Berkembang Menjadi Sosok Inspiratif dan Bijaksana Melalui LKMM-TD XXXIII HMTKI : Dumbledore

Menjadi mahasiswa merupakan sebuah kesempatan emas, yang mana selama menjadi mahasiswa setiap individu bebas untuk mengembangkan dirinya di banyak bidang. Pengembangan diri yang dilakukan oleh mahasiswa tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, melainkan bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya dan negara. Misalnya, mahasiswa yang berkembang dalam bidang riset dan teknologi akan memberikan manfaat sekaligus terhadap perkembangan teknologi di negaranya.


Bidang lain yang tak kalah penting adalah mengenai pengembangan di organisasi kemahasiswaan. Pengembangan diri dalam organisasi sangatlah penting untuk melatih diri bekerja sama dan berkomunikasi dalam kelompok. Maka dari itu, diperlukan sebuah wadah yang memberikan bekal berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam pengembangan dan manajemen organisasi kemahasiswaan, baik intra maupun antarperguruan tinggi. Salah satu wadah yang dapat digunakan oleh mahasiswa adalah Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM).


Terdapat beberapa tingkatan LKMM. Salah satu tingkatan dari LKMM adalah LKMM Tingkat Dasar atau yang disebut LKMM-TD. LKMM-TD memiliki tujuan untuk memberikan bekal keterampilan tentang penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan dengan sistem perencanaan yang baik. LKMM-TD diadakan dengan tema yang berbeda setiap tahunnya. LKMM-TD ke-33 yang dilaksanakan oleh HMTKI FV-ITS pada 26 Juni 2022-1 Juli 2022 membawa tema “Dumbledore”. Dalam sebuah LKMM terdapat beberapa orang yang bertugas sebagai pemandu dengan tugas membagikan pengetahuan dan keterampilan kepada para peserta berdasarkan topik dan tema yang telah ditentukan. Salah satu pemandu LKMM-TD HMTKI FV-ITS ke-33 menjelaskan alasan mengapa LKMM-TD kali ini membawa tema “Dumbledore” dan berkata “Kami mengambil tema tersebut berdasarkan nilai-nilai yang ingin ditanamkan kepada peserta, dimana ada Leadership, SOB, dan juga Impactful.” Seperti yang kita ketahui bahwa Dumbledore adalah seorang kepala sekolah sihir Hogwarts dalam novel Harry Potter. Ketiga nilai yang telah disebutkan merupakan watak dari tokoh Dumbledore. Nilai leadership atau kepemimpinan diperlihatkan oleh Dumbledore dalam tugasnya memimpin sekolah sihir Hogwarts. Nilai kepemimpinan ditanamkan kepada seluruh peserta LKMM-TD dengan harapan pengetahuan dan keterampilan kepemimpinan yang didapatkan dapat diimplementasikan dalam lingkup organisasi ataupun kelompok. Sehingga menghasilkan pemimpin yang baik untuk organisasi yang dipimpin.


Nilai lainnya adalah SOB atau Sense of Belonging. Nilai SOB dapat disebut juga rasa saling memiliki. Tokoh Dumbledore memiliki watak saling memilik dan kebersamaan yang digambarkan dengan caranya mengayomi siswa dan siswinya. Nilai SOB sangat penting dimiliki oleh setiap individu, baik yang berperan sebagai pemimpin maupun yang bukan pemimpin. Hal tersebut karena rasa kebersamaan akan membentuk lingkungan bekerja sama yang nyaman dan saling membantu antaranggotanya sehingga menghasilkan organisasi yang kuat. Nilai ketiga adalah nilai impactful atau kebermanfaatan. Nilai ini diperlihatkan dalam tokoh Dumbledore dengan peran dan hasil pemikirannya berupa inovasi-inovasi sihir baru dan bermanfaat bagi dunia sihir. Dengan ditanamkannya nilai tersebut, diharapkan setiap individu dapat memberikan kontribusi, baik kerja dan pemikiran inovatifnya, dalam sebuah organisasi. Hal tersebut dikarenakan supaya sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai dengan inovasi-inovasi yang dihasilkan oleh seluruh anggotanya. Selain itu, nilai kebermanfaatan juga ditanamkan dengan harapan aspek kebermanfaatan yang dipikirkan dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan negara.


Berbeda dengan pelaksanaan LKMM-TD seperti biasanya. LKMM-TD HMTKI FV-ITS ke-33 dilakukan secara online melalui platform zoom meeting. Meskipun dilakukan secara online, antusiasme yang dimiliki peserta secara online tidak berbeda dengan LKMM-TD yang dilakukan secara offline.  LKMM-TD dilakukan secara online dikarenakan untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 yang masih terjadi. Persiapan yang dilakukan oleh para pemandu untuk LKMM-TD kali ini adalah penyusunan materi, sistem pelaksanaan, dan tema. Tidak hanya para pemandu, pelaksanaan LKMM-TD juga tidak lepas dari peran para panitia yang bertanggung jawab.


Melalui sesi wawancara, salah satu peserta memberikan kesan tentang LKMM-TD ke-33 yang telah dilakukan. Melalui pernyataanya, kesan yang diberikan adalah “Sangat beruntung bisa ikut LKMM-TD ini, karena materi yang saya dapatkan sangat berguna untuk kedepannya dan bisa diterapkan di dunia kampus bahkan sehari-hari. Di lkmm td ini, saya mendapatkan banyak materi seperti analisa tema, analisi kondisi lingkungan, tolak ukur keberhasilan, perumusan gagasan awal, metode pengukuran kinerja, pengorganisasian kegiatan kepanitiaan, perencanaan jadwal kegiatan, komunikasi antar unit kerja, teknik usulan kegiatan, administrasi umum,  kesekretariatan, team work, sponsorship, teknik lobbi, penanganan konflik, dan pengambilan keputusan.”


Adapun beberapa harapan yang disampaikan oleh pemandu untuk LKMM-TD selanjutnya adalah diharapkan pelaksanaan LKMM-TD kembali dilakukan secara offline sehingga ilmu yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan diterapkan di berbagai kegiatan dan organisasi, baik di ITS maupun di luar ITS.


Penulis : Arika Nur Indrayani, 202 

😃+

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *