Dibalik buku-buku tebal itu
Ada sepasang netra yang menatap kearahmu
Sayu memandang dengan penuh kekaguman
Tenang memperhatikan dari kejauhan
Ada rasa yang dibiarkan tak bersuara
Ada hasrat yang disembunyikan rapat-rapat
Agar tak ada yang mampu melihat
Dan tak ada yang tau adanya
Seperti jarum jam yang selalu berdetak ke kanan
Jauh dilubuk sanubari, rasa itu kian dalam menyelam
Sampai aku lupa diri, hingga tanpa sadar aku tenggelam
Kala sebuah kemungkinan kini menjadi kenyataan
Kenyataan bahwa sekarang harapan itu telah hilang
Karna sudah ada sang puan yang mengiringimu berjalan
Sudah ada tangan yang kau pertahankan dalam genggaman
Juga sudah kau temukan sudut ternyaman untuk pulang
Hingga pada akhirnya, rasa itu kalah
Logika memaksa untuk nurani agar lekas menyerah
Menyudahi cerita tentang mengagumimu meski tak mudah
Biar saja, biar cerita ini selesai tanpa pernah terbaca