Di era digital saat ini, siapa yang tidak mengenal Artificial Intelligence atau yang biasa disebut ‘AI’? AI ini sudah digunakan di berbagai macam teknologi di dunia. AI juga banyak sekali jenisnya, salah satu yang akan dibahas yaitu Deepfake. Deepfake merupakan jenis AI yang sering digunakan untuk membuat foto, audio, dan video “palsu” yang terlihat maupun terdengar meyakinkan. Deepfake merupakan gabungan dari kata Deep learning dan Fake. Hal tersebut merujuk ke teknik pembuatan konten palsu yang menggunakan AI.
Deepfake pertama kali muncul pada tahun 2017 dan sejak itu menarik perhatian dunia. Deepfake ini awalnya digunakan untuk mengganti wajah aktor di film illegal. Namun seiring waktu, teknologi ini terus berkembang dan menjadi sebuah ancaman yang serius pada keamanan dan kepercayaan publik. Kecanggihan deepfake membuat mata manusia sulit membedakan antara konten yang asli dan palsu, sehingga deepfake ini sering disalahgunakan untuk menyebarkan hoax.
Cara kerja dari deepfake melibatkan dua algoritma utama, yaitu generator dan diskriminator. Generator bertugas membuat konten dengan mengambil data dari diskriminator. Diskriminator ini yang menentukan apakah suatu konten itu asli atau palsu. Setiap kali diskriminator berhasil mengidentifikasi suatu konten adalah palsu, informasi tersebut akan digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas deepfake selanjutnya.
Stanford University dalam publikasinya menyatakan bahwa deepfake tidak hanya menimbulkan kebingungan, skeptisisme, dan penyebaran informasi yang salah, tetapi juga berpotensi menimbulkan ancaman terhadap privasi dan keamanan. Dengan kemampuan untuk menyamar sebagai siapa pun secara meyakinkan, pelaku cybercrime dapat dengan mudah melancarkan serangan phising, scamming, social engineering, identity thief, financial fraud, dan bentuk modus kejahatan online lainnya. Deepfake berbahaya karena dapat membuat orang percaya dan menganggap konten yang dihasilkan itu benar, walaupun kenyataannya tidak.
Apakah deepfake legal? Sayangnya, deepfake umumnya masih dianggap legal. Universitas Sriwijaya menyatakan konsep akuntabilitas deepfake secara internasional dijelaskan dalam Recommendation on the Ethics of Artificial Intelligence. Di Indonesia, konsep akuntabilitasnya diatur dalam UUD 1945, UU No. 39 Tahun 2016 tentang HAM, dan UU No. 19 Tahun 2016 tentang ITE. Namun, regulasinya harus diperjelas karena konsep akuntabilitas dalam hukum internasional hanya bersifat rekomendasi. Sementara itu, dalam sistem hukum Indonesia, peraturannya bersifat multidimensi dan tidak komprehensif. Kurangnya undang-undang yang mengatur penggunaan deepfake menyebabkan korban tidak mendapatkan perlindungan hukum secara menyeluruh.
Penulis : I Nyoman Mahadyana Bhaskara
Editor : Maulina Nur Laila dan Mutiara Noor Fauzia
Revolusi industri 4.0 yang diiringi dengan perkembangan teknologi yang pesat membawa dampak besar terhadap kebutuhan industri terhadap pelayanan atau pekerjaan yang berbasis teknologi digital. Salah satu dampaknya adalah meningkatnya kebutuhan pengelolaan data yang besar (big data) yang kini telah banyak dipakai dalam suatu perusahaan. Pengelolaan data ini dilakukan oleh profesi bernama data scientist, apakah itu?
Apa itu Data Scientist?
Data scientist adalah suatu profesi yang menggabungkan rumpun ilmu komputer (pemrograman), statistik, dan matematika yang bertujuan untuk mengumpulkan, menafsirkan serta menganalisis kumpulan data besar yang terstruktur dan tidak terstruktur. Analisis data inilah yang merupakan informasi yang perlu diketahui oleh perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan suatu keputusan.
Prospek Data Scientist di Indonesia
Kini, kebutuhan perusahaan akan pekerjaan data scientist semakin meningkat. Banyak perusahaan besar yang mulai menggunakan big data untuk keberlangsungan bisnis ataupun perusahaan mereka. Hal ini dibuktikan oleh laporan tenaga kerja versi LinkedIn bahwa pekerjaan yang bergerak di bidang data telah meningkat 6 kali lipat dalam lima tahun terakhir. Kebutuhan perusahaan akan data scientist yang kian melonjak ini menjadikan data scientist sebagai prospek pekerjaan yang menjanjikan.
Skills yang Diperlukan Data Scientist
Adapun kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang data scientist sebagai berikut:
Analisis Statistik
Analisis statistik merupakan keterampilan utama yang perlu dimiliki seorang data scientist. Dengan analisis statistik, seorang data scientist dapat mengidentifikasi pola dan tren yang ada dalam suatu data. Hal ini meliputi penerapan ilmu komputer dan machine learning untuk membuat suatu hipotesis atau keputusan.
Pemrograman
Seorang data scientist harus menguasai bahasa pemrograman seperti Java, R, dan Python. Kemampuan pemrograman ini digunakan untuk mengolah dan visualisasi data sampai dengan pengembangan algoritma machine learning.
Database dan Query
Seorang data scientist juga harus paham mengenai pengelolaan database menggunakan SQL. Hal ini juga termasuk pemahaman mengenai SQL commands, seperti
Data Query Language
Data Manipulation Language
Data Definition Language
Data Control Language
Tugas dan Tanggung Jawab Data Scientist
Tugas dan tanggung jawab seorang data scientist meliputi:
1. Mengidentifikasi sumber pengumpulan data untuk kebutuhan bisnis.
Seorang data scientist perlu mengidentifikasi sumber data yang relevan untuk keperluan perkembangan bisnis kedepannya.
2. Memproses, membersihkan, dan mengintegrasikan data.
Seorang data scientist bertugas untuk memproses data mentah menjadi format yang dapat dianalisis. Proses ini termasuk dengan membersihkan serta mengintegrasikan data.
3. Mengembangkan, mengimplementasikan, dan memelihara database.
Dengan keterampilan dalam pengelolaan database SQL maupun NoSQL, data scientist juga diharapkan bertanggung jawab atas pengembangan, implementasi, dan pemeliharaan database.
4. Menghasilkan informasi dan wawasan dari kumpulan data dan mengidentifikasi tren dan pola.
Seorang data scientist pada perusahaan berperan sebagai seorang informan, yang artinya seorang data scientist harus dapat memberikan informasi berbasis data yang dapat membantu keputusan bisnis dan meningkatkan efisiensi perusahaan.
Mata Kuliah Sistem Informasi
Prospek keprofesian yang satu ini memang sangat menggiurkan. Tidak heran semakin banyak orang yang tertarik menjadi data scientist. Di Sistem Informasi ITS, ada beberapa mata kuliah yang mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi data scientist. Mata kuliah tersebut meliputi Statistika, Sistem Basis Data, Pemodelan Analitika Prediktif, dan masih banyak lagi.
Mata kuliah tersebut mengajarkan keterampilan dasar dalam menafsirkan data. Pastinya, mahasiswa Sistem Informasi akan dibekali ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang data scientist
Penulis : Naila Cahya Firdausi
Editor : Maulina Nur Laila dan Mutiara Noor Fauzia
Salah satu perusahaan di Indonesia yang berfokus pada networking IT dan infrastruktur yaitu PT Wirakom Sistem mengusung solusi keamanan siber bersama mitranya, Sharetech yang menggunakan konsep ‘Zero Trust’ yaitu Unified Threat Management (UTM). ShareTech menyatukan berbagai fungsi keamanan jaringan dalam satu platform perangkat yang efektif. Solusi ini mencakup firewall, anti-virus, anti-spam, VPN, intrusion prevention, web atau url filtering dan banyak lagi. UTM ini memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai layanan keamanan dan memberikan perlindungan terhadap ancaman siber yang menyerang komputer. UTM ini menggunakan sistem Zero Trust Security. Namun, apa sebenarnya Zero Trust Security itu?
Zero Trust ini adalah model keamanan yang digunakan untuk mencegah berbagai ancaman siber mulai dari kebocoran data dengan cara menghilangkan konsep “trust” atau rasa kepercayaan dari arsitektur jaringan perusahaan. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang analis di Forrester Research. Framework tersebut menetapkan bahwa hanya pengguna dan perangkat yang terautentifikasi dan diizinkan yang dapat mengakses aplikasi dan data. Pada saat yang sama, model ini dapat melindungi aplikasi dan pengguna tersebut dari ancaman kejahatan di internet. Dalam sistem ini, tidak ada entitas yang dipercayai tanpa verifikasi.
Kerangka kerja dari Zero Trust Security ini yaitu identitas (memastikan siapa saja yang memerlukan akses dengan memastikan identitas yang jelas), perangkat (request terkait data harus dipastikan berasal dari perangkat yang sudah diverifikasi), data (perlindungan data dengan memanfaatkan langkah auto classification dan proses enkripsi), aplikasi (pemantauan secara berkala), infrastruktur dan network. Konsep dari model Zero Trust Security selalu memperingatkan pengguna untuk tidak mempercayai sumber informasi apapun dan menekankan bahwa segala hal yang ada di balik firewall perusahaan tidak aman, sehingga sistem akan selalu melakukan permintaan verifikasi.
Zero Trust ini menjadi kebutuhan banyak industri yang sudah melakukan transformasi digital dalam proses bisnisnya. Model ini dibutuhkan untuk memberikan pengamanan berlapis ketika para pekerja bekerja dari mana saja. Zero Trust hadir sebagai komplementer untuk konsep sistem keamanan yang tradisional berbasis zona aman yang digunakan untuk mengamankan aset-aset perusahaan.
Konsep keamanan tradisional membagi perusahaan menjadi dua zona yaitu eksternal yaitu zona yang penuh dengan ancaman siber dan internal yaitu zona yang dianggap aman dengan tingkat ‘trust’ yang tinggi. Faktanya, kebocoran data atau serangan siber berasal dari zona internal yang dianggap sebagai zona aman. Risiko kebocoran data ini juga meningkat dikarenakan minimnya pengetahuan karyawan terhadap keamanan data yang membuat rentan terhadap jenis serangan siber. Zero Trust Security dapat menyelesaikan permasalahan ini dengan tidak mempercayai siapapun dengan selalu melakukan verifikasi.
Manfaat dari penggunaan sistem ini adalah melindungi pengguna di dalam dan luar jaringan, mengidentifikasi dan memblokir akses ke domain yang berbahaya, mengganggu komunikasi dari perangkat yang disusupi dan mengetatkan kebijakan bagi pengguna. Implementasi Zero Trust Security, seperti yang ditawarkan oleh solusi UTM ShareTech, menjadi langkah penting bagi perusahaan yang ingin menjaga keamanan informasi dan menjaga reputasi perusahaan dalam menghadapi ancaman siber yang terus berkembang.
Penulis: Shahnaz Ariqah Simanullang
Editor : Maulina Nur Laila dan Mutiara Noor Fauzia
Pada tanggal 19 Juli 2024, segala kegiatan penggerak roda ekonomi mendadak terhenti dan menyebabkan kepanikan yang melanda hampir seluruh dunia. Mulai dari aktivitas penerbangan yang terpaksa dihentikan, bank-bank besar tidak bisa mengakses database mereka, toko-toko, dan beberapa layanan komunikasi juga ikut terkena imbasnya. Kepanikan itu terjadi karena perangkat sistem mendadak mengalami blue screen yang mengakibatkan terjadinya pemadaman total. Semua perangkat yang mengalami itu mempunyai kesamaan, yaitu memakai Operating System Windows dan menggunakan antivirus CrowdStrike.
OS Windows telah menjadi standar di banyak perusahaan karena kemudahan dan kesederhanaan pengoperasiannya. Sistem operasi ini digunakan secara luas bahkan menjadi sebuah standardisasi di berbagai bidang seperti F1, sistem manajemen penerbangan, bank, media penyiaran dan lain-lain, sehingga penting untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan data. Maka dari itu dibutuhkan sebuah antivirus yang terpercaya untuk melindungi berbagai data vital yang bersirkulasi pada sistem. CrowdStrike adalah salah satu antivirus yang dipilih oleh banyak perusahaan.
Apa itu CrowdStrike?
CrowdStrike merupakan perusahaan keamanan siber Amerika Serikat (AS) berbasis di Austin, Texas. Sejak pendiriannya, perusahaan ini mulai menawarkan berbagai layanan keamanan menggunakan perangkat lunak berbasis cloud. Menurut CNBC, CrowdStrike mengklaim bahwa pihaknya melindungi 538 dari 1000 perusahaan Fortune. Dengan reputasi dan kredibilitasnya, CrowdStrike dianggap perusahaan yang sudah memiliki nama. Setelah melihat sekilas data CrowdStrike di atas, pasti ada pertanyaan di benak kita, bagaimana perusahaan sebesar itu menyebabkan pemadaman global?
Mengapa Bisa Error?
Pada tanggal 19 Juli 2024, CrowdStrike merilis pembaruan konfigurasi sensor untuk sistem Windows. Pembaruan konfigurasi sensor adalah bagian berkelanjutan dari mekanisme perlindungan platform Falcon. Pembaruan konfigurasi ini memicu kesalahan logika yang mengakibatkan kerusakan sistem dan layar biru (BSOD) pada sistem yang terkena dampak. Menurut BBC, Microsoft memperkirakan 8,5 juta komputer di seluruh dunia dinonaktifkan karena pemadaman TI global akhir pekan lalu.
CrowdStrike Falcon Sensor adalah software CrowdStrike yang berjalan di background yang bertugas untuk mencari potensial anomali pada security. Falcon Sensor terdiri dari dua bagian yaitu driver yang berfungsi sebagai eksekutor dan juga channel files atau config files. Perlu diingat bahwa CrowdStrike Falcon Sensor bukan merupakan kernel driver dan dapat di-update secara on the fly. Saat CrowdStrike melakukan update ke dalam filename ‘c-00000291-sys’, sebuah logic error membuat seluruh sistem mengalami crash.
Mengapa error bisa membuat seluruh sistem crash?
Meskipun hanya sekedar logic error, masalah ini menyebabkan seluruh sistem mengalami crash, padahal biasanya crash hanya terjadi pada aplikasinya sendiri. Hal itu disebabkan karena CrowdStrike merupakan Software unik yang beroperasi dalam ring 0 atau kernel mode. Ring 0 atau kernel mode merupakan zona yang memiliki akses tertinggi di sekeliling CPU yang biasa digunakan untuk process scheduling dan direct hardware access. Biasanya, Ring 0 hanya dapat diakses oleh sistem operasi seperti Microsoft.
CrowdStrike bisa beroperasi dan mengakses ring 0 yaitu area terdalam sistem. Ada sebuah requirement berupa sertifikasi yang dibutuhkan aplikasi 3rd party sehingga dapat berjalan pada ring 0, yaitu sertifikasi yang bernama WHQL dari Microsoft sendiri. Tentunya CrowdStrike telah dilengkapi dengan sertifikasi tersebut sehingga antivirus ini dapat beroperasi pada ring 0.
Keunikan dari CrowdStrike terletak pada kemampuannya untuk membuat update pada channel files atau config files secara dinamis. Pada kasus ini, driver pada falcon sensor mempunyai masalah membaca channel file 291 yang akhirnya menyebabkan sistem error dan memunculkan blue screen pada perangkat tersebut.
Penulis : Adityo Rafi Wardhana
Editor : Maulina Nur Laila dan Mutiara Noor Fauzia
Menjaga interaksi dan retensi pelanggan adalah tantangan utama bagi pengembang aplikasi. Salah satu cara efektif untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan gamification dan micro-interactions. Kedua konsep ini dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan melalui pengalaman pengguna yang lebih menarik. Gamification melibatkan elemen permainan dalam aplikasi untuk memotivasi dan melibatkan pengguna. Contohnya seperti point dan lencana, leaderboard, tantangan dan misi, serta progress bar. Pengguna mendapatkan poin saat menggunakan fitur tertentu dalam aplikasi. Point ini dapat dikumpulkan untuk mencapai level tertentu atau ditukar dengan reward. Dengan menampilkan peringkat pengguna berdasarkan capaian yang telah diraih, dapat mendorong pengguna untuk lebih sering menggunakan aplikasi. Tantangan dan misi khusus dapat membuat pengguna lebih terlibat, sementara progress bar memberikan perasaan pencapaian dan mendorong pengguna untuk terus melanjutkan aktivitas mereka.
Micro-interactions adalah interaksi kecil dalam aplikasi yang meningkatkan pengalaman pengguna. Beberapa contoh dari micro-interactions seperti feedback visual dan audio, transisi animasi, indikator status, dan konfirmasi aksi. Feedback visual atau audio berbentuk seperti efek suara atau animasi saat tugas selesai, micro-interactions ini tentunya dapat meningkatkan pengalaman pengguna. Selain itu, animasi yang halus saat berpindah antar halaman atau membuka fitur tertentu membuat aplikasi terasa lebih responsif. Indikator status memberikan informasi tentang proses yang sedang berlangsung, sementara konfirmasi aksi membantu mencegah kesalahan dan memberikan kepastian kepada pengguna.
Menggabungkan gamification dan micro-interactions menciptakan pengalaman pengguna yang lebih holistik dan menyenangkan. Tentunya terdapat langkah-langkah yang harus diperhatikan, pertama dan yang paling utama tentunya menentukan tujuan pengguna dalam aplikasi dan memberikan pencapaian yang dapat mereka raih melalui gamification. Lalu gunakan micro-interactions untuk memberikan umpan balik saat mereka mencapai tujuan tersebut. Desain antarmuka yang responsif dengan animasi dan efek suara akan membuat pengguna merasa lebih terlibat. Pantau interaksi pengguna dengan aplikasi dan sesuaikan elemen gamification dan micro-interactions sesuai kebutuhan. Lakukan iterasi dan perbaikan terus-menerus untuk memastikan pengalaman pengguna tetap optimal.
Sebagai contoh, Gojek meluncurkan GoClub, sebuah program loyalitas yang menggunakan elemen gamification dan micro-interactions. GoClub memiliki empat tingkatan keanggotaan yakni Warga, Bos, Juragan, dan Anak Sultan. Pelanggan memulai dari peringkat Warga dengan bonus 20 XP (Experience Points) dan mendapatkan berbagai kemudahan seperti cashback dan diskon pada layanan GoPay, GoCar, GoRide, dan GoFood. Yaqin, salah satu petinggi Gojek, menambahkan bahwa GoClub merupakan bentuk apresiasi terhadap kesetiaan pelanggan. GoClub juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai brand untuk memperkuat posisinya sebagai program loyalitas terdepan.
Gamification dalam GoClub itu seperti point dan lencana, level keanggotaan, serta reward dan keuntungan eksklusif. Pengguna mendapatkan point setiap kali mereka menggunakan layanan Gojek seperti GoRide, GoFood, atau GoPay. Point ini bisa dikumpulkan untuk mencapai level tertentu atau ditukar dengan reward menarik. Semakin tinggi level keanggotaan, semakin banyak keuntungan dan reward yang didapatkan pengguna.
Micro-interactions dalam GoClub meliputi animasi point dan lencana, notifikasi real-time, progress bar, serta transisi halus dan interaktif. Setiap kali pengguna mendapatkan point atau mencapai level baru, aplikasi menampilkan animasi menarik sebagai umpan balik visual. Pengguna juga mendapatkan notifikasi real-time saat mendapatkan point atau reward, meningkatkan perasaan pencapaian dan kepuasan. Progress bar menunjukkan seberapa dekat pengguna dengan level keanggotaan berikutnya, memberikan motivasi visual untuk terus menggunakan layanan. Pengguna mendapatkan point dan lencana, serta menikmati animasi menarik dan notifikasi real-time saat mencapai level baru atau mendapatkan reward.
Dengan menggabungkan gamification dan micro-interactions, pengembang aplikasi dapat meningkatkan interaksi dan membangun keterikatan emosional dengan pengguna. Pengguna merasa dihargai dan termotivasi untuk terus menggunakan aplikasi, yang pada akhirnya meningkatkan retensi dan loyalitas pelanggan. Gamification dan micro-interactions adalah strategi efektif untuk menciptakan pengalaman pengguna yang menarik dan memotivasi, mempertahankan pelanggan, dan membangun basis pengguna yang loyal.
Pada tanggal 20 Juni 2024, Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) mengalami gangguan besar yang disebabkan oleh serangan siber menggunakan ransomware. Serangan ini berdampak signifikan terhadap layanan publik penting di Indonesia, termasuk sistem imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta dan berbagai kantor imigrasi di seluruh Indonesia. Gangguan ini menyebabkan antrian panjang dan keterlambatan dalam proses imigrasi, mengganggu banyak perjalanan dan layanan publik lainnya.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Indonesia mengkonfirmasi bahwa serangan tersebut menggunakan varian terbaru dari ransomware yang dikenal sebagaiLockbit 3.0 atau Brain Chipher 3.0. Varian ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari Lockbit yang terkenal karena kemampuannya mengenkripsi data dengan sangat cepat dan efektif, sehingga membuat data tidak dapat diakses oleh pengguna asli. Para pelaku serangan meminta tebusan sebesar US$ 8 juta (sekitar Rp 131 miliar) untuk memulihkan akses ke data yang terkunci di PDNS.
PDNS terletak di dua lokasi yaitu Jakarta dan Surabaya dan dikelola oleh Telkom Sigma, Mereka bekerja sama dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk mengatasi dampak dari serangan ini. Mereka terus berupaya memulihkan seluruh layanan dengan memecahkan enkripsi data yang terkena dampak. Proses ini melibatkan teknologi forensik yang canggih dan memerlukan waktu serta upaya yang signifikan karena kompleksitas enkripsi ransomware tersebut.
Hinsa Siburian selaku Kepala BSSN, menjelaskan bahwa serangan ini merupakan salah satu dari ancaman siber terbaru yang semakin canggih. Menurutnya, ransomware ini adalah versi terbaru yang telah dikembangkan untuk meningkatkan efektivitasnya dalam mengenkripsi data dan menuntut tebusan. Hinsa menegaskan bahwa upaya pemulihan dilakukan dengan kerja sama lintas sektor, melibatkan berbagai pihak dari dalam dan luar negeri untuk memastikan keamanan data nasional yang terdampak.
Serangan ransomware ini tidak hanya mengganggu layanan publik tetapi juga menimbulkan resiko besar terhadap keamanan data pribadi masyarakat. PDNS menyimpan data penting dari berbagai kementerian dan lembaga pemerintah, serta data dari provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia. Kebocoran data ini dapat berdampak luas, menimbulkan ancaman serius terhadap privasi dan keamanan informasi nasional.
Situasi ini menegaskan perlunya perhatian lebih dalam pengamanan siber di seluruh sektor pemerintahan dan bisnis. Para ahli menekankan pentingnya memiliki rencana kontinuitas bisnis (Business Continuity Plan) yang kuat dan tidak bergantung sepenuhnya pada infrastruktur PDNS. Pemerintah dan instansi terkait harus memastikan bahwa setiap Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dilengkapi dengan keamanan siber yang memadai untuk mencegah serangan serupa di masa mendatang.
Langkah-langkah preventif dan responsif terhadap serangan siber menjadi prioritas utama dalam menjaga kestabilan sistem informasi dan layanan publik di Indonesia. Pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam teknologi keamanan siber, pelatihan untuk staf terkait, dan memperkuat kerja sama internasional untuk menghadapi ancaman siber yang terus berkembang. Kolaborasi lintas sektor dan penggunaan teknologi canggih adalah kunci untuk melindungi data nasional dan memastikan operasional layanan publik yang tidak terganggu.
Istilah Revolusi Industri 4.0 pertama kali diperkenalkan pada Hannover Fair di Jerman pada April 2011. Revolusi Industri 4.0 adalah konsep yang menggabungkan teknologi canggih seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), Mahadata (Big Data), dan robotika ke dalam proses industri. Konsep ini juga dikenal sebagai “cyber-physical systems” yang menggambarkan sinergi antara dunia digital dan fisik untuk menciptakan sistem produksi yang lebih efisien dan cerdas. Dengan revolusi ini, banyak hal dalam industri berubah secara drastis, di mana teknologi menggantikan banyak peran yang sebelumnya dipegang oleh manusia.
Revolusi Industri 4.0 adalah era transformasi yang menggabungkan teknologi digital dalam setiap aspek produksi dan operasional bisnis. Semua tahapan produksi didukung oleh jaringan internet sebagai infrastruktur utama. Teknologi seperti IoT memungkinkan mesin dan perangkat untuk terhubung dan berkomunikasi satu sama lain, menciptakan ekosistem yang lebih efisien dan responsif. Akibatnya, banyak proses yang dulunya memerlukan tenaga kerja manusia kini dapat dijalankan secara otomatis oleh mesin dan perangkat pintar. Pada revolusi industri sebelumnya, tenaga manusia sangat dominan, mesin uap digunakan secara luas, dan bahan bakar fosil menjadi sumber energi utama. Perubahan yang terjadi saat itu hanya signifikan di sektor industri tertentu dan hanya dirasakan oleh sebagian kecil masyarakat. Berbeda dengan itu, dalam Revolusi Industri 4.0 tenaga manusia semakin berkurang karena peran mesin canggih dan otomatis. Energi terbarukan mulai menggantikan bahan bakar fosil, dan perubahan yang dibawa oleh revolusi ini dirasakan oleh semua lapisan masyarakat menciptakan dampak yang lebih luas.
Salah satu teknologi utama dalam era Revolusi Industri 4.0 adalah Internet of Things (IoT). IoT adalah sebuah sistem yang menggabungkan perangkat komputasi, mekanik, dan mesin digital menjadi satu kesatuan yang terhubung. Sistem IoT terdiri dari empat elemen utama diantaranya perangkat sensor, konektivitas, pemrosesan data, dan antarmuka pengguna. Perangkat sensor mengumpulkan data dari lingkungan sekitar, konektivitas memungkinkan perangkat untuk berkomunikasi melalui internet, pemrosesan data menganalisis informasi yang dikumpulkan untuk menghasilkan wawasan yang berguna, dan antarmuka pengguna memungkinkan interaksi manusia dengan sistem IoT. Dengan IoT, proses industri dapat diotomatisasi dan dioptimalkan secara real-time, meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Mahadata juga memainkan peran penting dalam Revolusi Industri 4.0. Mahadata adalah istilah yang merujuk pada sejumlah besar data yang mencakup data terstruktur dan tidak terstruktur, yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Data ini dianalisis untuk mengungkap pola, trend, dan wawasan yang dapat digunakan untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik. Analisis mahadata memungkinkan perusahaan untuk memahami preferensi konsumen, meningkatkan operasional, dan mengembangkan produk baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan mahadata, pengambilan keputusan berbasis data menjadi lebih akurat dan efektif, memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
Teknologi Augmented Reality (AR) dan keamanan siber juga merupakan komponen penting dari Revolusi Industri 4.0. AR adalah teknologi yang mengintegrasikan objek virtual dua dimensi ke dalam lingkungan tiga dimensi nyata, sehingga pengguna dapat melihat dan berinteraksi dengan proyeksi digital secara real-time. Ini membuka peluang untuk aplikasi di berbagai industri, termasuk manufaktur, kesehatan, dan pendidikan. Di sisi lain, keamanan siber berfokus pada perlindungan informasi dari serangan cyber yang dapat mengancam kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data. Dengan semakin banyaknya perangkat yang terhubung ke internet, keamanan siber menjadi semakin kritis untuk menjaga kelangsungan dan keamanan operasional industri.
Artificial Intelligence (AI) adalah teknologi lain yang sangat penting dalam Revolusi Industri 4.0. AI memungkinkan komputer atau mesin untuk meniru kecerdasan manusia, memproses informasi, dan membuat keputusan secara otomatis. AI dapat mempelajari data secara terus-menerus, sehingga semakin baik dalam membuat prediksi seiring dengan bertambahnya data yang dianalisis. Aplikasi AI mencakup berbagai bidang, dari chatbot yang membantu layanan pelanggan hingga sistem pengenalan wajah yang meningkatkan keamanan. AI juga memainkan peran penting dalam otomatisasi proses industri, analisis data yang kompleks, dan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
Revolusi Industri 4.0 membawa banyak manfaat diantaranya seperti peningkatan efisiensi dan produktivitas, inovasi dan pengembangan produk, serta pengambilan keputusan berdasarkan data. Melalui otomatisasi dan teknologi canggih, proses produksi dapat dioptimalkan, sementara teknologi baru membuka peluang menciptakan produk dan layanan yang inovatif. Dengan bantuan mahadata dan analisis data, perusahaan dapat membuat keputusan dengan lebih akurat dan cepat, memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
Perkembangan teknologi yang pesat membawa banyak manfaat, tetapi juga tantangan yang perlu diatasi. Salah satu masalah utama adalah potensi pengurangan lapangan kerja akibat otomatisasi. Meskipun otomatisasi dapat meningkatkan efisiensi, namun dapat menggantikan pekerjaan manusia. Ini menggarisbawahi pentingnya pelatihan dan pengembangan keterampilan tenaga kerja untuk mengatasi kemungkinan pengangguran. Selain itu, semakin luasnya penggunaan teknologi digital juga meningkatkan risiko keamanan dan privasi data. Perlindungan data yang kuat diperlukan untuk mengatasi ancaman serangan siber dan pelanggaran privasi. Terakhir, kesenjangan dalam akses teknologi antar negara dan industri juga menjadi perhatian, karena dapat menghambat kemajuan secara keseluruhan.
