KMK ITS

Yesus dan Sanak-Saudaranya

Matius 12:46-50

Di Israel pada jaman Yesus, kehidupan sosial masyarakat sangat diwarnai oleh hubungan dekat antar saudara semarga.

Secara turun temurun, mereka percaya bahwa menjaga dan memelihara hubungan dekat dengan saudara-saudara merupakan manifestasi kasih Allah kepada sesama. Hal ini mereka pahami dan pegang teguh sebagai isi perjanjian Allah dengan nenek moyang mereka. Menjauh dari saudara-saudara berarti melanggar perjanjian mereka dengan Allah.

Sistem kehidupan sosial ini mereka pakai sebagai sarana untuk melindungi keluarga, mempertahankan identitas dan menjamin kepemilikan tanah milik keluarga.

Injil hari mengisahkan sanak-saudara Yesus datang mencari Yesus sudah mulai berkarya.

Konon sanak saudara Yesus itu berjalan sejauh 40 km dari Nazaret ke tempat dimana Yesus sedang berbicara kepada orang banyak.

Karena terhalang kerumunan orang, mereka hanya meminta seseorang untuk menyampaikan kepada Yesus bahwa ibu dan sanak saudara Yesus ingin berbicara dengan-Nya.

Maksud mereka tentu hendak mengajak Yesus pulang ke rumah ibu-Nya untuk hidup bersama keluarga besar-Nya. Mereka sangat mengkhawatirkan keselamatan Yesus yang lama meninggalkan semua sanak saudara-Nya.

Kemudian Yesus berkata: “Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?” Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!

Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku”.

Jawaban Yesus mengingatkan kita akan jawaban-Nya ketika setelah hilang tiga hari diketemukan ke dua orangtuanya di Bait Allah:

“Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?”

Lukas 2:49

Yesus seakan menyangkal hubungan-Nya dengan ibu dan sanak saudara-Nya. Yesus memang melawan arus jaman atau tidak menghormati tradisi. Tetapi Ia lebih memprioritaskan atau mementingkan hubungan rohani daripada hubungan darah.

Kita juga masih ingat peringatan Yesus:

“Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku”

Matius 10:37

Yesus mau mengatakan bahwa kita hendak-Nya lebih mementingkan relasi kita dengan Allah. Untuk itu kita hendaknya, seperti Ia sendiri, melakukan kehendak Bapa-Nya di surga dalam hidup kita.

Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.

Matius 12:50

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *