Meta AI : AI Terbaru Racikan Meta

Foto : simbol Meta AI (Sumber : jagatreview.com)

Sejak tahun 2020, pastinya kita sudah tidak asing lagi dengan istilah Artifical Intelligence atau bisa disingkat dengan AI. AI kini telah menjadi alat yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Yang dulunya, AI hanya bisa diakses oleh perusahaan papan atas dan memiliki harga akses yang tinggi. Sekarang, AI bisa diakses hanya dengan menghubungkan perangkat elektronik seperti laptop dan ponsel yang terhubung ke internet, bahkan diakses secara gratis oleh semua orang.

Meta, sebuah grup perusahaan yang mempunyai aplikasi sosial media terbesar saat ini, turut ikut serta berkompetisi membuat AI yang berguna untuk banyak orang. Meta Platforms, Inc., disingkat sebagai Meta dan sebelumnya dikenal juga sebagai Facebook, Inc. hingga 28 Oktober 2021, adalah sebuah layanan jejaring sosial berkantor pusat di Menlo Park, California, Amerika Serikat yang diluncurkan pada bulan Februari 2004. Meta mencakup beberapa sosial media yaitu Facebook, Whatsapp, Instagram, LinkedIn, dan Yahoo. 

Konsep Meta AI tidak jauh berbeda dari kompetitor yang lain bahkan bisa dibilang sama. Konsepnya berupa asisten AI yang berfungsi seolah kita berkomunikasi dengan orang melewati SMS. Pengguna bisa bertanya berbagai hal dan juga melakukan generasi gambar hanya dengan merangkai kalimat atau biasa kita sebut prompting. AI ini bisa diakses oleh pengguna pada platform Meta seperti Whatsapp, Facebook, dan Instagram yang berupa chatbot.

Tahu kah kalian bahwa Meta AI bukan satu-satunya layanan berbasis AI yang dimiliki oleh Meta? Selain Meta AI, Meta juga mengembangkan sebuah platform  bernama AI Studio. Pada tahun 2016, ketika masih bernama facebook, Meta merilis development messenger kit yang didesain untuk bisnis. Pada saat itulah AI Studio pertama kali diperkenalkan. Sekarang, AI Studio bukan merupakan program kaku seperti saat pertama diperkenalkan. Platform  ini dibekali AI yang lebih mampu untuk menjawab pertanyaan dengan lebih dinamis dan kreatif. 

AI Studio merupakan sebuah alat yang memungkinkan developer untuk menggunakan API (Application Programming Interface)  untuk membuat third-party AI untuk layanan Messenger. Fitur akan ditambahkan pada Instagram dan Whatsapp  setelah sukses diimplementasikan pada Messenger. AI Studio ditargetkan khusus untuk bisnis kecil yang ingin mempunyai target untuk memperbesar branding dengan memperbaiki komunikasi. Semua perusahaan bisa mengembangkan AI untuk meningkatkan customer service dan mewujudkan nilai brand mereka. 

AI Studio ini relatif mudah untuk diakses bagi seluruh kalangan karena bisa dibuka pada website ai.meta.com dan juga Instagram. Pengguna dapat membuat karakter AI berdasarkan keinginan mereka, dan kreator dapat membuat ekstensi AI yang mencerminka persoalitas mereka sendiri. Dengan membuat AI yang mirip berdasarkan personalitas pembuatnya, auto generate text yang  dibuat AI  untuk menjawab pertanyaan konsumen akan mirip dengan gaya bahasa penggunanya.

Dengan kapabilitas tinggi yang ditawarkan AI studio untuk menyediakan berbagai keperluan chat bot, tentunya alat ini akan ditargetkan tersedia secara luas baik untuk keperluan profesional maupun  keperluan pribadi.

Penulis : Adityo Rafi Wardhana

Editor : Maulina Nur Laili dan Mutiara Noor Fauzia 

Referensi :

https://meetcody.ai/blog/metas-ai-studio-create-your-own-ai-chatbot-tool-and-software/

https://www.digination.id/read/019668/meta-ai-hadir-di-beberapa-belahan-dunia-indonesia-termasuk

https://ai.meta.com/ai-studio/https://techcrunch.com/2024/07/30/meta-is-rolling-out-its-ai-studio-in-the-u-s-for-creators-to-build-ai-chatbots/

https://techcrunch.com/2024/07/30/meta-is-rolling-out-its-ai-studio-in-the-u-s-for-creators-to-build-ai-chatbots/

