CEO TikTok Turun Tangan Menjawab Parlemen AS

Foto: Shou Zi Chew, CEO dari TikTok (Sumber: reforestemospatagonia.com)

Membuka dan scrolling aplikasi TikTok mungkin saja menjadi kebiasaan sehari-hari bagi sebagian orang. Begitu juga pun dengan penulis yang suka sekali melihat video di TikTok. Nah, baru-baru ini sebuah video yang cukup menarik lewat di FYP (For You Page) saya, video tersebut adalah cuplikan sebuah sidang parlemen di Amerika Serikat. Sidang ini menghadirkan Shou Zi Chew selaku Chief Executive Officer TikTok. Lantas mengapa CEO TikTok dipanggil oleh parlemen Amerika Serikat dan apa pokok bahasan dari sidang tersebut, bisa kita simak bersama-sama berikut ini.

Kamis (23/3) lalu,  di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat AS (Amerika Serikat), berlangsung sebuah sidang dengar pendapat dengan topik utama yaitu upaya bipartisan untuk melarang penggunaan TikTok di Amerika Serikat karena alasan keamanan nasional. Shou Zi Chew harus melayani pertanyaan dari para anggota Komite DPR untuk Energi dan Perdagangan selama sekitar lima jam. The Guardian, pada Jumat (24/3), melaporkan bahwa sidang tersebut adalah pertama kalinya CEO TikTok tampil di hadapan para legislator AS, dan penampilan publik ini adalah hal yang jarang dilakukan oleh Chew. Meskipun popularitas TikTok terus meningkat, Chew selalu menjadi sosok yang jarang muncul di depan umum.

Berikut 4 poin pembahasan penting dalam rapat dengar pendapat antara Chew dan DPR AS:

Hubungan antara TikTok dengan Pemerintah China

Anggota parlemen dari kedua partai, Demokrat dan Republik, sangat emosional dalam membahas topik ini. Salah satu anggota parlemen dari Demokrat bahkan menyebut induk perusahaan Tiktok, ByteDance, sebagai entitas yang berbasis di Beijing yang komunis. Chew, dalam kesempatan tersebut, berulang kali menegaskan bahwa ByteDance tidak dimiliki atau dikendalikan oleh Pemerintah Cina. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa tidak ada bukti yang ditemukannya bahwa Pemerintah Cina pernah mengakses atau meminta data pengguna AS. Pada satu kesempatan, pertanyaan itu dilontarkan oleh seorang Demokrat dari California, Tony Cardenas. “Apakah TikTok merupakan perusahaan Cina?” tanyanya. Chew menjawab bahwa TikTok bersifat global dan kantor mereka tidak berlokasi di China, melainkan di Singapura dan Los Angeles.

Keamanan Data Pengguna AS dan Project Texas

Seorang anggota Parlemen Republik dari Florida bernama Neal Dunn mengajukan pertanyaan tentang dugaan bahwa aplikasi TikTok telah memata-matai warga Amerika. Hal tersebut muncul seiring dengan laporan bahwa perusahaan induk ByteDance berusaha untuk mengakses identitas para jurnalis yang membocorkan informasi. Namun, Chew membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa itu bukanlah cara yang tepat untuk menggambarkan situasi tersebut.

Chew juga menjelaskan bahwa Tiktok telah melakukan kesepakatan senilai Rp 22,7 triliun dengan perusahaan teknologi berbasis di Texas, bernama Oracle. Kesepakatan tersebut dinamai Project Texas dan memiliki tujuan untuk membangun firewall guna mencegah akses data pengguna yang tidak sah. Chew mengatakan bahwa proyek ini masih berlangsung. Selain itu, Tiktok juga sedang menghapus data pengguna dari server lama di AS dan Singapura. Proyek ini bertujuan untuk menjawab kekhawatiran AS soal keamanan data dan pengaruh Cina dalam aplikasi tersebut.

