Pencemaran Udara: Efek Naiknya Suhu Terhadap Produktivitas Masyarakat

 Seperti yang dirasakan masyarakat sekarang, saat ini terutama di Surabaya udara di sekitar terasa semakin panas. Di siang hari terkadang panasnya sampai diatas 38C. Memang udara di siang hari umumnya panas, tapi kondisi lingkungan akhir-akhir ini lebih panas dari biasanya. Bahkan saat malam hari yang harusnya lebih sejuk tetap terasa panas. Hal ini mempengaruhi tingkat produktivitas dari masyarakat dalam beraktivitas. Bagaimana tidak, seseorang akan merasa sangat malas bila beraktivitas dengan kondisi yang sangat panas. Mereka akan lebih memilih berdiam diri di rumah dan melakukan usaha untuk menyejukkan tubuhnya. Selain berpengaruh pada tingkat produktivitas, juga berpengaruh pada kesehatan. Seseorang yang terpapar panas yang tinggi saat beraktivitas terutama diluar, ia akan merasa pening dan berat pada kepalanya. Rasa pening dan pusing ini akibat paparan sinar matahari yang terik dan menyebabkan Heat exhaustion yakni salah satu sindrom yang berhubungan dengan suhu panas. Maka dari itu, artikel ini nantinya akan memaparkan informasi mengenai data suhu akhir-akhir ini di surabaya, data pendapat orang-orang sekitar tentang perubahan cuaca ekstrem beserta dengan keluhan yang dirasakan saat menjalani aktivitas dengan kondisi lingkungan seperti itu.

  Menurut Nadira udara saat ini semakin panas dan hal tersebut mempengaruhi tingkat produktivitasnya karena udara panas membuat nadira malas untuk mengerjakan suatu hal. Selain itu, menurut Nadira udara panas menimbulkan keluhan fisik seperti gatal-gatal dan merah-merah pada tubuhnya. Bela juga berpendapat sama seperti Nadira, dimana ia merasakan bahwa kondisi udara saat ini semakin panas dan membuat ia semakin malas untuk menjalankan aktivitas di luar ketika siang hari. Keluhan fisik yang dirasakan Bela yaitu kulitnya semakin berwarna hitam dan kering walaupun sudah memakai sunscreen dan foundation. Tidak hanya itu Wildan juga merasakan hal yang sama dan menimbulkan keluhan fisik seperti gampang pusing dan mudah lelah. Selain itu, Ken juga mengatakan ia sebagai warga surabaya merasakan bahwa semakin lama udara surabaya semakin panas. Keluhan fisik yang dirasakan oleh Ken yaitu kulit dan mata terasa panas ketika beraktivitas di luar ruangan saat siang hari.

  Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi udara di Kota Surabaya saat ini semakin panas. Dampak dari kondisi udara yang panas tersebut yang telah dirasakan oleh beberapa narasumber yang telah dilakukan wawancara diantaranya yaitu kulit menghitam dan kering, gatal-gatal, dan juga merasakan pusing dan gampang lelah. Secara umum, sinar ultraviolet, terutama sinar UV B dapat menimbulkan gejala kemerahan pada kulit. Hal ini merupakan suatu bentuk iritasi kulit yang terpapar sinar ultraviolet. Biasanya gejala ini juga disertai rasa gatal pada bagian kulit yang memerah (Isfardiyana & Safitri, 2014). Sinar ultraviolet juga dapat memiliki efek samping yang ditimbulkan apabila terpapar sinar ultraviolet dengan intensitas yang tinggi yaitu dapat menyebabkan kulit terbakar (sunburn), kulit kemerahan (eritema), kulit menjadi gelap (tanning), dan efek jangka panjang berupa penuaan dini maupun dapat menyebabkan kanker kulit (Adzhani et. al, 2022). Pada lingkungan kerja panas, tubuh mengatur suhunya dengan penguapan keringat yang dipercepat dengan pelebaran pembuluh darah yang disertai meningkatnya denyut nadi dan tekanan darah, sehingga beban kardiovaskuler bertambah yang dapat menyebabkan pusing dan gampang lelah (Arianto & Prasetyowati, 2019).

  Sedangkan pengaruh kondisi lingkungan sangat berpengaruh terhadap pola perilaku masyarakat terkait produktivitas para narasumber dalam beraktivitas dengan kondisi lingkungan yang panas. Sebagian besar dari mereka cenderung lebih malas untuk melakukan aktivitas diluar rumah sehingga menjadikan produktivitas berkurang.

😃+

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *