Aku termenung di pojokan Menatap rembulan sembari menerka masa depan Overthinking, kata orang zaman sekarang Katanya, masa paling bahagia Nyatanya, mencoba merangkai rencana, namun tak tahu mulai dari mana Banyak yang telah dilalui, namun tak banyak yang dipahami Ya, inilah masa mudaku Sia sia, katanya
PUISI : MALAM
Medan perang meredam Sulit meminta matahari bertahan Mulailah gelap-gelap untuk datang Malam… Para teriakan hanya berbisik Heningmu berhasil menyambar Sumpah aku tenggelam terdalam Malam…. Kerasnya sambaran Marah gelisah sedih perih cinta rasa Tak dapat berdusta sebab tertegaskan Malam….. Berakhir Terkena pesona malam Mengiyakan seluruh sifatnya Tidurlah Sayang
PUISI : DIA MEMBERIMU LUKA? TIDAK
Kamu yang sendiri dalam kehampaan dunia Mencoba membuat dunia berisik namun nyatanya hanyalah sunyi Perlahan terbiasa dengan kesunyian Hingga dia datang membawa keramaian Dengan senyum merekah dia membawa hadiah kecil untukmu Kalian tertawa bersama, menikmati hari-hari seakan dunia milik berdua Hingga kamu mengetahui, hadiah kecil yang ia berikan adalah pedang Kamu sendiri yang melukai dirimu […]
PUISI : KICAUAN DALAM SANGKAR
Saat kami dibuai mimpi Kalian sibuk memberi asi Seolah berkata Remak mati di sini daripada tak berjasa Wahai pahlawan berzirah putih Kalianlah bahadur kami Bersaba dengan pagebluk ini Untuk selamatkan bangsa ini Di sini Bermodalkan ketulusan hati Kami pun sabar dan berikhtiar Jadi pahlawan dalam sangkar