Keamanan dan Kesehatan Mental para Remaja

Selama sidang, muncul masalah utama terkait dampak aplikasi pada anak-anak yang menjadi perhatian. Anggota parlemen membahas tentang moderasi konten berbahaya, seperti video yang mendorong pengguna untuk melakukan tindakan berbahaya pada diri sendiri. “Teknologi Anda mengarah pada kematian,” kata perwakilan Republik Gus Bilirakis. Saat ini, 67% remaja berusia 13 hingga 17 tahun di AS mengatakan mereka menggunakan aplikasi tersebut dan 16% mengatakan mereka menggunakannya hampir terus-menerus, menurut Pew Research Center. Platform ini telah memperkenalkan fitur-fitur sebagai respons terhadap kritik tersebut, termasuk pembatasan waktu secara otomatis bagi pengguna di bawah 18 tahun.

TikTok Diambang Terkena Blokir Amerika Serikat

Sebelumnya, Chew mengklaim bahwa TikTok tidak memiliki hubungan dengan pemerintah Cina. Namun, klaim tersebut ditentang oleh sebuah artikel Wall Street Journal yang diterbitkan beberapa jam sebelum sidang. Artikel tersebut menyebutkan bahwa penjualan paksa perusahaan akan sangat ditentang oleh pemerintah China. Kementerian Perdagangan Cina menanggapi ancaman Joe Biden untuk melarang TikTok secara nasional kecuali ByteDance menjual sahamnya dengan menyatakan bahwa tindakan tersebut akan melibatkan ekspor teknologi dari Cina dan harus disetujui oleh pemerintah Cina.

Akhir kata, Chew di penghujung sidang menyatakan bahwa ia akan terus kooperatif dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dimiliki oleh anggota parlemen AS. Dilansir dari Kompas.com Jumat (24/3), Chew berjanji akan membuat TikTok menjadi aplikasi yang lebih aman bagi warga AS. Janji tersebut meliputi 4 hal, di antaranya:

1). Menjaga data pengguna AS tetap aman.

2). Mencegah pihak lain mengakses data warga.

3). Mencegah pemerintah luar AS memanipulasi konten TikTok.

4). Meningkatkan transparansi data yang bisa diakses pihak ketiga.

(YA)

Sumber Referensi:

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5242047/sidang-ceo-tiktok-di-kongres-as-berlangsung-5-jam-soroti-bahayanya-untuk-kesehatan-mental-anak-anak

https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/25/123000665/ceo-tiktok-hadir-pertama-kali-di-sidang-dpr-as-apa-saja-yang-dibahas-?page=all

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20230326120104-185-929444/5-kesimpulan-saat-ceo-tiktok-disidang-kongres-as

https://www.republika.id/posts/39138/daftar-pertanyaan-penting-yang-dijawab-ceo-tiktok-dalam-sidang-kongres

https://investor.id/international/325410/ini-dia-simpulan-sidang-ceo-tiktok-di-kongres-as

ChatGPT: AI Language Model yang Mengubah Dunia

Foto: Ilustrasi Membuka ChatGPT di Laptop (Sumber: freepik.com)

Menjawab pertanyaan sepanjang apapun, menyelesaikan permasalahan pada baris kode pemrograman, dan bahkan membuat rangkuman dari sebuah video YouTube merupakan beberapa keahlian yang bisa dilakukan oleh ChatGPT. Lantas apakah ChatGPT itu dan mengapa benda ini bisa mengerjakan berbagai tugas yang diberikan oleh manusia? Mari kita simak pembahasannya berikut ini.

Apa itu ChatGPT?

ChatGPT adalah teknologi kecerdasan buatan (AI) berbentuk percakapan yang dikembangkan oleh OpenAI, sebuah open-source laboratorium penelitian AI. Seperti namanya, ChatGPT menggunakan pemrosesan bahasa alami dan machine learning untuk memungkinkan chatbot berinteraksi dengan manusia dengan cara yang lebih mirip manusia. Dengan memproses sejumlah besar teks yang tersedia secara daring, ChatGPT dapat mempelajari bahasa dan menirukan cara orang menulis atau berbicara. Setelah dilatih dengan data yang memadai, ChatGPT dapat digunakan untuk memberikan respons pertanyaan atau menghasilkan teks yang seolah-olah ditulis oleh manusia.

Sejarah Awal ChatGPT

ChatGPT dan pendahulunya bermula pada tahun 1990-an ketika riset kecerdasan buatan (AI) menarik perhatian dunia teknologi. Chatbot AI pertama dibuat oleh MIT dengan nama A.L.I.C.E, yang menggunakan sistem pemrosesan bahasa alami untuk berkomunikasi dengan manusia. IBM kemudian menciptakan chatbot AI sendiri dengan nama Watson, yang menggunakan algoritma AI dan pemrosesan bahasa alami untuk memberikan jawaban dalam percakapan seperti manusia. Pada tahun 2016, Microsoft Cortana, Google Allo, M Facebook, dan Siri Apple diluncurkan dengan kemampuan chatbot AI.

Pada tahun 2018, ChatGPT dikembangkan setelah rilisnya model Generative Pre-trained Transformer (GPT) oleh OpenAI. Model GPT dapat menghasilkan respons yang mirip dengan manusia dalam menjawab pertanyaan dan percakapan, yang menjadi inspirasi bagi pengembangan ChatGPT – sebuah platform chatbot hibrid yang menggabungkan teknologi pemrosesan bahasa alami dan GPT.

Fitur-Fitur yang Diberikan oleh ChatGPT

Dengan ChatGPT, pengembang dapat dengan cepat membuat aplikasi AI percakapan melalui sistem Natural Language Processing (NLP) yang kuat. Platform AI percakapan yang intuitif dan kuat ini memungkinkan pembuatan aplikasi chatbot dengan hanya menggunakan satu baris kode. ChatGPT memudahkan pengembang untuk menerapkan chatbot untuk berbagai keperluan, seperti dukungan pelanggan, penjualan, pemasaran, dan sebagainya.

ChatGPT dapat menghasilkan tanggapan yang mirip manusia terhadap masukan teks karena salah satu fitur utamanya adalah kemampuan machine learning yang canggih. Dengan menggunakan teknik machine learning yang maju, ChatGPT dapat menganalisis konteks dan isi percakapan, kemudian menghasilkan tanggapan yang sesuai berdasarkan analisis tersebut. Oleh karena itu, ChatGPT dapat melakukan percakapan yang alami dan mengikuti alur percakapan manusia, daripada hanya memberikan tanggapan yang telah ditentukan sebelumnya untuk kata kunci atau frasa tertentu.

Salah satu fitur penting lain dari ChatGPT adalah keberadaan sumber pengetahuannya yang sangat luas. Dalam upaya untuk mempelajari lebih banyak tentang bahasa, budaya, dan berbagai topik, ChatGPT menggunakan sejumlah besar data teks buatan manusia yang ada. Berkat ini, ChatGPT mampu memberikan jawaban yang akurat dan detail untuk berbagai jenis pertanyaan dan topik.

Selain kemampuan percakapan dan basis pengetahuannya, ChatGPT juga menyediakan beberapa opsi penyesuaian. Pengguna dapat memilih antara berbagai kepribadian chatbot yang telah dirancang sebelumnya atau membuat kepribadian khusus mereka sendiri dengan menggunakan editor kepribadian chatbot. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan ChatGPT dengan kebutuhan dan preferensi khusus mereka.

Apakah Menggunakan ChatGPT Merupakan Praktik yang Etis?

Dampak etis yang mungkin dihasilkan dari ChatGPT masih belum jelas. Di satu sisi, teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk membuat berita palsu atau konten menyesatkan yang dapat menipu orang. Di sisi lain, ChatGPT juga memiliki potensi untuk meningkatkan komunikasi, terutama antara manusia dan komputer.

Dalam dunia pendidikan, Mahasiswa dan siswa dapat meminta bantuan pada ChatGPT untuk menjawab soal ujian atau membantu dalam penyusunan karya tulis dengan hanya merangkai kata-kata dengan permintaan spesifik. Namun, kemampuan yang sangat canggih dari ChatGPT membuka peluang untuk dua sisi yang berbeda: sisi positif yaitu memberikan kemudahan bagi para pembelajar di bidang pendidikan, dan sisi negatif yaitu menekankan pada kredibilitas informasi, masalah etika, dan bahkan risiko mengorbankan kemanusiaan. Menurut Prof. Drs. Heru Suhartanto, seorang Guru Besar di Fakultas Ilmu Komputer UI, ada sekitar delapan puluh cara untuk memanfaatkan ChatGPT di ruang kelas, termasuk kecepatan dan akurasi penyediaan informasi.

Walau begitu, penggunaan ChatGPT juga memiliki sisi negatif yang harus diperhatikan, seperti penyebaran informasi yang salah (misinformation), informasi palsu (disinformation), dan informasi berbahaya (malinformation) yang dapat menimbulkan masalah hukum dan etika. Bahkan, masalah hukum yang melibatkan ChatGPT sudah diidentifikasi di level global dan nasional. Salah satu dampak buruk penggunaan ChatGPT adalah keakuratan yang tidak 100% karena data yang diambil dari internet tidak selalu lengkap. Terkadang, informasi yang didapatkan menunjukkan gejala kurangnya konteks. Prof. Dr. Wisnu Jatmiko, seorang Guru Besar Fasilkom UI, berpendapat bahwa ChatGPT memang cerdas tetapi dapat salah memahami konteks dan menghasilkan output yang tidak akurat. ChatGPT dilatih dengan data, dan jika data tersebut tidak seimbang, maka mesin juga akan bias.

“Jika jawaban dari seluruh pertanyaan selalu tersedia di ujung jari mereka, mereka merasa tidak perlu berpikir sendiri. Misalnya, seorang mahasiswa meminta ChatGPT untuk menuliskan esai untuk mereka, hal itu tidak hanya membuat kurangnya pemikiran asli, tetapi juga merupakan bentuk plagiarisme,” ujar Prof. Wisnu. (YA)

Sumber Referensi:

https://digitalscholar.in/history-of-chatgpt/#what-is-chatgpt

https://www.pelajarwajo.com/2022/12/28/mengenal-chat-gpt/#Sejarah_chat_GPT

https://www.electrodedigital.co.uk/chatgpt-history-and-future/

https://www.antaranews.com/berita/3456906/pendapat-guru-besar-ui-tentang-chat-gpt-di-lingkungan-akademik

Elon Musk “Akhirnya” Akuisisi Penuh Twitter

Foto: Elon Musk (Sumber: unilad.com)

Setelah banyaknya drama, meme, dan huru-hara terjadi di lini masa sepanjang tahun ini, Elon Musk akhirnya resmi mengakuisisi Twitter dengan total biaya sebesar US$44 miliar atau setara dengan Rp689 triliun (asumsi kurs Rp15.675 per dolar AS) pada Kamis (10/11/2022). Tindakan Elon Musk setelah membeli Twitter cukup unik yaitu dengan membawa wastafel ke markas besar Twitter saat kunjunganya pada Rabu (27/10/2022). Pada unggahan akun Twitter @elonmusk, Elon Musk terlihat berjalan dan tertawa sambil membawa wastafel di kedua tangannya. “Entering Twitter HQ – let that sink in!,” tulisnya dalam keterangan video.

Jika kita melihat ke belakang gagasan Elon Musk membeli Twitter bermula pada awal tahun ini. Pada 31 Januari 2022, Elon Musk awalnya hanya membeli saham Twitter dengan skema angsuran setiap harinya hingga mencapai 5% di pertengahan Maret. Elon yang sangat aktif di Twitter kerap mempertanyakan komitmen Twitter dalam menciptakan sebuah sosial media yang menjunjung tinggi demokrasi dan kebebasan berbicara. Elon juga mendekati beberapa anggota dewan direksi Twitter termasuk temannya dan salah satu pendiri Twitter, Jack Dorsey. Lalu pada bulan April, Elon akhirnya menjadi pemegang saham terbesar Twitter dengan mengakuisisi 9% saham atau 73,5 juta saham yang senilai $3 miliar. 

CEO Twitter, Parag Agrawal kemudian secara terbuka mengundang Elon Musk untuk bergabung dengan dewan direksi Twitter. Namun, setelah adanya perbincangan pribadi antara dua orang tersebut keadaan menjadi buruk. Dipercaya oleh beberapa pihak bahwa Elon Musk dan Parag Agrawal sangat berbeda pendapat di banyak hal sehingga Elon tidak jadi bergabung dengan dewan direksi Twitter. Elon Musk untuk pertama kalinya kemudian mengumumkan keinginannya membeli Twitter secara penuh. Elon akhirnya dapat mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter seharga $44 miliar dan menjadikan perusahaan itu privat pada 25 April 2022. Untuk melakukan pembelian ini, Elon Musk harus menjual saham Tesla yakni sekitar $8,5 miliar. Salah satu hal yang Elon katakan akan lakukan saat membeli Twitter adalah mencabut larangan Twitter terhadap mantan Presiden Donald Trump setelah serangan 6 Januari 2021 di US Capitol. Dia menyebut larangan itu sebagai keputusan yang buruk secara moral dan sangat bodoh.

