
Salah satu faktor yang menyebabkan orang merantau adalah Pendidikan. Pendidikan di luar daerah yang dirasa lebih baik daripada daerah sendiri membuat sebagian mahasiswa memilih untuk pergi dari tempat asalnya dan mencoba meraih ilmu di luar. Menjadi anak rantau memang memiliki kisah tersendiri, Dari kisah seru, sedih, dan senang bercampur jadi satu. Perjalanan hidup dari yang berkuliah maupun bekerja di tanah rantau memang tidak selalu berjalan mulus. Walaupun demikian kisah-kisah di tanah perantauan akan selalu di rindukan.
Banyaknya perbedaan kebiasaan dan juga perbedaan budaya membuat mahasiswa terkadang merasa berat untuk menghadapinya pada saat pertama kali merantau. Tim kami sudah melakukan wawancara dengan 2 orang narasumber yang merantau dan meminta testimoni kepada mereka tentang suka duka serta tips and trick menjadi mahasiswa perantauan.
Menurut Mas Bimanda yang baru 2 bulan merantau, menjadi anak perantauan memerlukan adaptasi karena jauh dari keluarga, awal-awal memang terasa mengagetkan namun Ketika dijalani akan semakin nyaman. Adapun Tips nih dari mas Bimanda untuk manajemen uang bulanan, yaitu hemat makanan. Nah, menurut mas bimanda nih hal yang harus disiapkan sebelum menjadi anak perantauan yaitu mental. Karena jika tidak kuat mental kita akan menangis di tanah perantauan. Pengalaman sendirian di daerah orang lain membuat diri kita harus menjadi lebih mandiri.
Menurut mbak ulfia yang sudah 6 bulan merantau, menjadi anak rantau itu nggak horror lho, ada sisi positif dan negatifnya, positifnya yaitu menjadikan kita lebih mandiri, sedangkan sisi negatifnya perlunya mengatur keuangan agar cukup satu bulan, Nah kalau tips and trik dari mbak ulfia untuk manajemen keuangan yaitu membagi jatah satu bulan menjadi 4 minggu, dibagi antara pemasukan dan pengeluarannya, lalu mengurangi membeli barang yang tidak diperlukan, mengurangi bermain dan pintar-pintar mencari teman . Mbak Ulfiyah juga memberikan tips untuk survey tempat terlebih dahulu, memastikan aman, menyiapkan barang yang paling dibutuhkan untuk kos, menyiapkan obat β obatan, serta mental.
Jauh dari keluarga menjadikan anak perantauan sosok yang mandiri. Namun demikian jika kita salah pergaulan di perantauan akan membuat kita sesat dijalan. Manajemen keuangan juga diperlukan agar kita si anak rantau tidak kesulitan ditengah jalan
Penulis :
Kelompok 3 KPP BMS
- Dhea damar
- Dhanny Yulian Saputra
- Friska Dwi Pratiwi
- Rakhma Ayu Giarti
- Mochamad Cahyoh Harianto
- Muhammad Farhan Ismu Pratama
- Amelia Zakiya Sabrina
- Sinta Lestari
- Kania Putri Sakinah
Sumber :
Wawancara narasumber secara langsung