Deepfake, Hiburan yang Bisa Memanipulasi

Foto : Wajah seseorang yang akan digunakan untuk Deepfake (Sumber : informatika.ciputra.ac.id)

Di era digital saat ini, siapa yang tidak mengenal Artificial Intelligence atau yang biasa disebut ‘AI’? AI ini sudah digunakan di berbagai macam teknologi di dunia. AI juga banyak sekali jenisnya, salah satu yang akan dibahas yaitu Deepfake. Deepfake merupakan jenis AI yang sering digunakan untuk membuat foto, audio, dan video “palsu” yang terlihat maupun terdengar meyakinkan. Deepfake merupakan gabungan dari kata Deep learning dan Fake. Hal tersebut merujuk ke teknik pembuatan konten palsu yang menggunakan AI.

Deepfake pertama kali muncul pada tahun 2017 dan sejak itu menarik perhatian dunia. Deepfake ini awalnya digunakan untuk mengganti wajah aktor di film illegal. Namun seiring waktu, teknologi ini terus berkembang dan menjadi sebuah ancaman yang serius pada keamanan dan kepercayaan publik. Kecanggihan deepfake membuat mata manusia sulit membedakan antara konten yang asli dan palsu, sehingga deepfake ini sering disalahgunakan untuk menyebarkan hoax.

Foto : Cara Kerja Deepfake (Sumber : forbes.com)

Cara kerja dari deepfake melibatkan dua algoritma utama, yaitu generator dan diskriminator. Generator bertugas membuat konten dengan mengambil data dari diskriminator. Diskriminator ini yang menentukan apakah suatu konten itu asli atau palsu. Setiap kali diskriminator berhasil mengidentifikasi suatu konten adalah palsu, informasi tersebut akan digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas deepfake selanjutnya.

Stanford University dalam publikasinya menyatakan bahwa deepfake tidak hanya menimbulkan kebingungan, skeptisisme, dan penyebaran informasi yang salah, tetapi juga berpotensi menimbulkan ancaman terhadap privasi dan keamanan. Dengan kemampuan untuk menyamar sebagai siapa pun secara meyakinkan, pelaku cybercrime dapat dengan mudah melancarkan serangan phising, scamming, social engineering, identity thief, financial fraud, dan bentuk modus kejahatan online lainnya. Deepfake berbahaya karena dapat membuat orang percaya dan menganggap konten yang dihasilkan itu benar, walaupun kenyataannya tidak.

Apakah deepfake legal? Sayangnya, deepfake umumnya masih dianggap legal. Universitas Sriwijaya menyatakan konsep akuntabilitas deepfake secara internasional dijelaskan dalam Recommendation on the Ethics of Artificial Intelligence. Di Indonesia, konsep akuntabilitasnya diatur dalam UUD 1945, UU No. 39 Tahun 2016 tentang HAM, dan UU No. 19 Tahun 2016 tentang ITE. Namun, regulasinya harus diperjelas karena konsep akuntabilitas dalam hukum internasional hanya bersifat rekomendasi. Sementara itu, dalam sistem hukum Indonesia, peraturannya bersifat multidimensi dan tidak komprehensif. Kurangnya undang-undang yang mengatur penggunaan deepfake menyebabkan korban tidak mendapatkan perlindungan hukum secara menyeluruh.

Penulis : I Nyoman Mahadyana Bhaskara

Editor : Maulina Nur Laila dan Mutiara Noor Fauzia

Referensi:

https://jak101fm.com/2023/10/mengenal-deepfakes-teknologi-ai-yang-sering-digunakan-untuk-menyebar-hoax/

https://www.refoindonesia.com/deepfake-bahaya-dan-cara-menyikapinya/

https://codingstudio.id/blog/deepfake-adalah/

https://informatika.ciputra.ac.id/2021/05/deepfake-bagaimana-mendeteksinya/#
ana-mendeteksinya/#

Mengenal Keprofesian Sistem Informasi : Data Scientist

Foto : Ilustrasi data scientist (Sumber: shutterstock)

Revolusi industri 4.0 yang diiringi dengan perkembangan teknologi yang pesat membawa dampak besar terhadap kebutuhan industri terhadap pelayanan atau pekerjaan yang berbasis teknologi digital. Salah satu dampaknya adalah meningkatnya kebutuhan pengelolaan data yang besar (big data) yang kini telah banyak dipakai dalam suatu perusahaan. Pengelolaan data ini dilakukan oleh profesi bernama data scientist, apakah itu?

Apa itu Data Scientist?

Data scientist adalah suatu profesi yang menggabungkan rumpun ilmu komputer (pemrograman), statistik, dan matematika yang bertujuan untuk mengumpulkan, menafsirkan serta menganalisis kumpulan data besar yang terstruktur dan tidak terstruktur. Analisis data inilah yang merupakan informasi yang perlu diketahui oleh perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan suatu keputusan. 

Foto : Bidang keilmuan data scientist (Sumber: Algoritma Data Science)

Prospek Data Scientist di Indonesia

Kini, kebutuhan perusahaan akan pekerjaan data scientist semakin meningkat. Banyak perusahaan besar yang mulai  menggunakan big data untuk keberlangsungan bisnis ataupun perusahaan mereka. Hal ini dibuktikan oleh laporan tenaga kerja versi LinkedIn bahwa pekerjaan yang bergerak di bidang data  telah meningkat 6 kali lipat dalam lima tahun terakhir. Kebutuhan perusahaan akan data scientist yang kian melonjak ini menjadikan data scientist sebagai prospek pekerjaan yang menjanjikan.

Skills yang Diperlukan Data Scientist

Adapun kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang data scientist sebagai berikut:

  1. Analisis Statistik 

Analisis statistik merupakan keterampilan utama yang perlu dimiliki seorang data scientist. Dengan analisis statistik, seorang data scientist dapat mengidentifikasi pola dan tren yang ada dalam suatu data. Hal ini meliputi penerapan ilmu komputer dan machine learning untuk membuat suatu hipotesis atau keputusan.

  1. Pemrograman

Seorang data scientist  harus menguasai bahasa pemrograman seperti Java, R, dan Python. Kemampuan pemrograman  ini digunakan untuk mengolah dan visualisasi data sampai dengan pengembangan algoritma machine learning.

  1. Database dan Query 

Seorang data scientist juga harus paham mengenai pengelolaan database menggunakan SQL. Hal  ini juga termasuk pemahaman mengenai SQL commands, seperti

  • Data Query Language
  • Data Manipulation Language
  • Data Definition Language
  • Data Control Language

Tugas dan Tanggung Jawab Data Scientist

Tugas dan tanggung jawab seorang data scientist meliputi:

1. Mengidentifikasi sumber pengumpulan data untuk kebutuhan bisnis.

Seorang data scientist perlu mengidentifikasi sumber data yang relevan untuk keperluan perkembangan bisnis kedepannya.

2. Memproses, membersihkan, dan mengintegrasikan data.

Seorang data scientist bertugas untuk memproses data mentah menjadi format yang dapat dianalisis. Proses ini termasuk dengan membersihkan serta mengintegrasikan data.

3. Mengembangkan, mengimplementasikan, dan memelihara database.

Dengan keterampilan dalam pengelolaan database SQL maupun NoSQL, data scientist juga diharapkan bertanggung jawab atas pengembangan, implementasi, dan pemeliharaan database.

4. Menghasilkan informasi dan wawasan dari kumpulan data dan mengidentifikasi tren dan pola.

Seorang data scientist pada perusahaan berperan sebagai seorang informan, yang artinya  seorang data scientist harus dapat memberikan informasi berbasis data yang dapat membantu keputusan bisnis dan meningkatkan efisiensi perusahaan.

Mata Kuliah Sistem Informasi

Prospek keprofesian yang satu ini memang sangat menggiurkan. Tidak heran semakin banyak orang yang tertarik menjadi data scientist. Di Sistem Informasi ITS, ada beberapa mata kuliah yang mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi data scientist. Mata kuliah tersebut meliputi Statistika, Sistem Basis Data, Pemodelan Analitika Prediktif, dan masih banyak lagi.

Mata kuliah tersebut mengajarkan keterampilan dasar dalam menafsirkan data. Pastinya, mahasiswa Sistem Informasi akan dibekali ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang data scientist

Penulis : Naila Cahya Firdausi

Editor : Maulina Nur Laila dan Mutiara Noor Fauzia

Referensi :

https://blog.skillacademy.com/apa-itu-data-scientist

https://pmb.itats.ac.id/menilik-prospek-kerja-data-scientist-di-indonesia/

https://bakrie.ac.id/articles/453-yuk-kenalan-dengan-pekerjaan-data-scientist.html

