Leanne Loombe, Wakil Presiden Permainan Eksternal Netflix mengungkapkan bahwa game ini merupakan langkah besar dan berani bagi Netflix sebagai perusahaan transmedia.Loombe juga menambahkan bahwa sejak Netflix memulai penawaran game pada tahun 2021, mereka telah melihat minat besar dari pemain terhadap permainan dengan tiga faktor utama: judul yang dikenali dengan mudah, kemampuan untuk dimainkan setiap hari, dan adaptasi dari acara atau film populer, seperti contohnya game Stranger Things: 1984.

Beberapa Perangkat yang Bisa Mengakses Fitur Baru
Fitur ini baru mendukung sejumlah perangkat, termasuk Amazon Fire TV, Chromecast dengan Google TV, TV LG, perangkat dan TV NVIDIA Shield TV, perangkat dan TV Roku, Samsung Smart TV, Walmart ONN, serta perangkat Roku.

Meskipun demikian, perusahaan telah menegaskan bahwa mereka akan terus menambahkan perangkat lain yang kompatibel dengan layanan streaming game ini. Dalam beberapa minggu mendatang, game-game tersebut juga akan dapat dimainkan melalui situs web Netflix menggunakan perangkat desktop yang sesuai.

Penulis : Aryasatya Widyatna

Editor : Yudhistira Azhar Haryono Putra, Melatie Raghyl Putri

Sumber Referensi :

https://www.liputan6.com/tekno/read/5371049/makin-serius-netflix-uji-coba-layanan-streaming-game-di-smart-tv-dan-desktop

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/2023

Ancaman Tersembunyi dalam Sebuah Pesan WhatsApp

Foto: Aplikasi WhatsApp (sumber: freepik)

WhatsApp merupakan salah satu platform media sosial populer di kalangan masyarakat hingga saat ini. Namun, seringkali popularitasnya menjadikan aplikasi ini sebagai target kriminal bagi para penjahat siber, seperti mengirimkan pesan dengan malware tersembunyi. Hingga saat ini, banyak ditemukan penyebaran pesan dengan malware tersembunyi dan hal tersebut perlu diwaspadai, terutama ketika menerima pesan berupa link. Ketika link dalam pesan tersebut diklik, pengguna pun justru terjebak dalam perangkap yang dirancang oleh penjahat siber.

Apa itu Malware?

Malware merupakan singkatan dari Malicious Software, yaitu perangkat lunak jahat yang dirancang untuk merusak sistem atau mengeksploitasi perangkat, sistem, maupun jaringan oleh penjahat siber. Malware dikirim ke perangkat pengguna media sosial melalui penyebaran pesan yang dilakukan secara acak atau direncanakan. Hal ini bertujuan untuk merusak sistem perangkat pengguna atau mengambil data-data rahasia yang dimiliki oleh pengguna. 

Beberapa kasus mengenai Malware yang berkaitan dengan WhatsApp

  1. Penyebaran Malware GravityRAT dalam aplikasi BingeChat
Foto: Aplikasi BingeChat (sumber: gbhackers.com)

Dilansir dari bleepingcomputer.com, malware GravityRAT telah aktif sejak 2015 dan mulai aktif menyerang pengguna android pada 2020. Malware ini dioperasikan oleh SpaceCobra untuk mengincar pengguna tertentu. Malware GravityRAT merupakan malware jenis spyware yang beredar dalam bentuk aplikasi bernama ‘BingeChat’. Pada tahun 2021, malware ini muncul kembali menggunakan aplikasi chat bernama ‘SoSafe’ dan ‘Travel Mate Pro’. 

Malware GravityRAT yang berada dalam aplikasi BingeChat bertujuan untuk mencuri backup data WhatsApp pengguna. Backup data yang diambil bisa berisi informasi sensitif, seperti teks, video, foto, dokumen dan lainnya yang tidak terenkripsi atau tidak disimpan secara khusus.

Foto: Ilustrasi cara kerja Malware GravityRAT (sumber: bleepingcomputer.com)

BingeChat mengklaim dirinya sebagai aplikasi chat enkripsi end-to-end, menyajikan tampilan sederhana dan fitur berlimpah. Aplikasi ini didistribusikan dengan domain bingechat[.]net dan beberapa domain atau saluran lainnya. Untuk menginstal aplikasi ini, pengguna menerima tautan undangan melalui pesan. Setelah terpasang, aplikasi akan meminta izin akses untuk kontak, telepon, log panggilan, SMS, lokasi, penyimpanan, kamera, dan mikrofon – permintaan yang umum pada aplikasi obrolan sehingga tidak mencurigakan. Setelah izin diberikan, aplikasi akan meneruskan akses yang telah disetujui oleh pengguna ke server command control (C2) yang dikelola oleh operator malware. Selain itu, C2 memiliki kemampuan untuk memberikan tiga perintah langsung kepada malware GravityRAT: menghapus semua file dari ekstensi tertentu, menghapus semua kontak, dan menghapus semua catatan panggilan pada perangkat pengguna.

  1. Penyebaran Malware dalam bentuk File .APK dengan Metode Sniffing
Foto: Twitter @ezash

Dilansir dari kompas.com, seorang pengguna menerima pesan dari seorang yang mengklaim dirinya sebagai kurir paket dan mengirimkan file dengan format .APK bertuliskan ‘Foto Paket’. Setelah itu, pengguna tanpa sadar melakukan instalasi file tersebut dan dengan cepat,  saldo m-banking yang dimilikinya terkuras habis. 

Diduga, bahwa file .APK tersebut adalah malware RAT (Remote Administrator Tool) yang mampu mengendalikan ponsel pengguna dari jarak jauh dan mengakses m-banking pengguna tanpa diketahui dengan cepat. Kemudian, muncul SMS memberitahukan bahwa saldo telah berkurang. Metode ini dinamakan Sniffing, yaitu mengambil data yang telah ada dan memanfaatkannya untuk keperluan pribadi.

Berdasarkan laporan tempo.co, saat ini terjadi perkembangan metode pencurian data melalui WhatsApp, di mana penjahat siber merubah nama file dari .APK menjadi .Pdf. Seorang ahli keamanan siber vaksincom, Alfons Tanujaya menjelaskan, bahwa penulisan ekstensi file pada pesan phishing dapat diubah untuk meningkatkan keberhasilan pengiriman file yang merugikan pengguna. Hal ini lebih efektif, karena WhatsApp hanya memperhatikan ekstensi file tanpa melakukan pemeriksaan otomatis terhadap isi sebenarnya dari file tersebut. 

  1. Malware dalam bentuk voice note WhatsApp

Dilansir dari bleepingcomputer.com, telah ditemukan sebuah kampanye phishing yang menirukan fitur pesan suara WhatsApp, mencoba menyebarkan malware setidaknya ke 27.655 alamat email oleh researcher dari Armorblox. Kampanye ini bertujuan untuk mengarahkan pengguna agar menginstal malware dari email tersebut sebagai jalan pembuka pencurian informasi. 

Serangan phishing tidak dilakukan secara langsung ke WhatsApp, melainkan melalui email yang mengaku sebagai notifikasi aplikasi, bahwa pengguna menerima pesan suara dari aplikasi. Email tersebut menggunakan domain yang sah dari Center for Road Safety di Moscow, Rusia. Sehingga, pengirimannya tidak ditandai sebagai spam atau diblokir.

Foto: Ilustrasi voicemail WhatsApp (sumber: bleepingcomputer.com)

Jika pengguna mengklik tombol play, mereka akan diarahkan ke website lain yang meminta persetujuan instalasi server berisi trojan. Setelah itu, pengguna akan diminta klik tombol allow untuk memverifikasi bahwa mereka bukan robot. Namun, ketika tombol tersebut diklik, pengguna malah diperintahkan untuk berlangganan notifikasi browser dan menginstal payload untuk malware pencurian data. 

Hoax terkait Penyebaran Malware pada WhatsApp

Di tengah banyaknya informasi informasi beredar mengenai malware yang dapat menyebar melalui WhatsApp, tentunya para pengguna berwaspada saat menerima pesan dari nomor yang tidak dikenalnya. Namun, dalam menghadapi informasi tentang penyebaran malware, juga perlu memeriksa hal tersebut untuk memastikan kebenarannya.

Dilansir dari kompas.com, beredar seorang warganet menanyakan tentang kebenaran pesan yang ia dapatkan mengenai penipuan melalui file .APK menggunakan voice note di WhatsApp melalui Twitter. Berikut tangkapan layar yang diunggah oleh warganet tersebut.

