Fenomena Cuaca Panas di Surabaya Timur

   Indonesia terletak di antara 6o LU –11o LS dan 95o BT -141o BT, antara Lautan Pasifik
dan Lautan Hindia, antara Benua Asia dan benua Australia, dan pada pertemuan dua
rangkaian pergunungan, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediteranian. Letak Astronomi
yang demikian itu menunjukkan bahwa Indonesia terletak di daerah iklim tropis. Hal ini
mengakibatkan suhu di Indonesia cukup tinggi (antara 26o C -28o C), dan curah hujan cukup
banyak (antara 700mm–7000mm per tahun).

   Selama beberapa hari terakhir Surabaya Timur mengalami fenomena cuaca panas, yang dianggap sangat panas hingga terasa menyengat. Suhu di kota pahlawan ini dilaporkan berkisar pada 330C – 350C bahkan terus meningkat pada hari-hari selanjutnya. Berdasarkan keterangan yang didapatkan fenomena cuaca panas yang terjadi di Surabaya diakibatkan oleh fenomena ekuinoks serta adanya pemanasan global. Cuaca panas di Surabaya ini terasa sangat menyengat pada tengah hari dan bahkan ketika malam hari cuaca masih terasa panas. Karena adanya fenomena cuaca panas ini maka kelembaban udara juga turut berkurang.

  Menurut analisis dalam perubahan suhu permukaan wilayah Surabaya timur pada 2001-2016 telah terjadi peningkatan suhu sebesar 6,612C atau sekitar 25,41% dari nilai suhu permukaan rata-rata pada tahun 2001. Dalam identifikasi suhu permukaan yang dilakukan melalui pengolahan data citra LANDSAT 7 dan 8, didapatkan suhu permukaan pada periode tahun 2001, 2006, 2011, dan 2016. Keempat basis data tersebut kemudian akan dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui
perubahan suhu permukaan yang terjadi selama kurun waktu tersebut. Dalam melakukan hal
tersebut dilakukan analisis overlay untuk menumpang-tindihkan keempat basis data tersebut
sehingga muncullah suatu basis data terbaru yang mampu menyimpan informasi dari keempat basis data awal. Pada proses overlay ini juga dilakukan penghitungan untuk mengetahui agregat suhu permukaan pada suatu kawasan sehingga dapat mengetahui kawasan yang mengalami perubahan suhu permukaan paling rendah maupun tinggi

  Perubahan cuaca panas mengacu pada variasi suhu yang signifikan dalam periode waktu yang singkat di wilayah Surabaya. Hal ini terjadi dalam beberapa bentuk, termasuk lonjakan suhu tinggi yang tidak biasa, gelombang panas, atau perubahan suhu yang ekstrem secara umum. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan perubahan cuaca panas meliputi
perubahan pola aliran udara, perubahan arah angin, aktivitas matahari, atau pengaruh perubahan iklim jangka pendek. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan suhu ini antara lain intensitas cahaya matahari, curah hujan, polusi udara, dan kelembaban udara. Karena pengambilan data diambil pada saat musim hujan maka ketika sedang terjadi hujan suhu lingkungan akan turun. Namun demikian, tak jarang juga pada siang hari terjadi kenaikan suhu karena cahaya matahari yang sangat terik. Polusi udara juga berpengaruh terhadap suhu lingkungan dan kenyamanan karena dapat menaikkan suhu dan mengganggu pernapasan.

  Panasnya suhu kota Surabaya dirasakan juga oleh striker naturalisasi timnas Indonesia, Rafael Struick selama mengikuti pemusatan Latihan (TC) di Surabaya. Tak hanya itu pada bulan Mei kemarin, suhu di Surabaya mencapai titik 34C. dilansir dari Badan Pusat Statistik Kota Surabaya tahun 2021 didapatkan jumlah industri makanan sebanyak 111, 4 industri minuman, 10 industri pengolahan tembakau, 19 industri tekstil, 23 industri pakaian jadi, 28 industri kulit atau barang dari kulit, 41 industri kayu, gabus, bamboo, rotan dan sejenisnya, 17 industri kertas dan barang dari kertas, 2 industri produk batu bara dan pengilangan minyak bumi, 51 industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia dan masih
banyak lagi. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali industri di Surabaya yang tentu saja termasuk faktor dari penambahan suhu di Surabaya Timur.

       Pertama yaitu peningkatan kesadaran dan edukasi pada masyarakat. Melakukan
sosialisasi tentang pentingnya pengurangan emisi gas rumah kaca, dan upaya individu untuk
menjaga lingkungan dapat membantu mengurangi efek pemanasan global. Mengedukasi
masyarakat mengenai praktik-praktik ramah lingkungan, seperti penggunaan energi
terbarukan, penghematan energi, dan pengelolaan limbah yang baik, akan membantu
mengurangi dampak negatif perubahan cuaca panas.

       Kedua yaitu penghijauan kota. Melakukan penanaman lebih banyak pohon di wilayah
Surabaya Timur dapat membantu mengurangi suhu permukaan dan menciptakan efek
pendinginan. Pohon-pohon yang rindang dapat menyediakan naungan alami dan mengurangi
radiasi panas yang dipancarkan oleh permukaan jalan dan bangunan.

       Ketiga yaitu pengelolaan air yang baik. Meningkatkan efisiensi penggunaan air melalui program penghematan air, seperti penggunaan teknologi irigasi yang efisien dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menghemat air, dapat membantu mengurangi panas di lingkungan. Penyediaan taman-taman yang ditanami tanaman tahan kekeringan dan penggunaan air hujan untuk irigasi juga dapat membantu menjaga suhu lingkungan yang lebih sejuk.

       Keempat yaitu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil saat ini
sudah banyak digunakan sehingga, dapat meningkatkan suhu panas yang ada. Dengan
mengurangi atau mengganti bahan bakar akan membantu untuk mengurangi suhu panas yang
ada.

       Kelima yaitu mengurangi penggunaan listrik. Dengan melakukan penghematan listrik
seperti AC, akan membantu mengurangi panas yang ada karena AC menghasilkan gas CFC
yang malah akan menambah suhu panas. Sehingga, dengan kita mengurangi penggunaan
listrik akan membantu kita dalam menjaga kestabilan suhu.

       Keenam yaitu beralih menggunakan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan
seperti matahari, angin, air, dan geotermal yang akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca penyebab kenaikan suhu panas.

😃+

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *