Apa Tanggapan Mereka Tentang Kecurangan Saat UTBK?

Kegiatan ujian tertulis berbasis computer merupakan salah satu ujian yang sangat penting dan dapat menentukan siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi di universitas tertentu. Ujian tertulis berbasis komputer atau yang biasa disebut dengan UTBK ini berfungsi untuk mereka yang baru lulus dari SMA atau sederajat maupun bagi mereka yang gap year dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Ini juga pastinya menyebabkan persaingan yang sangat ketat dikarenakan UTBK sendiri diselenggarakan secara nasional dengan waktu yang telah ditentukan. Maka dari itu, tiap calon peserta pasti menyiapkan segalanya secara matang-matang karena semua berlomba-lomba agar lolos dan diterima di kampus impian mereka.


Namun berbeda dengan tragedi yang terjadi saat ini. Pada 2022 ini sangat banyak sekali berita-berita yang tersebar perihal kecurangan yang terjadi saat UTBK berlangsung. Tentu ini tidak dapat dibenarkan dari pihak manapun. Maka dari itu kami menyusun dan telah melakukan wawancara terhadap masyarakat dari beberapa kalangan untuk mengetahui sudut pandang mereka mengenai perihal ini.


Menurut dari artikel dari kompas.com ada beberapa bentuk kecurangan yang dilakukan oleh para peserta UTBK pada saat ini :

  1. Menggunakan alat bantu dengar
  2. Menyontek
  3. Memotret soal
  4. Membuka HP

Hal ini sudah dikonfirmasi oleh pihak LTMPT, Ketua UTBK UNJ Prof Suyono, dan juga Pak Nasih selaku pengawas ujian. Ini semua juga sudah mendapatkan tindakan tegas yang berasal dari pihak penyelenggara atau LTMPT itu sendiri. Pengguna akun bernama Echa menggunggah beberapa foto sebagai bukti telah terjadinya kecurangan selama prosesi ujian berlangsung. Foto yang awalnya diunggah adalah sebuah grup telegram berisikan link soal-soal UTBK. Bukti-bukti yang diunggahnya tersebut mengundang spekulasi dan memicu kekecewaan para peserta UTBK 2022.


Pada foto tersebut terlihat daftar sekitar 78 nama ‘peserta’ yang diduga mengikuti ujian dan turut menyebarluaskan soal ujian. Setidaknya ada tiga file yang terdapat di dalam drive google. Selain soal, setiap link tersebut juga berisikan identitas peserta UTBK lengkap dengan fotonya. Aksi kecurangan tersebut menimbulkan pertanyaan bagaimana bisa mereka membawa alat komunikasi ke ruang ujian.


Salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi tempat kejadian ini berlokasi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta atau UPNYK diketahui terlibat dalam kasus kecurangan ini dilihat dari foto detail ruangan pada salah satu dari sekian foto dalam Google Drive tersebut. Berdasarkan barang bukti foto yang ada, kecurangan diketahui dilakukan oleh para peserta gelombang I UTBK pada tanggal 19,20, dan 21 Mei 2022.


Dari tiga narasumber berdasarkan wawancara yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa tidak ada satupun pihak yang setuju bila terjadinya hal seperti ini. Dikarenakan, “banyak orang pintar merasa dirugikan disana, mereka juga sudah berusaha keras mendapatkan nilai yg terbaik, tapi ketika ada kecurangan banyak orang yang seharusnya tidak lolos tetapi malah lolos dan ini kalau berlangsung berlarut-larut tanpa ada penanganan kemungkinan generasi kedepan akan rusak karena yg masuk PTN bukan anak-anak pintar” ucap Bu Endang selaku narasumber kami. Ditambah dengan ucapan dari Bu Rini yang berkata “saya merasa ini meresahkan sekali, kalau ada sistem seperti ini (kecurangan utbk) seperti itu anak-anak yang melakukan kecurangan ini tidak tahu kemampuannya dimana”. Maka dari itu dapat kami simpulkan bahwa melakukan kecurangan itu memiliki banyak sekali negatif perspektif dari berbagai pihak dan tidak ada pihak yang setuju.


Referensi

kompas.com

id.theasianparent.com

kompasiana.com


Penulis

Dewinta Aulia F (2041211002)

Andini Anindhita (2041211006)

Rena Septyana (2041211020)

Arsyenda Dewanti (2041211033)

Nabila Shafa Aflaha (2041211037)

Dwi Ivanti Anasya (2041211041)

Tri Sita Endah P (2041211055)

Jonathan Erland (2041211060)

Annisa Khairiyah (2041211072)

Violita Maulani (2041211080)


😃+

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *