
Surabaya – Masa pandemi COVID-19 di Indonesia yang masih belum teratasi hingga saat ini membuat para mahasiswa baru tahun ajaran 2020/2021 merasakan dampaknya. Salah satu dampaknya adalah pelaksanaan kuliah online ketika pertama kali masuk perkuliahan. Hal ini membuat para mahasiswa kecewa karena melewatkan euphoria untuk bertemu dengan teman baru secara tatap muka dan kesempatan untuk mendatangi kampus tercinta ITS. Kuliah online ini memiliki nilai plus dan minus dari berbagai aspek dan kalangan. Hal ini dirasakan oleh Nabila Wahyu Azizah, mahasiswa Departemen Teknik Kimia Industri angkatan 2020, yang berdomisili di Surabaya.
“Peralihan kuliah dari offline menjadi online sendiri bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan” ujar Nabila. Dalam suatu kesempatan, Nadiem Anwar Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (MENDIKBUDRISTEK) mengatakan “Kita melakukan pembelajaran secara daring tentunya untuk memutus rantai dari virus COVID-19 ini”. Pernyataan ini seketika banyak menuai perdebatan di kalangan masyarakat. Banyak masyarakat yang pro dan kontra terhadap kebijakan tersebut dikarenakan beberapa hal diantaranya kurangnya fasilitas yang memadai seperti komputer, laptop, wifi, serta tidak dapat berkomunikasi dengan dosen maupun berdiskusi bersama teman secara langsung. Masalah yang paling sering ditemui selama kuliah online adalah kendala sinyal yang sering dialami beberapa mahasiswa. Hal ini dikarenakan faktor cuaca seperti hujan atau bahkan tempat tinggal yang berada di atas gunung atau di pelosok desa. Selain itu, materi yang disampaikan selama kuliah online ini dirasa belum cukup dan belum bisa diilustrasikan secara jelas karena keterbatasan alat ketika perkuliahan berlangsung. Menurut Nabila, pendidikan vokasi membutuhkan praktik yang cukup. Apabila praktikum dilaksanakan secara online tentunya tingkat pemahaman mahasiswa/i belum bisa maksimal. Selain itu pada awal perkuliahan, untuk dosen yang berusia 50 tahun keatas sempat mengalami kesulitan dalam menggunkan zoom meeting sehingga terkadang menyita waktu perkuliahan. Sebenarnya hal ini dapat diatasi dengan bantuan asisten dosen yang mendampingi serta membantu dosen untuk membagikan materi di MyITS Classroom dan penggunaan fasilitas zoom seperti sharescreen, annotate, record, dan lain-lain. Namun di dalam Departemen Teknik Kimia Industri sendiri masih belum menggunakan asisten dosen dalam beberapa mata kuliah. Tentu saja hal-hal seperti ini menjadi salah satu penghambat dalam pembelajaran online.
Beberapa kelebihan juga dirasakan dalam perkuliahan online, diantaranya lebih mudah untuk mengatur waktu dan bisa berkonsentrasi secara lebih. Kuliah online dinilai lebih efektif jika porsi yang diberikan seimbang. Pemberian tugas dirasa cukup memberatkan, tetapi dibalik hal tersebut, pemberian tugas secara terus-menerus adalah sebagai nilai tambahan pada masa pandemi COVID-19 yang mengharuskan mahasiswa stay-at-home. “Apabila dapat mengoptimalkan waktu pembelajaran online ini dengan baik, maka banyak effort atau hasil positif yang bisa diraih” tutur Nabila. Misalnya dengan mengikuti pelatihan yang bisa meningkatkan softskill dalam branding diri kita, mengikuti perlombaan atau konferensi yang diadakan khusus mahasiswa secara online, dan mengikuti organisasi atau kepanitiaan di internal maupun eksternal kampus. Hal-hal seperti itu juga banyak manfaat yang didapatkan mulai dari peningkatan softskill, relasi bertambah, wawasan dari dunia luar perkuliahan juga bertambah, dan banyak pelajaran baru yang bisa kita peroleh. Dengan melakukan banyak hal positif tentu saja memberikan insight baru kepada kita bahwa ketika kita melakukan dan mengambil kesempatan sesuai hal yang terjadi dengan baik dan bijak, maka akan menuai hasil yang memuaskan. Motivasi, semangat menjadi salah satu hal penting untuk mengambil langkah terbaru.
Karya:
- Sulthan Rabbani 2041201009
- Yolanda Mukhlis 2041201013
- Fitra Diannico Aditama 2041201027
- Julius Keyon Sibarani 2041201035
- Erika Desi Cahyani 2041201045
- Gracella Audrey Toar 2041201047
- Nabila Wahyu Azizah 2041201052
- Ivan Zaenul Arief 2041201078
- Ilham Bagaskara 2041201094
- Yustia Dwi Fitria Santoso 2041201100