Zero Trust Security: Solusi Keamanan untuk Bisnis di Era Digital

Salah satu perusahaan di Indonesia yang berfokus pada networking IT dan infrastruktur yaitu PT Wirakom Sistem mengusung solusi keamanan siber bersama mitranya, Sharetech yang menggunakan konsep ‘Zero Trust’ yaitu Unified Threat Management (UTM). ShareTech menyatukan berbagai fungsi keamanan jaringan dalam satu platform perangkat yang efektif. Solusi ini mencakup firewall, anti-virus, anti-spam, VPN, intrusion prevention, web atau url filtering dan banyak lagi. UTM ini memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai layanan keamanan dan memberikan perlindungan terhadap ancaman siber yang menyerang komputer. UTM ini menggunakan sistem Zero Trust Security.  Namun, apa sebenarnya Zero Trust Security itu? 

Foto : Ilustrasi Cara Kerja Zero Trust Security(Sumber: likedin.com)

Zero Trust ini adalah model keamanan yang digunakan untuk mencegah berbagai ancaman siber mulai dari kebocoran data dengan cara menghilangkan konsep “trust” atau rasa kepercayaan dari arsitektur jaringan perusahaan. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang analis di Forrester Research. Framework tersebut menetapkan bahwa hanya pengguna dan perangkat yang terautentifikasi dan diizinkan yang dapat mengakses aplikasi dan data. Pada saat yang sama, model ini dapat melindungi aplikasi dan pengguna tersebut dari ancaman kejahatan di internet. Dalam sistem ini, tidak ada entitas yang dipercayai tanpa verifikasi. 

Foto : Kerangka Kerja Zero Trust Security (Sumber: stealthlabs.com)

Kerangka kerja dari Zero Trust Security ini yaitu identitas (memastikan siapa saja yang memerlukan akses dengan memastikan identitas yang jelas), perangkat (request terkait data harus dipastikan berasal dari perangkat yang sudah diverifikasi), data (perlindungan data dengan memanfaatkan langkah auto classification dan proses enkripsi), aplikasi (pemantauan secara berkala), infrastruktur dan network. Konsep dari model Zero Trust Security selalu memperingatkan pengguna untuk tidak mempercayai sumber informasi apapun dan menekankan bahwa segala hal yang ada di balik firewall perusahaan tidak aman, sehingga sistem akan selalu melakukan permintaan verifikasi. 

Zero Trust ini menjadi kebutuhan banyak industri yang sudah melakukan transformasi digital dalam proses bisnisnya. Model ini dibutuhkan untuk memberikan pengamanan berlapis ketika para pekerja bekerja dari mana saja. Zero Trust hadir sebagai komplementer untuk konsep sistem keamanan yang tradisional berbasis zona aman yang digunakan untuk mengamankan aset-aset perusahaan. 

Konsep keamanan tradisional membagi perusahaan menjadi dua zona yaitu eksternal yaitu zona yang penuh dengan ancaman siber dan internal yaitu zona yang dianggap aman dengan tingkat ‘trust’ yang tinggi. Faktanya, kebocoran data atau serangan siber berasal dari zona internal yang dianggap sebagai zona aman. Risiko kebocoran data ini juga meningkat dikarenakan minimnya pengetahuan karyawan terhadap keamanan data yang membuat rentan terhadap jenis serangan siber. Zero Trust Security dapat menyelesaikan permasalahan ini dengan tidak mempercayai siapapun dengan selalu melakukan verifikasi.

Manfaat dari penggunaan sistem ini adalah melindungi pengguna di dalam dan luar jaringan, mengidentifikasi dan memblokir akses ke domain yang berbahaya, mengganggu komunikasi dari perangkat yang disusupi dan mengetatkan kebijakan bagi pengguna. Implementasi Zero Trust Security, seperti yang ditawarkan oleh solusi UTM ShareTech, menjadi langkah penting bagi perusahaan yang ingin menjaga keamanan informasi dan menjaga reputasi perusahaan dalam menghadapi ancaman siber yang terus berkembang.

Penulis: Shahnaz Ariqah Simanullang

Editor : Maulina Nur Laila dan Mutiara Noor Fauzia

Referensi:

https://inet.detik.com/security/d-7460553/ini-kecanggihan-sistem-keamanan-zero-trust-ala-sharetech

https://www.berca.co.id/2023/06/05/inilah-4-alasan-mengapa-perusahaan-wajib-menerapkan-zero-trust-security/

https://www.bluepowertechnology.com/news-detail/mengenal-zero-trust-security-dan-mengapa-penting-untuk-keamanan-bisnis-anda