Mengenal Lebih Dalam Industri 5.0

Foto : Industri 5.0 (sumber : linkedin.com)

Pada tahun 2011, terjadinya revolusi industri yang besar dan sudah sangat kita ketahui sampai saat ini, yaitu Revolusi Industri 4.0. Industri 4.0 adalah sebuah era dimana tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik sangat digencarkan. Industri 4.0 memungkinkan perusahaan untuk mengatur ulang alokasi sumber dayanya kepada hal-hal yang lebih penting, sehingga dapat berkembang menjadi perusahaan yang lebih efisien. Saat Industri 4.0 telah mencapai puncaknya, beberapa pakar berpendapat bahwa Industri 4.0 masih bisa lebih disempurnakan lagi. Dengan adanya pendapat itu, lahirlah sebuah visi baru yang pertama kali diperkenalkan oleh Jepang, yaitu Industri 5.0.

Industri 5.0 adalah konsep yang masih dalam tahap pengembangan dan perdebatan. Secara umum, Industri 5.0 mengacu pada teknologi yang harus ditingkatkan untuk lebih mengakomodasi otomatisasi dan digitalisasi dalam industri dan sektor produksi. Pada tahun 2017, Jepang menjadi negara pertama yang memperkenalkan visi Industri 5.0, yang saat itu mereka sebut sebagai Society 5.0. Konsep itu adalah penggambaran tahap evolusi masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi. Maksud konsep ini adalah perpaduan antara dunia maya dan dunia fisik serta nilai-nilai masyarakat yang berpusat pada manusia, yang merupakan kunci mencapai Society 5.0.

Industri 5.0 juga tidak jauh berbeda dengan ideologi Society 5.0 dan menjadikannya dasar untuk industri tersebut. Industri versi ini merupakan sebuah era di mana masyarakat bisa menyeimbangkan kemajuan ekonomi melalui sebuah sistem yang mengintegrasikan ruang digital dan juga fisik. Dengan semua konsep ini bisa dipahami bahwa industri ini akan menyatukan virtual space dengan realita seperti, augmented reality, tetapi bedanya hal ini akan benar-benar terjadi nyata.

Pasti banyak yang berfikir apakah Industri 5.0 akan menggantikan Industri 4.0 dengan baik. Sebenarnya, Industri 5.0 tidak diciptakan untuk menggantikan Industri 4.0, melainkan untuk lebih mengoptimalkan Industri 4.0. Adapun tujuan dari Industri 5.0 antara lain, peningkatan efisiensi dan produktivitas dengan mengintegrasikan teknologi canggih yang menjadikan proses produksi lebih efisien, peningkatan fleksibilitas produksi dengan teknologi yang memungkinkan penyesuaian cepat terhadap perubahan pasar, meminimalisir kesalahan dengan otomatisasi dan AI yang membantu mengurangi kesalahan fatal, peningkatan daya saing dengan memanfaatkan teknologi terbaru, dan peningkatan kualitas produk dan layanan dengan memungkinkan kontrol kualitas yang lebih baik dan layanan yang lebih responsif. 

Perbedaan Industri 5.0 dan 4.0 adalah jika Industri 4.0 berfokus pada otomatisasi proses serta efektivitas mesin dan teknologi, maka Industri 5.0 berfokus pada pengoptimalan waktu dalam proses serta waktu dalam proses serta peningkatan pengetahuan seseorang dengan bantuan AI. Dengan optimalisasi itu, beberapa peluang bisnis yang bermunculan dengan adanya Industri 5.0, seperti aplikasi penyedia jasa,aplikasi untuk manajemen logistik, cloud hosting seperti IBM cloud server hosting, dan software house yang merupakan perusahaan pengembang aplikasi atau sistem manajemen. 

Dengan adanya beberapa peluang bisnis itu, juga diperlukan teknologi yang mendukung. Teknologi itu termasuk Internet of Things (IoT), yaitu saat objek ditanamkan teknologi untuk saling berintegrasi data melalui perangkat lain yang terhubung ke internet, cloud server, yaitu server virtual yang berjalan di cloud computing, dan Artificial Intelligence (AI), yaitu kecerdasan buatan yang dibuat untuk mensimulasikan pemikiran seperti manusia.

Saat ini, Indonesia masih menjadi salah satu negara yang masih secara besar memakai Industri 4.0. Meskipun begitu, Indonesia mulai beradaptasi dengan beberapa bentuk teknologi yang mengarah kepada Revolusi Industri 5.0. Teknologi itu seperti software auto responder, bussiness intelligence software, dll. Semua bentuk teknologi virtual tersebut digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia atau bisa jadi  menggantikannya.

Penulis: Adityo Rafi Wardhana

Editor: Maulina Nur Laila dan Mutiara Noor Fauzia 

Referensi: 

Bjorka Kembali Beraksi, Kali Ini Data Apalagi yang Bocor?

Masalah peretasan data PDN belum genap 3 bulan, namun pada hari Rabu, 18 September 2024 terjadi peretasan lagi. Data yang diserang kali ini berasal dari Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Pelaku di balik peretasan ini adalah Bjorka. Pada Juli tahun lalu, Bjorka meretas dan membocorkan 34,9 juta data paspor warga Indonesia. Tahun 2022, ia juga meretas riwayat pencarian pelanggan layanan internet Indihome dan menjual data registrasi kartu seluler dari berbagai operator. Selain itu, pada 6 September 2022 ini, ia mencuri 105 juta data calon pemilih yang dikelola oleh KPU.

Foto : Penjualan data NPWP oleh Bjorka (Sumber : x.com)

Sekitar 6 juta data NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) bocor dan dijual oleh Bjorka di Breach Forums. Data tersebut diperjualbelikan dengan harga sekitar 150 juta rupiah. 

“Dalam sampel ini, kamu akan mendapatkan informasi pribadi tentang presiden Indonesia dan putra-putranya yang bodoh, selain itu ada juga data tentang Menteri Keuangan dan menteri lainnya yang tidak berguna,” tulis Bjorka dalam keterangan data yang diperjualbelikan di forum tersebut. 

Data yang bocor mencakup data masyarakat umum, bahkan data presiden Joko Widodo beserta kedua putranya. Pelaku memberikan sampel sejumlah 10 ribu data dari total yang diretas, termasuk NPWP Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkominfo, dan beberapa menteri lainnya.  Sampel data ini sudah diuji coba dan dipastikan kevalidannya. Dugaan kebocoran data ini diberitahukan oleh pendiri Ethical Hacker Indonesia, yaitu Teguh Aprianto, melalui X pada Rabu, 18 September 2024. Postingan ini kemudian ramai diperbincangkan dan menjadi trending topic di X. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa pihak Kemenkeu sedang melakukan evaluasi terkait persoalan tersebut, dan hasil evaluasi nya akan disampaikan oleh DJP dan tim IT Kemenkeu. Sementara itu, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu, Dwi Astuti, mengatakan, bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kebocoran data NPWP itu.

Presiden Jokowi memberikan tanggapan bahwa ia telah meminta Kemenkominfo, Kemenkeu dan BSSN untuk melakukan mitigasi secepatnya. Selain itu, presiden juga menyebutkan bahwa peristiwa serupa juga terjadi di negara lain. Dikutip dari Kompas, Presiden Jokowi mengatakan, “Dan peristiwa seperti ini kan juga terjadi di negara-negara lain yang semua data itu mungkin karena keteledoran password. Bisa terjadi karena penyimpanan data yang juga terlalu banyak di tempat-tempat yang berbeda, bisa menjadi ruang untuk diretas oleh hacker.”

Lalu apa dampak dari kebocoran data ini? Alfons Tanujaya, pengamat keamanan siber dari Vaksincom, menyebutkan dampaknya akan sangat luar biasa karena data yang bocor ini sangat krusial. Data tersebut bisa saja digunakan untuk menipu masyarakat dengan menggunakan rekayasa sosial atau social engineering dengan berpura-pura menjadi petugas pajak, dan kemungkinan besar akan memakan banyak korban. Peretasan data pribadi ini juga disalahgunakan untuk pengajuan pinjaman online (pinjol) dan iklan judi online.