Foto: Twitter @tanyakanrl

Menurut Alfons Tanujaya, hal tersebut merupakan misinformasi secara tidak jelas, dikarenakan judul pesannya mengatakan bahwa hal tersebut merupakan penipuan, tetapi tampilan gambar yang dilampirkan tidak jelas menunjukkan .APK atau unduhan lain. Selain itu, jika dikarenakan ikon tanda panah kebawah, hal tersebut dapat disesuaikan pada pengaturan WhatsApp setiap pengguna untuk tidak mengunduh otomatis file media. 

Cara Melindungi WhatsApp dari Malware 

Penting bagi pengguna untuk menjaga keamanan WhatsApp, agar tidak mudah diserang malware dan melindungi informasi penting. Berikut cara yang perlu dilakukan untuk melindungi WhatsApp dari malware, antara lain:

  1. Jangan langsung mengakses link dari pesan yang diterima, terutama jika berasal dari nomor yang tidak dikenal.
  2. Usahakan hanya menginstal aplikasi dari sumber resmi, seperti Play Store (Android), App Store (iOS), dan lainnya.
  3. Membaca ketentuan semua izin akses yang diperlukan aplikasi, jika izin akses yang diperlukan bersifat sensitif atau terlalu banyak, aplikasi patut dicurigai.
  4. Perbarui sistem operasi OS Android atau iOS secara berkala. Karena, sistem operasi lama rentan terhadap malware.
  5. Menggunakan aplikasi keamanan untuk memindai dan menghapus hal berbahaya.

Penulis : Aulia Hanifah

Editor   : Yudhistira Azhar Haryono Putra, Melatie Raghyl Putri

Sumber Referensi :

https://www.mcafee.com/id-id/antivirus/malware.html

https://www.bleepingcomputer.com/news/security/android-gravityrat-malware-now-steals-your-whatsapp-backups/

https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/05/150000465/viral-unggahan-penipuan-modus-kurir-paket-saldo-rekening-bisa-ludes

https://tekno.tempo.co/read/1729773/awas-phishing-terbaru-pakai-file-pdf-palsu-beredar-lewat-wa

https://www.bleepingcomputer.com/news/security/whatsapp-voice-message-phishing-emails-push-info-stealing-malware/

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/06/133000465/ramai-soal-penipuan-bermodus-file-apk-pakai-voice-note-pakar–tidak-ada

https://tekno.republika.co.id/berita/ryus0y478/trik-lindungi-diri-dari-malware-berbahaya-safechat

MASA AI: Inovasi Startup AI Anak Bangsa di Silicon Valley

Foto: Ilustrasi inovasi teknologi pendidikan (Sumber: worlddevelopmentcorporation.com)

Dua mahasiswa asal Indonesia berhasil merilis perusahaan teknologi pendidikan berbasis artificial intelligence (AI) yang disebut dengan MASA AI. MASA AI ini resmi rilis setelah sukses diluncurkan pada Kamis (22/6) di Silicon Valley, Amerika Serikat.

Startup ini lahir dari ide dua kakak beradik. Mereka adalah Davyn Sudirdjo (22), lulusan master Stanford Symbolic Systems, dan adiknya Jason Sudirdjo (20), mahasiswa Berkeley. Mereka juga mengajak rekannya yang bernama Wilson Liang (23), warga Amerika Serikat lulusan master Stanford Computer Science yang juga fokus di AI. 

MASA AI diklaim sebagai perusahaan solusi AI pertama di Indonesia dengan dua unit bisnis yang berbeda. Masa AI menyediakan solusi berbasis kecerdasan buatan yang berfokus pada teknologi pendidikan dan pengembangan tenaga kerja Indonesia.

Bermula Dari Ruang Kuliah

Davyn berlatar belakang lulusan S1 Ekonomi yang tidak memahami ilmu komputer. Setelah lulus, ia mengambil master Stanford Symbolic Systems. Saat itu Jason sang adik berdiskusi dengan kakaknya, ia mengaku pernah menjalankan tutor bisnis online saat masa pandemi. Jason saat itu merasa kesusahan untuk menyatukan banyak murid atau partisipan, hal ini dikarenakan tutor atau jumlah guru yang tak sebanding.

Dari komplain Jason, Davyn yang mengambil kelas di Stanford tentang AI for Natural Language pada saat itu mempunyai pemikiran untuk membuat model pengajaran dengan AI. Mulai saat itulah mereka bersama-sama untuk membangun MASA AI dengan mengajak satu rekannya warga Amerika Serikat yang juga fokus di AI.

Pendidikan AI Untuk Indonesia

Menurut Davyn dan Jason, teknologi AI memang sudah dikenal beberapa tahun lalu, namun kebanyakan masyarakat Indonesia masih belum tahu secara menyeluruh tentang teknologi ini. Menurut Jason, ia ingin membantu masyarakat Indonesia mendapat kemudahan akses pendidikan, khususnya dalam berbahasa Inggris. Baginya, salah satu modal dasar untuk dapat bersaing di dunia internasional ialah kemampuan berbahasa Inggris.

MASA AI menawarkan berbagai layanan pelatihan AI dengan harga yang terjangkau untuk masyarakat Indonesia. MASA AI akan membantu membimbing peserta untuk menjadi praktisi AI yang mengerti cara mengembangkan teknologi. Dalam kursus pelatihan, pengguna akan diajarkan berbagai topik seperti pemrosesan bahasa alami, pembelajaran mesin, dan visi komputer. 

Dengan sumber daya dari Silicon Valley, mereka berharap dengan kehadiran MASA AI yang sesuai dengan kebutuhan lokal dapat membantu lebih banyak orang yang mahir di bidang ini, menyerap lebih banyak lapangan pekerjaan di Indonesia, serta meningkatkan kualitas pendidikan secara umum.

Foto: Ilustrasi website MASA AI (Sumber: joinmasa.ai )

Layanan MASA AI

Saat ini, MASA AI mempunyai dua produk yang diberi nama Jennie Test and Jennie Speak, yang bisa digunakan untuk melatih TOEFL, IELTS, UTBK, dan SBMPTN, termasuk tes diagnostik cepat. Harga yang ditawarkan untuk Jennie Test hanya Rp.19.000,00 per dua minggu. Sedangkan JennieSpeak dipatok harga Rp2.500,00 per praktek bicara. Hal ini dikatakan 95 persen lebih murah dibandingkan jutaan rupiah yang biasanya dihabiskan setiap bulan di antara semua kelas zoom, subscriptions, video pembelajaran, past papers, dan textbooks.

AI nantinya akan bertugas mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pengguna, memberi soal latihan yang tak terbatas, dan studi kasus yang tak terhingga untuk membantu pengguna berlatih mengasah kekurangan yang masih dialami. Terdapat robotutor yang bekerja 24/7 secara real-time yang bisa ditanya apapun. Selain itu, robotutor ini dapat melatih berbicara yang dapat mendeteksi pengucapan dan intonasi, ritme dan tempo, serta akurasi tata bahasa dan kosakata, sehingga dapat meningkatkan kemampuan berbicara pengguna.

Davyn dan Jason adalah dua anak bangsa yang menginspirasi, mampu bersaing, dan menciptakan inovasi di bidang teknologi pendidikan. MASA AI adalah hasil dari visi mereka untuk meningkatkan persaingan dalam bidang kecerdasan buatan di Indonesia, mengembangkan teknologi yang memadai, serta menciptakan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Dalam mendirikan perusahaan baru ini, mereka juga memberikan kesungguhan, keyakinan diri, dan jaringan global untuk memperkuat ekosistem bisnis Indonesia.

Kontribusi Davyn dan Jason dalam pengembangan kecerdasan buatan melalui MASA AI di Indonesia diharapkan bisa berdampak positif pada bidang ekonomi dan pendidikan nasional. Di era digital yang terus berkembang, teknologi ini menjadi salah satu bisnis masa depan yang harus terus diperhatikan dan ditingkatkan agar siap menghadapi tantangan masa depan.

Penulis : Muhammad Ahdaf Amali

Editor : Yudhistira Azhar Haryono Putra, Melatie Raghyl Putri

Sumber Referensi :

https://www.viva.co.id/digital/startup/1611163-mahasiswa-indonesia-yang-berbasis-di-silicon-valley-bangun-platform-masa-ai?page=all

https://timesindonesia.co.id/tekno/458808/mahasiswa-indonesia-luncurkan-masa-ai-di-silicon-valley-as

https://kumparan.com/kumparantech/kisah-mahasiswa-indonesia-di-as-bikin-masa-ai-semoga-bisa-terbang-ke-bulan-20eOlsPoPkB/2

https://www.joinmasa.ai/