Departemen Statistika ITS baru saja kehilangan sosok penting dalam tonggak pembangunannya. Pak Kresnayana Yahya, M.Sc yang merupakan salah seorang analis bisnis dan pakar Statistika ITS berpulang pada hari Jumat (5/3/2021) di usia 72 tahun. Covid-19 merenggut kehidupan beliau dalam perawatan di RS Mitra Keluarga, Surabaya. Semasa hidupnya, Pak Kresnayana banyak dikenal sebagai pakar ekonomi dan seringkali menjadi motivator bagi pebisnis tanah air. Beliau juga membagikan berbagai ilmu seputar bisnis melalui blog pribadi yang aktif sejak tahun 2008 hingga unggahan terakhir pada tahun 2013. Tulisan beliau pun sering muncul di media cetak Harian Jawa Pos dan Kompas. Tidak berhenti sampai di situ, Pak Kresnayana juga dikenal aktif mengisi dialog interaktif dalam berbagai media massa.
Pak Kresnayana sebelum ini menjabat sebagai Dewan Pembina LEAD Indonesia, salah satu program The Foundation of Sustainable Development atau Yayasan Pembangunan Berkelanjutan dari Inggris. Beliau juga pernah duduk sebagai Ketua Asosiasi Manager Indonesia Cabang Surabaya, Presiden Asosiasi Pemasaran Indonesia wilayah Jawa Timur, dan berbagai jabatan penting lain di bidang statistik, lingkungan, pemasaran, hingga demokrasi.
Kesibukan dan kepopuleran sebagai konsultan tidak lantas membuat Pak Kresnayana melupakan profesinya sebagai seorang pendidik. Dalam wawancara yang pernah dimuat pada laman ITS News (10/01/2009), Pak Kresnayana memaparkan keyakinan beliau bahwa lebih penting untuk mendidik manusia daripada menghasilkan uang. Manusia yang terdidik hampir pasti memiliki daya lebih untuk berkembang. Beliau meyakini bahwa ilmu hanya bisa berkembang dan menjadi kekuatan untuk keperluan jangka panjang melalui keberadaan kampus sebagai institusi yang mewadahinya. Keyakinan ini pula yang membawa Pak Kresnayana menjadi salah satu pendiri jurusan Statistika ITS sekaligus menjadi ketua jurusan Statistika ITS yang pertama di tahun 1983.
Berawal dari kepekaan dan kemampuan yang beliau miliki sejak belia dalam menganalisis suatu permasalahan, di mana Pak Kresnayana pernah mengungkapkan bahwa sejak kecil beliau sering membayangkan dan memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap apa yang akan terjadi pada benda-benda dan situasi di masa mendatang. Beliau pun seringkali membuat perencanaan berkenaan dengan hal-hal tersebut. Dari kebiasaan membuat rencana di masa mendatang itulah kemudian Pak Kresnayana memutuskan untuk melanjutkan studi S1 di Jurusan Matematika ITS dengan pilihan bidang statistika.
ITS memang sudah memiliki Jurusan Statistika sejak tahun 1978, tetapi masih belum terpisah dari Jurusan Matematika. Kemudian pada tahun 1981 secara resmi didirikan D3 Statistika. Tahun 1983, sepulangnya dari mengejar gelar S2 di University of Wisconsin, Amerika Serikat, Pak Kresnayana dan beberapa temannya sepakat untuk memisahkan Statistika dari Matematika sehingga di tahun itu juga secara resmi ITS mendirikan S1 Statistika. Sebuah langkah yang sangat tepat dan berdampak besar mengingat bahwa di masa kini data dan statistika selalu menjadi landasan utama pada berbagai sektor dalam lingkup sederhana hingga yang terluas sekalipun.
Begitu banyak sumbangsih beliau dalam berbagai bidang krusial baik dalam kancah nasional maupun global. Semangat dan ketajaman pikiran Pak Kresnayana akan tetap menjalar melalui keberadaan Departemen Statistika ITS yang terus berupaya melahirkan lulusan-lulusan cerdas dan berintegritas yang piawai menggerakkan beragam sendi kehidupan dengan data, fakta, dan perencanaan akurat dalam menghadapi tantangan di masa depan.
(aa)