LKMM-TD: Sherlock Holmes

Seorang mahasiswa dan atau lulusan selain dituntut untuk memiliki kompetensi hardskill yang lebih banyak didapatkan pada kegiatan kurikuler juga harus memiliki keterampilan softskill yang diperoleh melalui kegiatan ekstra kurikuler. Salah satu bentuk kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan berorganisasi baik di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), maupun Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS) yang menuntut pengetahuan dan keterampilan manajerial. Dengan demikian bekal pengetahuan dan keterampilan manajerial untuk mengelola berbagai organisasi kemahasiswaan perlu dimiliki oleh para mahasiswa, terutama para mahasiswa yang terlibat langsung dan aktif di dalam kepengurusan organisasi kemahasiswaan baik di tingkat program studi, fakultas, maupun di tingkat universitas.

Pengembangan kemahasiswaan adalah suatu upaya yang dilakukan dengan penuh kesadaran, berencana, teratur, terarah, dan bertanggung jawab untuk mengembangkan sikap, kepribadian, pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam mendukung kegiatan kurikuler untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Salah satu bentuk upaya atau pengembangan tersebut adalah pemberian bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam manajemen organisasi mahasiswa baik intra maupun antarperguruan tinggi yang diberi nama Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Saat ini terdapat empat jenis LKMM, yaitu LKMM Pra-Dasar, Dasar, Menengah dan Lanjut. HIMA DEKKIM FV-ITS melaksanakan LKMM-TD pada tanggal 14-20 Juni 2021. Tema yang digunakan pada LKMM-TD tahun ini ialah Sherlock Holmes. Tujuan LKMM Tingkat Dasar adalah membekali mahasiswa dengan keterampilan menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan atau organisasi dengan perencanaan dan sistematika yang baik.

Pemilihan tema untuk LKMM-TD tahun ini didasarkan pada nilai yang ada dalam film Sherlock Holmes. Dimana terdapat 3 nilai yang dapat diambil dan sesuai dengan nilai yang diperlukan dalam LKMM-TD. Ketiga nilai tersebut adalah inovatif, komunikatif, leadership. Nilai inovatif yang diharapkan dapat diterapkan untuk merancang suatu kegiatan maupun sebuah masalah di sekitar dengan cara atau trik-trik yang inovatif. Nilai komunikasi yang diambil yaitu dapat memberikan informasi secara jelas pada tim agar terjadinya keharmonisan dalam tim tersebut dan menghindari terjadinya miskomunikasi atau komunikasi yang tidak berjalan lancar. Selanjutnya, nilai leadership yang diambil dari Sherlock Holmes adalah dapat memimpin tim dan menjalankan rencana-rencana yang telah dirancang sebelumnya. Materi yang diberikan pada LKMM-TD tahun ini adalah HMFL (Hakikat Motivasi Followership dan Leadership, creative thinking, AKL (Analisa Kondisi Lingkungan), perumusan gagasan awal, TUK (Tolak Ukur Keberhasilan), PKK (Pengorganisasian Kegiatan/Kepanitiaan), PJK (Perencanaan Jadwal Kegiatan), KAUK (Komunikasi Antar Unit Kerja), Lobbiying and Negotiation, pengendalian konflik, ADUM (Administrasi Umum), sponsorship, pengambilan keputusan, dan TPPUK (Teknik Penyusunan dan Penyempurnaan Usulan Kegiatan).

 Pada materi HMFL dijelaskan mengenai bagaimana pentingnya motivasi yang diperlukan setiap individu yaitu motivasi akan menjadi sumber semangat, sebagai pemicu melakukan yang terbaik, membentuk pribadi yang pantang menyera dalam menghadapi masalah, serta dapat menciptakan suasana yang positif dan akrif bagi individu itu sendiri. Dalam materi ini dijelaskan bahwa hubungan antara leadership dan followership merupakan hubungan yang dinamis. Leadership merupakan suatu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dan punya kewenangan manajerial sedangkan followership adalah suatu kemampuan untuk menjalankan arahan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. Materi selanjutnya adalah creative thinking, sebagai manusia kita perlu adanya creative thinking atau berpikir positif karena didalam hidup kita akan dihadapkan dengan berbagai masalah. Dengan berpikir kreatif kita akan menemukan berbagai solusi kreatif atau solusi alternatif untuk menyelesaikan sebuah masalah dalam hidup. Faktor-faktor yang dapat membantu seseorang berpikir kreatif yang dibagi menjadi 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berpikir kreatif dapat dilakukan dengan cara mengorientasikan masalah, preparasi atau persiapan, inkubasi, eliminasi, verifikasi, evaluasi. 