Jika kalian mengira cerita antara Elon Musk dan Twitter berakhir disini maka salah besar. 13 Mei 2022, secara mengejutkan Elon Musk mengumumkan bahwa ia menghentikan proses akuisisi Twitter karena ia ingin memastikan jumlah akun bot dan spam di Twitter terlebih dahulu. Sementara itu pada waktu yang bersamaan, saham Twitter jatuh dan saham Tesla rebound tajam. Elon mengancam akan mengakhiri proses akuisisi jika Twitter tidak memberikan informasi yang sebenarnya tentang akun bot di Twitter. Twitter mengambil langkah balasan dengan menuntut Elon Musk untuk segera menyelesaikan proses akuisisi. Pengadilan untuk menyelesaikan kasus ini pun direncanakan akan digelar pada bulan Oktober di Delaware. Kemudian pada 5 Oktober 2022, Elon Musk setuju untuk melanjutkan proses akuisisi dan mencegah terjadinya pengadilan. 

Kita kembali ke bagian awal ketika Elon Musk mengunggah video dirinya memasuki markas Twitter membawa wastafel yang menunjukkan bahwa kesepakatan itu akan diselesaikan. Langkah pertama yang diambil Elon Musk cukup ekstrem dengan memecat beberapa petinggi Twitter seperti CFO Ned Segal, Kepala Hukum, Kebijakan, dan Kepercayaan Vijaya Gadde dan Penasehat Umum Sean Edgett. Riwayat konflik yang sudah diketahui banyak pihak membuat CEO Parag Agrawal juga tidak lepas dari pemecatan besar-besaran.

Elon Musk mengatakan dalam cuitannya, alasannya membeli Twitter adalah untuk mencoba menolong umat manusia dan dia menginginkan “peradaban untuk memiliki alun-alun kota digital”. Dia juga menyiratkan, bahwa kalau misi ini gagal dia akan menerimanya. Fakta bahwa dia menunjukkan cuitan itu kepada calon pengiklan di Twitter menunjukkan bahwa untuk sekarang dia masih akan mempertahankan model bisnis Twitter. Meskipun, raksasa media sosial ini sudah beberapa waktu mengalami merosotnya keuntungan bila dibandingkan dengan Alphabet milik Google dan Facebook milik Meta.

Kita masih tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan dengan salah satu jejaring sosial terbesar di dunia ini, tetapi yang kita tahu bahwa Elon telah mencapai apa yang dulunya tidak terpikirkan akan terjadi, yaitu mengambil alih Twitter seharga US$44 miliar. Pada akhirnya kesimpulan dalam artikel ini mengenai kisah selama berbulan-bulan proses pembelian Twitter hanyalah awal dari babak baru ketidakpastian di Twitter yang dikemudian hari menimbulkan sejuta pertanyaan tentang seberapa berharganya platform ini, untuk apa, dan apa yang dia (Elon Musk) rencanakan untuk dilakukan dengannya. (YA)

Sumber Referensi:

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20221028120846-92-866532/elon-musk-akuisisi-twitter-rp683-t-uangnya-dari-mana

https://dunia.tempo.co/read/1650461/penuh-liku-inilah-kronologi-elon-musk-beli-twitter

https://techcrunch.com/2022/10/27/elon-musk-bought-twitter/

https://economy.okezone.com/read/2022/11/05/320/2701658/5-fakta-elon-musk-beli-twitter-incaran-selanjutnya-bts?page=1

https://www.bbc.com/news/business-63408384

Hentikan Siaran TV Analog, Indonesia Menuju Era TV Digital

Foto: Ilustrasi Keluarga Sedang Menonton Siaran TV (Sumber: freepik.com)

Rabu, 2 November 2022 menuju pukul 24.00 waktu Indonesia setempat, kita menyaksikan hitungan mundur di televisi masing-masing rumah kita. Nah, hitungan mundur apakah yang ada di televisi kemarin? Hitungan mundur tersebut menandakan bahwa Pemerintah Indonesia resmi memulai program penghentian siaran TV analognya. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 11/2020 tentang Cipta Kerja, yang isinya peralihan siaran televisi di wilayah NKRI dari sistem analog ke sistem digital. Program ini disebut dengan Analog Switch Off atau disingkat ASO. Isu pemberhentian TV analog sebenarnya sudah berlangsung sejak 2016, tetapi dengan segala persiapan yang matang, ASO baru bisa direalisasikan pada tahun ini. 

Mekanisme ASO Dilakukan secara Bertahap

Pemerintah melakukan ASO secara bertahap dimulai pada 2 November 2022. Alasan dilakukan bertahap lantaran distribusi alat Set-Top-Box (STB) untuk mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara di TV analog belum tuntas. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), yakni Mahfud MD menuturkan bahwa distribusi STB belum diselesaikan oleh beberapa TV swasta. Sebelumnya, Pemerintah mengakomodasi masyarakat yang belum mampu membeli TV digital dengan memberikan alat berupa STB agar televisi lama milik masyarakat bisa tetap menerima siaran digital. 

Dikutip dari Kompas.com (6/10/2020), Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia berharap Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dari negara lain, terutama negara-negara Asia Tenggara, yang sudah melakukan migrasi atau Analog Switch Off (ASO) terlebih dulu. “Alat penerima siaran TV digital yang dapat dikoneksikan ke pesawat TV lama, yang berjumlah sekitar 6,7 juta Set-Top-Box untuk rumah tangga tidak mampu,” lanjut Johnny. 

Alasan Pemerintah Berhentikan TV Analog

Seperti yang kita ketahui bersama, salah satu kelemahan TV analog adalah konsistensi tayangannya yang tidak baik. Ketika menonton TV analog kita kerap menjumpai gangguan berupa gambar yang buram dan ada ‘semutnya’. TV analog juga bergantung pada kondisi cuaca di sekitar rumah. Dengan beralih ke siaran digital, pemerintah menjanjikan pengalaman menikmati konten siaran televisi yang lebih baik bagi penonton. Pemerintah menyatakan TV digital membuat masyarakat bisa mendapatkan kualitas gambar yang lebih jernih dan canggih.

Efek lainnya dengan menggunakan TV digital adalah pilihan jumlah channel yang lebih banyak. Contohnya, di Kepulauan Riau yang sebelumnya hanya ada enam saluran TV akan bisa menikmati lebih dari dua puluh program siaran. Kemudian, yang tidak kalah penting adalah adanya migrasi dari TV analog ke TV digital ini secara tidak langsung akan membuka peluang cepatnya koneksi internet di Indonesia. Hal tersebut terjadi karena frekuensi yang selama ini ada dalam TV analog yaitu sebesar 700 MHz jika sudah dialihkan ke TV digital dapat dimanfaatkan untuk menyajikan jaringan 5G. 

Pada akhirnya, masyarakat Indonesia sudah seharusnya menerima perubahan baru yang dirasa lebih baik dari sebelumnya. Meskipun tidak mudah karena masih banyak masyarakat yang telah terbiasa dengan TV analog, perlahan semua pasti bisa beralih dan lebih menyukai siaran TV digital. Untuk kalian yang ingin mencari lebih lanjut mengenai ASO ini dapat mengunjungi laman resmi Kominfo di siarandigital.kominfo.go.id. (YA)

Sumber referensi:

https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/07/183000365/kominfo–siaran-tv-analog-dihentikan-2-november-2022-ini-alasannya?page=all

https://www.kompas.com/tren/read/2022/11/02/060500165/siaran-tv-analog-mulai-dihentikan-hari-ini-termasuk-wilayah-jabodetabek-?page=all

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20221105095516-37-385360/siaran-tv-analog-mulai-dimatikan-ini-alasan-pindah-digital

https://www.suara.com/news/2022/04/30/142217/3-alasan-pemerintah-setop-tv-analog-dan-beralih-ke-tv-digital-karena-hal-ini?page=all