Begitu banyak insiden peretasan dan penjualan data pribadi ini terjadi, bahkan dalam skala yang besar. Mengapa hal tersebut terus berulang? Salah satu penyebabnya adalah belum adanya sanksi kepada pelaku baik secara administratif maupun denda untuk perusahaan atau badan yang mengalami kebocoran data tersebut. Bulan depan, pada 18 Oktober 2024, akan menjadi hari pertama Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) diberlakukan setelah ditetapkan dan disahkan pada 17 Oktober 2022. Pengendali Data Pribadi serta Prosesor Data Pribadi telah diberi waktu dua tahun untuk melakukan penyesuaian. Namun, hingga saat ini, presiden masih belum membentuk Lembaga Penyelenggara PDP ini. Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber (CISSReC), Pratama Persadha, mengatakan jika Jokowi tidak segera membentuk lembaga ini sampai batas waktu 17 Oktober 2024, Jokowi berpotensi melanggar UU PDP. Dalam UU PDP pasal 58 sampai pasal 61 tertulis bahwa presiden diamanatkan untuk membentuk  Lembaga Penyelenggara PDP. Pasal 58 ayat (3) berbunyi “Lembaga sebagaimana pada ayat (2) ditetapkan oleh presiden”.

Foto : Sekilas RUU PDP (Sumber : eduparx.id)

Perlindungan data pribadi juga termasuk ke dalam perlindungan hak asasi manusia yang tertulis dalam Pasal 28G ayat (1) UUD 1945 yang berisi “Setiap orang berhak atas perlindungan data pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.” UU PDP juga mengatur bahwa jika terjadi kegagalan perlindungan data pribadi seperti peretasan, maka badan atau perusahaan yang memiliki kendali atas data tersebut wajib mengeluarkan pemberitahuan secara tertulis paling lambat 3 x 24 jam kepada subjek data pribadi atau lembaga. Diperlukan mitigasi konkrit dan serius dari pemerintah untuk mencegah peretasan ini terus berulang.

Penulis: Shahnaz Ariqah Simanullang

Editor: Maulina Nur Laila dan Mutiara Noor Fauzia 

Referensi: 

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20240919093355-192-1145913/bjorka-kembali-beraksi-bocorkan-data-npwp-jokowi-hingga-sri-mulyani.

https://inet.detik.com/security/d-7547720/6-juta-data-npwp-bocor-termasuk-jokowi-pakar-dampaknya-luar-biasa

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240919150904-37-573048/6-juta-data-npwp-warga-ri-bocor-pakar-ungkap-petaka-besar

https://www.kompas.tv/nasional/539230/cissrec-sebut-presiden-berpotensi-langgar-uu-pelindungan-data-pribadi-jika-tak-lakukan-hal-ini?page=2

https://news.detik.com/berita/d-7548276/jokowi-minta-kominfo-bssn-segera-mitigasi-soal-dugaan-kebocoran-data-npwp

Claude Enterprise: Rilisan AI milik Anthropic untuk Bisnis dan Perusahaan

Foto: Halaman utama Claude for Enterprise (Sumber: Anthropic)

Artificial Intelligence atau yang dikenal dengan singkatan AI tak hentinya-hentinya melebarkan sayap di berbagai sektor kehidupan. Tak dapat dipungkiri bahwa integrasi AI kini dibutuhkan di berbagai sektor, salah satunya dalam bisnis. Pada 4 September 2024, perusahaan AI Anthropic mengumumkan peluncuran Claude Enterprise sebagai solusi AI yang komprehensif bagi kebutuhan bisnis dan perusahaan. Dibangun atas fondasi Claude sebagai model AI yang canggih, Claude Enterprise dirancang dengan skalabilitas dan sekuritas data tingkat tinggi yang didedikasikan untuk menangani berbagai kebutuhan perusahaan yang kompleks. 

Apa Saja Fitur Unggulan dari Claude for Enterprise?

Foto: Fitur Perluasan Jendela Konteks (Sumber: Anthropic)
  1. Jendela Konteks yang Diperluas

Salah satu fitur utama dari Claude Enterprise adalah jendela konteks yang diperluas hingga 500.000 token. Perluasan jendela konteks ini mengacu pada peningkatan kapasitas Claude untuk menyimpan dan memproses 500.000 token informasi dalam waktu bersamaan. Dalam konteks penyimpanan informasi, jumlah ini dapat menampung ratusan transkrip penjualan, belasan dokumen yang lebih dari 100 halaman, atau basis kode berukuran sedang. Hal ini memungkinkan organisasi untuk memanfaatkan basis pengetahuan internal mereka yang luas, dokumentasi, dan data relevan lainnya untuk memberikan Claude pemahaman yang lebih mendalam tentang domain dan kebutuhan spesifik mereka. Peningkatan kapasitas ini juga mendongkrak kemampuan Claude dalam memahami dataset atau dokumen secara koherensif dan melakukan analisis kompleks pada kumpulan data yang besar dalam satu sesi. 

Foto: Fitur Integrasi dengan GitHub (Sumber: Anthropic)
  1. Integrasi dengan GitHub

Integrasi dengan GitHub adalah fitur yang mendukung kebutuhan tim pengembang untuk bekerja dengan optimal. Dengan fitur sinkronisasi antara repositori GitHub dengan Claude, Claude dapat mengakses dan menganalisis basis kode pada perusahaan. Claude kemudian dapat memberikan layanan berupa asistensi sepanjang siklus hidup pengembangan perangkat lunak. Tim pengembang dapat menggunakan Claude untuk merancang fitur baru, memecahkan masalah yang kompleks, hingga mendorong efisiensi dalam penerimaan anggota tim baru.

Fitur ini tersedia dalam versi beta untuk pengguna awal Claude Enterprise dan diperkirakanakan dirilis secara luas pada akhir tahun 2024. Integrasi dengan Github diklaim oleh Anthropic sebagai yang pertama dapat menghubungkan Claude dengan sumber dan basis data perusahaan yang selanjutnya akan terus berkembang.

  1. Fitur Keamanan yang Kuat untuk Perusahaan

Faktor keamanan data tentu merupakan hal yang penting dalam suatu perusahaan. Claude for Enterprise telah dibekali dengan fitur keamanan data yang menjamin keamanan dan privasi data organisasi yang penting. Fitur keamanan utama meliputi:

  • Single sign-on (SSO) dan pengambilan domain: SSO memungkinkan organisasi untuk mengelola akses pengguna dengan proses otentikasi yang terjamin, serta menerapkan kontrol atas penyediaan akun yang terpusat,
  • Akses berbasis peran dengan pengaturan izin yang rinci: Fitur ini memungkinkan organisasi untuk menetapkan pemilik utama untuk ruang kerja mereka serta menerapkan pengaturan akses yang terperinci untuk memastikan keamanan informasi sensitif agar hanya dapat diakses oleh individu yang berwenang.
  • Log audit: Fitur ini memungkinkan organisasi untuk melacak dan memantau aktivitas sistem dan perilaku pengguna melalui catatan yang terperinci. Fitur ini membantu menjaga akuntabilitas dan memfasilitasi investigasi insiden. 
  • Sistem untuk Manajemen Identitas Lintas Domain (SCIM): SCIM adalah protokol standar yang memungkinkan organisasi untuk mengotomatiskan penyediaan pengguna dan kontrol akses di berbagai sistem. Dengan mendukung penggunaan SCIM, Claude Enterprise menyederhanakan proses pengelolaan siklus hidup pengguna dan memastikan kebijakan kontrol akses yang konsisten. 

Claude Enterprise dalam Operasional Bisnis dan Perusahaan

Dengan fitur-fiturnya yang unggul, Claude Enterprise ditawarkan bagi perusahaan besar yang membutuhkan kemampuan AI dengan standar sekuritas dan skalabilitas yang tinggi dalam waktu yang sama. Fleksibilitas dari Claude Enterprise menjadikannya layak digunakan dalam berbagai kasus, salah satunya dalam peningkatan efisiensi di berbagai kebutuhan bisnis yang meliputi:

  • Menggunakan Claude untuk menganalisis tren pasar dan menyusun kampanye yang menarik dengan lebih cepat.
  • Menggunakan Claude dalam menyusunspesifikasi untuk membangun prototipe interaktif.
  • Menggunakan basis pengetahuan Claude untuk memberikan tanggapan yang lebih akurat dan konsisten terhadap pertanyaan pelanggan. 

Adanya Claude Enterprise diharapkanakan meningkatkan fungsionalitas perusahaan dalam kolaborasi tim dengan memanfaatkan asisten AI yang canggih. Sejumlah perusahaan pengguna awal Claude Enterprise, seperti GitLab dan MidJourney, telah memberikan ulasan positif mengenai pengalamannya selama menggunakan Claude Enterprise. Taylor McCaslin, Product Lead untuk AI dan ML Tech di GitLab, mencatat bahwa Claude memungkinkan mereka untuk mengerjakan tugas yang lebih rumit sambil memastikan kekayaan intelektual mereka tetap bersifat pribadi dan terlindungi. Dengan kelebihan dan ulasan positif ini,, Claude Enterprise dapat dijadikan suatu opsi bagi perusahaan besar yang menginginkan efektivitas dan efisiensi dalam operasional mereka.

Penulis : Naila Cahya Firdausi

Editor : Maulina Nur Laila dan Mutiara Noor Fauzia

Referensi

https://www.anthropic.com/news/claude-for-enterprise

https://www.unite.ai/id/rencana-perusahaan-claude/

https://beginswithai.com/claude-for-enterprise/

SaaS, Model Bisnis Penyedia Layanan Software Berbasis Cloud

Foto : Industri berbasis cloud dan internet (Sumber: beritausaha.com)

Industri yang berbasis cloud dan internet telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, mencakup berbagai sektor seperti teknologi, keuangan, kesehatan, hingga pendidikan. Dalam industri ini, data dan aplikasi disimpan dan dikelola di server jarak jauh, yang memungkinkan akses secara global melalui internet. Perusahaan dapat mengurangi biaya infrastruktur teknologi informasi, meningkatkan fleksibilitas operasional, serta mempercepat inovasi dengan memanfaatkan layanan cloud, salah satunya adalah SaaS (Software as a Service).

Model bisnis SaaS (Software as a Service) adalah model bisnis di mana perangkat lunak disediakan kepada pengguna melalui internet. Beberapa orang mengenal SaaS dengan sebutan web-based software. Dalam model ini, pengguna tidak perlu mengunduh atau menginstal perangkat lunak secara lokal, melainkan dapat mengaksesnya melalui browser web. SaaS telah menjadi salah satu konsep yang paling populer dalam dunia teknologi informasi, dengan banyak perusahaan yang mengadopsi model ini untuk menyediakan solusi perangkat lunak bagi pengguna mereka.

Cara kerja dari model bisnis SaaS ini dibagi menjadi dua pihak, yaitu penyedia layanan dan pengguna layanan. Penyedia layanan akan membuat sebuah software yang dapat diakses oleh pengguna melalui internet. Tidak hanya itu, penyedia juga harus melakukan maintenance atau perawatan rutin terhadap software, database, dan server yang digunakan oleh pelanggan dari jarak jauh. Sementara itu, pengguna layanan hanya perlu memastikan koneksi internet yang memadai untuk dapat mengakses dan menggunakan layanan yang disediakan oleh pihak penyedia. Untuk mengaksesnya, pengguna pada umumnya akan menggunakan autentikasi berupa username dan password. Penyedia layanan juga secara rutin memperbarui software dan sistem untuk memperbaiki bug, menambah fitur, dan sebagainya.

Foto : Model Bisnis SaaS (Sumber: richestsoft.com)

Model bisnis SaaS ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:

  1. Pangsa pasar yang luas

Layanan SaaS semakin berkembang di berbagai macam industri bisnis,mulai dari layanan komunikasi, akuntansi, manajemen data, manajemen sumber daya pelanggan, manajemen sumber daya manusia, sampai e-commerce.

  1. Mudah diakses

Layanan SaaS dapat diakses melalui berbagai platform seperti perangkat Windows, Mac, smartphone, Android, iOS, Linux dan sebagainya yang membuat layanan SaaS sangat user friendly.

  1. Hemat biaya operasional

Pengguna layanan SaaS tidak perlu lagi mengeluarkan biaya pemeliharaan secara berkala, karena software yang disediakan merupakan tanggung jawab penyedia layanan.

  1. Penyimpanan data yang aman

Karena menggunakan layanan berbasis cloud, maka apabila terjadi kerusakan data akan bisa dipulihkan kembali, berbeda perangkat keras yang sulit diperbaiki apabila mengalami kerusakan. 

  1. Fleksibel

Pengguna layanan SaaS dapat memperpanjang ataupun menghentikan layanan kapan saja tanpa perlu memikirkan kerugian pemeliharaan sistem operasi, karena yang bertanggung jawab atas itu semua adalah penyedia layanan.

Meskipun begitu, model bisnis ini juga memiliki kekurangan, salah satunya yaitu ketergantungannya pada internet. Layanan SaaS ini membutuhkan koneksi internet yang stabil dan cepat agar bisa dimanfaatkan dengan optimal oleh pengguna. Apabila pengguna mengalami gangguan pada koneksi atau tidak terhubung dengan internet, maka pengguna tidak dapat mengakses layanan SaaS yang disediakan.

Beberapa contoh aplikasi yang sudah menggunakan model SaaS ini yaitu:

  1. Google Workspace
Foto : Google Workspace (Sumber: logos-world.net)

Salah satu contoh layanan SaaS yang sering kita gunakan adalah Google Workspace. Dalam Google Workspace terdapat beberapa layanan aplikasi SaaS berbasis cloud seperti Google Sheets, Google Slides, Google Docs, dan masih banyak lagi. Google Workspace juga memiliki fitur autosave yang memastikan pengguna tidak kehilangan data jika terjadi crash atau pemadaman listrik. Hal ini membuat Google Workspace menjadi pilihan banyak orang untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.

  1. Canva
Foto : Canva (Sumber: logos-world.net)

Platform Canva tentunya sudah tidak asing lagi bagi mereka yang menyukai desain. Canva merupakan salah satu contoh aplikasi SaaS menggunakan antarmuka yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh pengguna awam untuk dapat membuat desain grafis. 

  1. Dropbox
Foto : Dropbox (Sumber: 1000.logos.net)

Dropbox merupakan aplikasi SaaS yang menyediakan ruang penyimpanan data berbasis cloud. Dropbox memberikan layanan dengan memudahkan pengguna untuk menyimpan dan berbagi data secara langsung. Pengguna dapat menyimpan foto, video, maupun file lainnya di Dropbox, dan dapat mengaksesnya melalui perangkat apa pun dari mana saja, asalkan terhubung ke internet. Data yang tersimpan di Dropbox akan tersinkronasi secara real time.

Penulis: I Nyoman Mahadyana Bhaskara

Editor : Maulina Nur Laila dan Mutiara Noor Fauzia 

Referensi:

https://www.bhinneka.com/blog/apa-itu-bisnis-saas/
https://qnp.co.id/blog/apa-itu-model-bisnis-saas-dan-bagaimana-cara-kerjanya/
https://logee.id/feature/mengenal-jenis-bisnis-saas-cara-kerja-hingga-kelebihannya-CavBu?hl=id
https://richestsoft.com/id/blog/saas-business-model-for-tech-startups-in-2024-a-beginners-guide/https://kiriminaja.com/blog/bisnis-saas

Agile Sebagai Inovasi untuk Perkembangan Start-Up di Era Digital

Istilah agile sering digunakan dalam perusahaan yang baru berdiri atau startup beberapa tahun belakangan ini. Agile sangat dibutuhkan untuk tetap bertahan dalam menjalankan sebuah startup. Sebenarnya apa arti agile?

Foto : Ilustrasi model pengembangan agile (Sumber: freepik.com)

Pendekatan ini memungkinkan tim untuk merespons perubahan dengan cepat melalui pengembangan yang bertahap dan inkremental. Lebih berfokus pada tujuan yang ingin dicapai daripada metode yang dapat digunakan. Kemampuan agile ini sangat cocok diterapkan dalam proyek kolaboratif. Proses pengembangan software dan manajemen proyek bisa menjadi lebih cepat. Metode agile ini juga berfokus pada pengguna atau user-centric, yang artinya sangat mementingkan kebutuhan konsumen. 

Agile development memiliki beberapa tujuan yaitu :

  1. High Value and working app system. 
  2. Iterative, Incremental, Evolutionary.
  3. Cost Control & Value Driven Development.
  4. High Quality Production.
  5. Flexible & Risk Management.
  6. Collaboration.
  7. Self Organizing, Self Managing Teams.

Menariknya, Agile tidak hanya memiliki 1 metode tapi berjumlah 8. Apa saja itu?

  1. Scrum

Metode ini adalah metode yang paling populer. Scrum berfokus pada pengembangan software yang rumit. Dalam penerapannya, scrum dibagi menjadi beberapa siklus dan tahapan yang masing-masing proses kecilnya dinamakan sprint. Hanya ada satu sprint yang dilakukan dalam satu waktu untuk tujuan mengefisienkan dan memaksimalkan proses eksekusinya. 

  1. Crystal

 Metode Crystal ini lebih berfokus pada interaksi tim, dokumentasi, feedback dan lain-lain.  Metode ini memiliki prinsip bahwa pengembangan perangkat lunak akan lebih optimal jika disesuaikan dengan tim yang mengerjakannya. Jenis proyek yang biasanya menggunakan metode ini adalah proyek jangka pendek karena untuk memaksimalkan proses dibutuhkan penyesuaian tim yang ditinjau dari beberapa aspek. Salah satu aspek yang diperhatikan adalah jumlah orang yang terlibat dalam tim tersebut.

Metode ini memiliki jenis tersendiri lagi yaitu Crystal Clear, Crystal Yellow, Crystal Orange, Crystal Orange Web, Crystal red, Crystal Maroon, Crystal Diamond and Sapphire. Pengelompokan ini berdasarkan jumlah orang yang terlibat dalam proyek tersebut.

  1. Kanban

Kata ini berasal dari bahasa Jepang yaitu “papan visual” atau “papan nama”. Kata ini merujuk pada sebuah sistem yang dapat dilihat. Pengembangan proyek dengan metode ini mengandalkan visualisasi. Visualisasi pada kanban menggunakan kanban board yang bertujuan agar setiap orang dapat mengetahui flow atau alur dari setiap proyek.

Foto : Ilustrasi Kanban Board (Sumber: LinkedIn)
  1. Scaled Agile Framework (SAFe)

Metode ini umumnya dipakai di perusahaan besar dengan jumlah tim dan anggota yang banyak. Jumlah anggota yang banyak bisa menjadi hambatan karena sering membuat pengambilan keputusan menjadi rumit sehingga menjadi tidak efisien. SAFe bisa mengatasi hal tersebut karena metode ini menyediakan struktur yang jelas untuk manajemen proyek, pengambilan keputusan, dengan berbagai tingkatan (team, program, large solution, dan portfolio). Setiap tingkatan memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas. 

Salah satu prinsip inti SAFe adalah desentralisasi pengambilan keputusan. Alih-alih semua keputusan penting harus dibuat oleh pimpinan puncak, SAFe memungkinkan tim yang berada di lapangan atau yang lebih dekat dengan masalah untuk mengambil keputusan sendiri sehingga mempercepat proses pengambilan keputusan.

  1. Lean Software Development (LSD)

Lean Software Development (LSD) adalah metode pengembangan perangkat lunak yang diadaptasi dari prinsip-prinsip lean manufacturing, yang awalnya dikembangkan oleh Toyota. LSD berfokus pada pengurangan pemborosan (waste) dalam proses pengembangan, meningkatkan efisiensi, dan memberikan nilai maksimal kepada pelanggan. Metode ini mencakup tujuh prinsip utama, antara lain menghilangkan pemborosan, meningkatkan pembelajaran, memutuskan secepat mungkin, memberikan hasil secepat mungkin, memberdayakan tim, membangun kualitas sejak awal, dan mengoptimalkan keseluruhan proses.

  1. Extreme Programming (XP)

Extreme Programming (XP) adalah metode agile yang berfokus pada peningkatan kualitas perangkat lunak dan respons terhadap perubahan kebutuhan pelanggan melalui pengembangan iteratif dan kolaboratif. XP menekankan pada praktik-praktik seperti pengujian unit berkelanjutan (continuous unit testing), integrasi berkelanjutan (continuous integration), pengembangan berbasis tes (test-driven development), dan pair programming. XP juga mendorong komunikasi yang intens antara tim dan pelanggan, pengiriman perangkat lunak dalam iterasi yang singkat, dan fleksibilitas dalam merespons perubahan kebutuhan di tengah proses pengembangan.

Foto : Komponen penting XP (Sumber: amoeboids.com)
  1. Feature Driven Development (FDD)

Feature Driven Development (FDD) adalah metode agile yang berfokus pada pengembangan perangkat lunak yang berorientasi pada fitur, yaitu unit-unit fungsionalitas yang memiliki nilai bisnis nyata bagi pengguna. FDD menekankan pada pengiriman hasil yang sering dan terukur, memungkinkan tim untuk tetap fokus dan memastikan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan bisnis dan berkualitas tinggi.

  1. Dynamic Systems Development Method (DSDM)

Dynamic Systems Development Method (DSDM) adalah kerangka kerja agile yang menekankan pada pengiriman cepat dan iteratif dari proyek perangkat lunak dengan tetap memastikan kualitas dan ketepatan waktu. DSDM menggunakan pendekatan berbasis prioritas untuk menentukan kebutuhan proyek, dengan fokus pada prinsip Must Have, Should Have, Could Have, Won’t Have (MoSCoW) untuk mengelola prioritas fitur. DSDM menekankan keterlibatan aktif dari pengguna atau pemangku kepentingan sepanjang proyek, serta pendekatan berbasis kolaborasi dalam tim.

Penggunaan metode agile dalam pengembangan perangkat lunak memberikan banyak manfaat, terutama dalam hal fleksibilitas, kolaborasi, dan efisiensi. Agile memungkinkan tim untuk merespons perubahan kebutuhan dengan cepat, dikarenakan pendekatan iteratif dan inkremental yang memecah proyek besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan dapat dikelola. Dengan demikian, metode agile tidak hanya meningkatkan kualitas dan ketepatan waktu dalam pengembangan perangkat lunak, tetapi juga memberikan nilai bisnis yang lebih besar melalui adaptabilitas dan fokus pada kepuasan pelanggan. 

Dari metode agile ini dapat diambil pelajaran bahwa refleksi rutin dan perbaikan terus-menerus, yang membantu individu untuk belajar dari pengalaman dan terus meningkatkan cara bekerja atau menjalani kehidupan. Dengan pendekatan ini, I dapat membantu menjadi orang yang lebih fleksibel, responsif terhadap perubahan, dan lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam kehidupan.

Penulis: Shahnaz Ariqah Simanullang

Editor : Maulina Nur Laili dan Mutiara Noor Fauzia 

Referensi :

https://fittechinova.com/blog/detail/metode-pengembangan-agile-pengertian-tahapan-dan-keuntungan

https://academy.alterra.id/blog/agile-adalah/

https://bie.telkomuniversity.ac.id/pengertian-metode-agile-tujuan-jenis-kelebihan-dan-kekurangan/