Revolusi Industri 4.0 menjadi langkah besar dalam transformasi industri global. Integrasi teknologi canggih seperti IoT, AI, mahadata, dan robotika membawa perubahan signifikan dalam cara produksi dan operasi bisnis dijalankan. Meskipun menimbulkan tantangan, manfaat yang ditawarkan dalam hal efisiensi, inovasi, dan pengambilan keputusan berbasis data sangat besar. Revolusi ini bukan hanya mengubah industri, tetapi juga mempengaruhi kehidupan masyarakat secara luas, menandai era baru dalam sejarah perkembangan teknologi dan industri. Dengan kemajuan teknologi yang terus berlanjut, masa depan Revolusi Industri 4.0 tampak cerah dan penuh dengan peluang baru yang menanti untuk dijelajahi.
Intel baru-baru ini meluncurkan tambahan baru pada jajaran prosesornya, yakni Intel Core Ultra. Intel Core Ultra adalah varian terbaru dari prosesor Intel yang memulai debutnya pada bulan Desember 2023. Model terbaru ini merupakan penerus dari Intel Core i3, i5, dan i7, yang menjanjikan kemampuan komputasi berkinerja tinggi serta fitur-fitur canggih kepada pelanggan. Intel Core Ultra ini merupakan bagian dari CPU Intel Meteor Lake Generasi ke-14 untuk laptop dan akan hadir pada CPU desktop dengan CPU Arrow Lake Generasi ke-15 yang diperkirakan akan diluncurkan pada akhir tahun 2024.
“Peluncuran Intel Core Ultra mewakili skala dan kecepatan tak tertandingi yang dimiliki Intel dalam mengaktifkan AI pada PC. Pada tahun 2028, PC AI akan menguasai 80% pasar PC dan bersama dengan ekosistem mitra perangkat keras dan perangkat lunak kami yang luas, Intel berada pada posisi terbaik untuk menghadirkan komputasi generasi berikutnya,” kata Michelle Johnston Holthaus selaku Intel Executive Vice President dan General Manager of Client Computing Group.
Dengan peluncuran ini, Intel menghapuskan konvensi penamaan “i” yang ikonik dari mereknya. Ketika nantinya ada pengguna yang membeli laptop atau desktop dengan CPU Intel, mereka tidak akan melihat skema penamaan “i3”, “i5”, “i7”, atau “i9” yang sudah dikenal. Sebaliknya, pengguna akan melihat Intel Core Ultra 5, Core Ultra 7, atau Core Ultra 9.
Salah satu peningkatan paling menonjol pada Intel Core Ultra adalah performanya. Prosesor ini memberikan kinerja multi-threading yang lebih baik daripada Raptor Lake dan kinerja single-thread yang setara, Namun yang lebih menariknya, semua ini dicapai dengan konsumsi daya yang jauh lebih rendah. Pengguna dapat mengharapkan performa yang lebih baik dalam aplikasi yang memerlukan multi-threading, seperti pengeditan video, game, dan rendering 3D. Arsitektur ubin komputasi yang diperbarui mencakup inti hybrid dengan inti performa (P-Cores) dan inti efisien (E-Cores). Prosesor ini menangani tugas berat sambil menghemat daya. P-Cores didesain untuk tugas berperforma tinggi, sementara E-Cores dioptimalkan untuk efisiensi daya, termasuk kumpulan E-Core berdaya rendah yang menangani tugas-tugas ringan seperti pemutaran video atau tugas di latar belakang.
Intel Core Ultra hadir dengan arsitektur hybrid yang menggabungkan teknologi Intel Adaptive Boost dan Intel Turbo Boost Max Technology 3.0. Teknologi ini dirancang untuk memberikan performa luar biasa dengan cerdas meningkatkan kecepatannya melebihi frekuensi terukurnya, berdasarkan faktor seperti daya, panas, dan beban kerja. Teknologi ini hanya tersedia pada prosesor Intel Core Ultra 7 seri H tertentu dan prosesor Intel Core Ultra 9 seri H tertentu. Selain itu, seri U dari prosesor ini dioptimalkan untuk laptop dan desktop premium yang tipis dan bertenaga, memberikan keseimbangan optimal antara performa dan efisiensi daya. Intel Core Ultra dibangun pada node proses baru yang meningkatkan efisiensi daya secara signifikan. Pemisahan ubin arsitektur Intel juga memainkan peran penting dalam mengurangi konsumsi daya chip secara keseluruhan.
Fitur utama dari Core Ultra ini adalah unit pemrosesan kecerdasan buatan terintegrasi (NPU). NPU ini memungkinkan prosesor untuk menangani komputasi AI secara offline tanpa memerlukan koneksi internet, sehingga meningkatkan produktivitas dan menjaga privasi pengguna. Core Ultra juga mendukung instruksi jaringan saraf virtual (VNNI) pada Crestmont E-Cores untuk performa AI yang lebih baik dan efisiensi daya yang lebih tinggi. Prosesor Core Ultra menggunakan GPU Intel Arc yang terintegrasi, memungkinkan pengalaman gaming dan pembuatan konten yang lebih baik. Beberapa model Core Ultra seri H bahkan mendukung GPU Intel Arc Pro untuk sertifikasi ISV, memberikan grafis yang lebih baik dan performa yang lebih tinggi untuk aplikasi grafis berat atau game dengan resolusi tinggi. Intel Core Ultra menawarkan keseimbangan optimal antara daya dan performa, sehingga pengguna dapat tetap produktif lebih lama tanpa harus sering mengisi daya. Dengan efisiensi AI hingga 70% lebih cepat, performa grafis hingga dua kali lipat dengan GPU Intel Arc bawaan, dan penghematan daya hingga 25% dari konsumsi daya prosesor sebelumnya, Core Ultra memberikan pengalaman komputasi yang efisien dan berdaya tahan lama.
Intel Core Ultra merupakan solusi unggulan untuk transformasi AI pada PC yang menawarkan performa handal dan fitur-fitur canggih. Dengan integrasi NPU, peningkatan performa grafis, dan efisiensi daya yang lebih baik, prosesor ini siap memenuhi kebutuhan pengguna yang semakin kompleks dan menuntut performa tinggi. Prosesor Core Ultra membawa era baru komputasi yang lebih cerdas, efisien, dan berdaya tinggi, membuka peluang baru dalam pengembangan teknologi masa depan.
Pada 13 Mei 2024, OpenAI merilis model kecerdasan buatan terbaru mereka, yaitu GPT-4o. Perilisan ini bersamaan dengan pembaruan user interface untuk ChatGPT desktop. Acara peluncuran ini diumumkan melalui live streaming dari kantor OpenAI di San Francisco, oleh Mira Murati, Chief Officer Technology(CTO) OpenAI.
GPT-4o dikembangkan sebagai upaya mereka untuk memperluas penggunaan ChatGPT dengan meningkatkan pengalaman interaksi manusia dengan mesin. Versi ini memiliki kemampuan untuk memproses teks, video, dan audio dengan kecepatan yang lebih tinggi serta tingkat kecerdasan yang sebanding dengan GPT-4. Salah satu fitur utama dari GPT-4o adalah kemampuannya yang memungkinkan pengguna melakukan video chat langsung dengan ChatGPT. Model AI tidak hanya merespons lewat teks, tetapi juga dapat berbicara dan mendengarkan pengguna secara real time. Fitur ini menciptakan pengalaman yang lebih personal dan dinamis serta interaksi yang lebih mendalam.
Keunggulan GPT-4o juga terlihat pada kemampuannya dalam pengolahan gambar dan teks. Model ini dapat mengekstrak teks dari gambar dengan akurasi yang tinggi dan memberikan deskripsi konten visual secara detail. Selain itu, versi ini juga memungkinkan GPT untuk dapat melihat dan menerjemahkan gambar dalam berbagai bahasa dengan performa yang unggul dalam 50 bahasa.
“Ini adalah kali pertama kami benar-benar membuat langkah besar ke depan dalam hal kemudahan penggunaan”, kata Mira Murati. Pembaruan menghadirkan peningkatan pada fitur voice mode dengan model text-to-speech yang lebih canggih dan responsif. Pengguna dapat berinteraksi dengan ChatGPT secara lebih alami, bahkan memberikan interupsi saat berbicara atau menyampaikan nuansa emosional melalui suara mereka, bahkan hingga bernyanyi. Selain itu, model ini mampu mengenali konteks percakapan dengan lebih baik, memungkinkan tanggapan yang lebih relevan dan tepat waktu. Hal ini membuat pengalaman pengguna menjadi lebih lancar dan intuitif, seolah-olah berbicara dengan manusia nyata.
GPT-4o sudah tersedia dalam tier gratis sejak peluncurannya, serta untuk pengguna berlangganan ChatGPT Plus dan Team dengan batasan pesan yang 5 kali lebih tinggi. ChatGPT akan beralih secara otomatis ke GPT-3.5 saat pengguna mencapai batas penggunaan. Ini berarti pengguna gratis masih dapat menikmati kemampuan GPT-4o hingga batas tertentu sebelum dialihkan ke versi yang lebih lama. Dengan demikian, pengguna berlangganan dapat memanfaatkan sepenuhnya potensi GPT-4o tanpa gangguan yang signifikan dalam penggunaan sehari-hari mereka.
GPT-4o juga tersedia melalui OpenAI’s API dan Microsoft’s Azure OpenAI Service. Model ini memiliki kecepatan dua kali lipat dibandingkan GPT-4 Turbo dengan harga yang lebih terjangkau dan batasan yang lebih tinggi. Pengembang dapat dengan mudah mengintegrasikan GPT-4o ke dalam aplikasi mereka dan memanfaatkan peningkatan kinerja untuk berbagai keperluan. Hal ini memungkinkan bisnis untuk menyediakan layanan yang lebih responsif dan efisien tanpa mengkhawatirkan tagihan biaya yang membengkak.
Meskipun demikian, fitur audio tidak termasuk dalam API GPT-4o untuk semua pelanggan. OpenAI masih meneliti risiko penyalahgunaan dan sedang merencanakan pembaruan fitur audio untuk “sekelompok mitra terpercaya” dalam beberapa minggu mendatang. Perbaikan pada pengalaman suara ChatGPT yang didukung oleh GPT-4o akan segera tersedia dalam versi alpha untuk pengguna Plus dalam waktu sekitar satu bulan, bersamaan dengan opsi yang ditujukan untuk perusahaan.
Seorang UI (User Interface) Designer adalah seorang profesional yang bertanggung jawab memastikan bahwa tampilan dan antarmuka suatu aplikasi atau situs web sesuai dengan tujuan proyek yang sedang dikembangkan dengan penekanan khusus pada aspek visual dan estetika yang menarik bagi pengguna.
Apa Itu UX Designer?
Seorang UX (User Experience) Designer adalah profesi yang berfokus pada pengalaman pengguna secara keseluruhan. Tugas utama UX Designer adalah memastikan bahwa sebuah aplikasi atau situs web berjalan dengan logika yang jelas dan relevan, sehingga memberikan pengalaman pengguna yang efisien, memuaskan, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Apa Perbedaan Antara UI dan UX Designer?
Perbedaan utama antara UI dan UX Designer terletak pada fokus dan tanggung jawab dalam proses desain. UI Designer lebih berorientasi pada desain visual dan estetika antarmuka pengguna, sedangkan UX Designer lebih berfokus pada menciptakan pengalaman pengguna yang efisien, intuitif, dan memenuhi kebutuhan pengguna secara menyeluruh.
Dalam pengembangan proyek, UI dan UX Designer sering bekerja sama untuk mencapai hasil akhir yang optimal, dengan UI Designer bertanggung jawab untuk membuat antarmuka yang menarik secara visual, sementara UX Designer fokus pada desain yang memastikan kenyamanan, efisiensi, dan kepuasan pengguna dalam penggunaan aplikasi atau situs web tersebut.
Skill yang Dibutuhkan Untuk UI dan UX Designer
Berikut terdapat beberapa kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang UI/UX Designer, diantaranya:
Kemampuan Teknis dalam Aplikasi Proyek Desain
Seorang UI/UX Designer harus memiliki kemampuan teknis yang kuat untuk mengaplikasikan desainnya ke dalam proyek secara efisien. Ini mencakup pemahaman mendalam tentang alat-alat pengembangan seperti HTML, CSS, dan JavaScript untuk implementasi antarmuka pengguna yang responsif dan fungsional. Menguasai keterampilan teknis ini memungkinkan mereka berkolaborasi lebih baik dengan tim pengembang dan memastikan bahwa desain dapat diintegrasikan dengan lancar ke dalam produk akhir.
Kemampuan Desain Grafis dengan Adobe Photoshop, Illustrator, atau Figma
UI/UX Designer juga perlu memiliki kemampuan dalam desain grafis menggunakan alat-alat seperti Adobe Photoshop, Illustrator, atau Figma. Menguasai perangkat lunak desain grafis memungkinkan mereka untuk membuat elemen-elemen visual, ikon, dan layout dengan presisi dan kreativitas. Ini diperlukan untuk menciptakan desain antarmuka yang menarik dan kohesif, serta memastikan konsistensi visual di seluruh produk.
Keterampilan Komunikasi dan Presentasi
Selain kemampuan teknis dan desain grafis, seorang UI/UX Designer juga harus memiliki keterampilan komunikasi dan presentasi yang baik. Mereka akan sering berinteraksi dengan klien dan pengguna untuk memahami kebutuhan dan umpan balik. Keterampilan komunikasi yang efektif membantu mereka menjelaskan konsep desain dengan jelas kepada stakeholder yang mungkin tidak memiliki latar belakang teknis. Selain itu, keterampilan presentasi yang baik memungkinkan mereka untuk memamerkan prototipe, menjelaskan keputusan desain, dan membujuk orang lain tentang solusi yang diusulkan.
Prospek Keprofesian dalam konteks UI/UX Designer
Berikut terdapat beberapa prospek kerja untuk para mahasiswa yang menyukai bidang UI/UX Designer, diantaranya:
Product Designer
Seorang Product Designer adalah individu yang terlibat dalam merancang secara menyeluruh pengalaman pengguna dari suatu produk digital. Tugas utamanya mencakup analisis kebutuhan pengguna, perancangan elemen antarmuka, dan pembuatan prototipe. Dalam konteks Departemen Pengembangan Produk (DPP), Product Designer memastikan bahwa desain produk tidak hanya estetis tetapi juga memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pengguna.
Front-end Developer with UI/UX Focus
Seorang pengembang front-end dengan fokus UI/UX menggabungkan keterampilan pengembangan front-end dengan pemahaman mendalam tentang desain antarmuka pengguna (UI/UX). Tugas mereka melibatkan implementasi desain ke dalam kode, memastikan bahwa antarmuka tidak hanya menarik secara visual tetapi juga berfungsi dengan baik. Kolaborasi yang erat dengan Product Designer diperlukan untuk mencapai kesesuaian antara desain dan fungsionalitas, menciptakan pengalaman pengguna yang optimal.
Information Architect
Information Architect adalah profesional yang bertanggung jawab merancang struktur informasi di dalam Departemen Pengembangan Produk (DPP). Mereka fokus pada organisasi, kategorisasi, dan pengelolaan informasi agar mudah dipahami dan diakses oleh pengguna. Information Architect bekerja untuk menciptakan fondasi yang kokoh bagi desain produk dan pengalaman pengguna yang efisien.
Interaction Designer
Interaction Designer memiliki tanggung jawab untuk merancang interaksi antara pengguna dan elemen-elemen interaktif di dalam Departemen Pengembangan Produk (DPP). Mereka menciptakan alur interaksi, navigasi, dan prototipe interaktif untuk memvalidasi konsep desain. Dengan fokus pada psikologi kognitif, Interaction Designer berusaha menciptakan antarmuka yang mudah dipahami dan responsif terhadap tindakan pengguna.
Setiap peran di atas memainkan peran kunci dalam menciptakan produk digital yang sukses dan memastikan keseluruhan pengalaman pengguna yang baik. Kolaborasi antara Product Designer, Front-end Developer, Information Architect, dan Interaction Designer sangat penting dalam mencapai tujuan ini di dalam Departemen Pengembangan Produk.
Mata Kuliah di Sistem Informasi ITS
Setelah mencari tau lebih dalam tentang UI UX Designer tentunya semakin tertarik tentang keprofesian ini dong. Untuk mahasiswa departemen Sistem informasi ITS tidak perlu khawatir karena di jurusan sistem informasi terdapat mata kuliah yang mengajarkan kita ilmu ilmu desain di ranah UI/UX.
Desain Pengalaman Pengguna (DPP) yaitu mata kuliah yang memberikan pengetahuan kepada mahasiswa bagaimana best practice tentang salah satu tahapan dalam pembangunan perangkat lunak yaitu pada tahap desain. Pada Kuliah ini fokus terhadap aspek Desain Pengalaman Pengguna atau lebih dikenal dengan UX Design.