Analisa kondisi lingkungan perlu dilakukan agar setiap individu dapat menberikan keputusan sesuai dengan kondisi yang ada. AKL dapat dilakukan dengan metode pengambilan data sekunder, 5W+1H, dan SWOT. Metode yang paling sering digunakan adalah SWOT dengan memperhatikan Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats. Selanjutnya, materi perumusan gagasan awal, PGA (Perumusan Gagasan Awal) merupakan ide awal yang muncul setelah adanya analisa kondisi lingkungan. Alur dari PGA berawal dari brainstorming yang akan menghasilkan ide sehingga mendapatkan perumusan gagasan awal sebuah event. Materi TUK (Tolak Ukur Keberhasilan) merupakan sebuah patokan atau sasaran suatu kegiatan. Fungsi dari TUK adalah fungsi pengukur, evaluasi, saran/ masukan. Hal yang dapat dijadikan sebagai TUK yaitu Men, Money, Management, Machine, dan Time. Selanjutnya materi PKK (Pengorganisasian Kegiatan/Kepanitian). Pengorganisasian adalah suatu proses merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas pada setiap anggota. Faktor-faktor dari PKK meliputi strategi organisasi untuk mencapai tujuannya, teknologi yang digunakan, anggota/SDM, dan ukuran organisasinya.  

PJK merupakan suatu proses uraian jenis kegiatan dan waktu yang dibutuhkan secara bertahap yang disusun secara sistematis dalam rangka menyelesaikan rencana kegiatan dengan tepat dan berhasil. Manfaat dari PJK meliputi dapat digunakan sebagai pedoman, sebagai acuan evaluasi, mengidentifikasi kegiatan, dapat membantu setiap individu melakukan tugasnya secara efisien. Teknik penyusunan jadwal kerja dibagi menjadi 2 yaitu teknik tabulasi dan teknik flowchart. PJK dibuat setelah adanya susunan panitia/anggota. Materi KAUK (Komunikasi Antar Unit Kerja) adalah proses berjalannya informasi setiap bagian-bagian kepanitian/organisasi demi terwujudnya tujuan bersama. KAUK berguna untuk mengenal pola komunikasi antar unit kerja. Jenis komunikasi yang dapat digunakan yaitu verbal dan nonverbal dengan memperhatikan prinsip dari komunikasi yang meliputi respect, emphaty, audible, clarity, dan humble. Selanjutnya materi Lobbying and Negotiation. Lobbying merupakan suatu kegiatan persuasif yang dilakukan oleh satu pihak (perorangan, kelompok) yang memiliki kepentingan tertentu untuk menarik hubungan dari pihak yang mempengaruhi wewenang sehingga target yang diingikan tercapai. Berbeda dengan negosiasi, dalam negosiasi kedua belah pihak saling menguntungkan. Target teknik lobbying meliputi mempengaruhi kebijakan, memenangi kontrak, menarik hubungan, memudahkan urusan. Seni pengendalian konflik, dalam materi ini dijelaskan bahwa sebuah konflik bukanlah hal yang harus dihindari namun harus dihadapi. Konflik adalah suatu tindakan salah satu pihak yang berakibat menghalangi, menghambat, atau mengganggu pihak lain yang mana hal ini dapat terjadi antar kelompok masyarakat atau dalam hubunagn antar individu. Macam-macam dari konflik dapat dibagi menjadi 5 yaitu konflik intrapersonal, interpersonal, individu dengan kelompok, kelompok dengan satu organisasi, dan antar organisasi. 

Materi yang selanjutnya adalah pengambilan keputusan. Menurut Boron dan Byme, pengambilan keputusan merupakan suatu proses melalui kombinasi individu/kelompok dan mengintegrasikan informasi yang ada dengan tujuan memilih satu dari berbagai kemungkinan tindakan. Langkah dalam pengambilang keputusan meliputi observasi, merumuskan masalah secara lugas, mengajukan alternatif-alternatif keputusan, menentukan alternatif yang terbaik, melakukan validasi melalui implementasi pemecahan masalah, dan merumuskan skenario pengendalian. TPPUK (Teknik Penyusunan dan Penyempurnaan Usulan Kegiatan) memerlukan teknik yaitu skenario pelaksanaan kegiatan yang dapat dilakukan dengan AKL dan PGA, memastikan tahap-tahap yang dilakukan tepat, dan penetapan kriteria keberhasilan setiap tahapan yang dilalui. Hal yang perlu diperhatikan dalam TPPUK adalah biaya, waktu pelaksanaa, dan kondisi lingkungan. Selanjutnya, ADUM ( Administrasi Umum) adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksaan untuk mencapai tujuan. Administrasi meliputi kesekretariatan dan keuangan. Materi yang lain adalah sponsorship. Dalam materi ini dijelaskan sponsorship merupakan sebuah kegiatan dalam mendukung kebutuhan finansial maupun non finansial untuk sebuah organisasi, perorangan ataupun penyelenggara sebuah acara. Dalam sponsorship memiliki 4 proses yaitu strategy, planning, execution, dan review. 

Selama kegiatan LKMM-TD juga dilakukan simulasi setiap materinya sehingga peserta pelatihan dapat menerapkan materi yang telah didapatkan selama penyampaian materi. Output yang diharapkan setelah LKMM-TD adalah peserta mampu menerapkan ilmu serta nilai-nilai yang sesuai dengan tema LKMM-TD tahun ini.

 

Laa’19

😃+

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *