Prima Catur Perkasa, seorang wisudawan yang dinyatakan lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi di Departemen Statistika, yakni 3.89, pada Wisuda ke-127 ITS yang dilaksanakan pada 18 Maret 2023 lalu. Wisudawan yang kerap dipanggil Catur ini memiliki minat di bidang pemrograman yang kemudian memantik inspirasinya untuk mengangkat topik Tugas Akhir mengenai komputasi yang terkenal sulit di kalangan mahasiswa Departemen Statistika ITS. Melalui Tugas Akhir yang berjudul “Klasifikasi Tone Berita Berdasarkan Judul Berita pada Data Analisa dan Monitoring Pemberitaan di Media Massa Provinsi DKI Jakarta dengan Metode Deep Learning Convolutional Neural Network”, ia dapat menyelesaikan syarat kelulusan S1 setelah 7 semester berlangsung.
Tak hanya berprestasi di bidang akademik, Catur juga memiliki segudang pengalaman berorganisasi yang patut diapresiasi eksistensinya. Selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi, Catur menantang dirinya untuk mengikuti hal baru, seperti bergabung dengan organisasi dan mengikuti kegiatan di luar perkuliahan. Ia menjadi staf Departemen Event dan SCC HIMASTA-ITS pada tahun 2020/2021, ketua subevent DAC pada tahun 2021, dan ketua divisi Publikasi dan Desain Saburai Community pada tahun 2021. Terakhir, ia menjabat sebagai Ketua HIMASTA-ITS pada tahun 2022. Meskipun kehidupan perkuliahannya bertabur pengalaman di berbagai organisasi non-akademik, ia tetap bisa mendapatkan nilai yang memuaskan dengan menetapkan akademik sebagai prioritas utamanya. Catur mengatakan bahwa memiliki time management yang baik merupakan hal yang krusial bagi mahasiswa karena dengan menetapkan time management, mahasiswa dapat mengelola dan memanfaatkan waktu mereka sebagai bentuk tanggung jawab atas tugas yang dimiliki.
Meskipun tidak menyangka akan memperoleh IPK tertinggi di Departemen Statistika, wisudawan asal Lampung ini membagikan tips untuk mendapatkan nilai yang bagus dalam perkuliahan. Catur memiliki kebiasaan untuk fokus mendengarkan dan memahami penjelasan dosen ketika jam perkuliahan berlangsung, dengan begitu materi yang disampaikan oleh dosen dapat diterima dengan maksimal. Selain itu, ia juga kerap mempelajari pertanyaan yang pernah dilontarkan oleh teman-teman sekelasnya untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut mengenai materi tersebut sebelum masa evaluasi semester dimulai. Sebab dari pertanyaan tersebut, Catur dapat mengetahui materi apa yang luput dari pemahamannya. Hal ini dapat membantu Catur dalam meningkatkan pemahamannya terhadap suatu materi sehingga ia dapat menghadapi evaluasi semester dengan persiapan yang matang.
“Harapanku buat angkatan-angkatan di bawahku sih ya tetep dijaga semangatnya. Karena ini masih di masa transisi mungkin banyak temen-temen yang kaget dan masih terbiasa dengan kehidupan di waktu pandemi. Dijaga aja semangatnya dan coba di explore lagi yang ada di dunia perkuliahan biar bisa semakin improve diri sendiri”, tuturnya ketika ditanya mengenai harapan untuk mahasiswa lainnya.