Artikel

Akankah AI Menggeser Prospek Kerja Mahasiswa Matematika di Indonesia?
01 July 2022

Hadirnya revolusi industri menandakan bahwa manusia akan terus berkembang, dibuktikan dengan adanya pergeseran corak sosial, budaya, dan kebiasaan masyarakat di berbagai sektor. Pada awalnya, pergeseran terjadi dimana penggunaan tenaga makhluk hidup tergantikan oleh mesin uap. Hingga kini berada di masa Revolusi Industri 4.0 dimana muncul teknologi yang dapat mengadopsi kemampuan manusia atau biasa dikenal dengan sebutan Artificial Intelligence (AI). Dengan begitu, akankah AI menggeser prospek kerja mahasiswa Matematika? Temukan jawaban selengkapnya disini!


  1. AI mempermudah pekerjaan manusia. Faktanya, AI mampu menganalisis dan mengolah data, merespon dengan cepat, serta dapat memperbaiki dokumen dengan akurat. Beberapa cara AI mempermudah pekerjaan manusia diterapkan melalui beberapa kemampuannya yang canggih, antara lain:
    • Automation of tasks seperti mesin produksi dalam suatu pabrik.
    • Personal assistance seperti Apple’s Siri dan Amazon’s Alexa.
    • Keamanan dan pengawasan seperti CCTV, dan lain-lain.
  2. AI berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan baru. Teknologi AI dirancang untuk melakukan pekerjaan yang menghambat produktivitas manusia seperti pekerjaan yang bersifat repetitif (berulang). Oleh karena itu, dibutuhkan keterampilan yang hanya bisa dilakukan manusia, seperti keberanian mengambil inisiatif serta kerjasama tim. Kedepannya, 35% kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan akan terus berbeda. Hal tersebut diperkuat dengan data top skills pada tahun 2015, 2020, dan perkiraan pada tahun 2025 menurut World Economic Forum.
  3. AI tetap butuh campur tangan manusia.
    • Sektor ekonomi:
      Terdapat chatbot yang hanya bisa menjawab pertanyaan umum saja, selebihnya membutuhkan bantuan manusia.
    • Sektor pendidikan: Terdapat voice assistent yang harus menggunakan suara manusia untuk dapat mengaksesnya.
  4. AI sangat mungkin mengalami error. Faktanya, teknologi AI pernah mengalami error atau kendala dalam pengimplementasiannya. Seperti yang terjadi pada mobil tanpa awak buatan Google yang mengalami sejumlah kecelakaan saat menempuh perjalanan sepanjang 2,7 juta kilometer.

AI sangat identik dengan teknologi komputer dan akan terus berkembang. Sementara itu, tidak semua prospek kerja lulusan matematika berhubungan dengan komputer. Justru dengan adanya AI akan menciptakan lapangan pekerjaan baru dan membuat pekerjaan menjadi terbantu. Selain itu, AI juga tetap butuh campur tangan manusia dan sangat mungkin mengalami error.

Lalu, apa yang harus mahasiswa Matematika siapkan dalam menghadapi perkembangan AI?

  1. Meningkatkan skill dalam mengolah dan menganalisis Big Data.
  2. Mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
  3. Meningkatkan daya saing dengan meningkatkan kompetensi agar dapat memenuhi kebutuhan industri.


Referensi:


Penulis:

  • Eva Octa Pristia
  • Lenia Vanesa F.
  • M. Prima Teguh Aliffrianto
  • M. Dzikri Setyoprahaji
  • I Gede Febry Abdi Saputra
  • Dzakifajr Albaihaqi
  • Muhammad Naufal Nawari Nor

Editor:

  • Almira Salsabila Taufiq
  • Awwaliyah Nur Fadhilah