BEM ITS, Surabaya – Aksi Sepuluh Nopember (ASN) merupakan acara tahunan yang kerap diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (BEM ITS) untuk mengenang jasa para pahlawan dan memaknai nilai juang sepuluh nopember. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ASN pada Kabinet Unjuk Asa ini dilaksanakan secara hybrid selama dua hari (9/11). Hal tersebut terdiri dari kegiatan online berupa diskusi via zoom meeting dan kegiatan offline berupa kunjungan ke Tugu Pahlawan serta Taman Makam Pahlawan.
Muhamad Fajri Aulia selaku ketua pelaksana ASN kepengurusan Kabinet Unjuk Asa tersebut mengatakan bahwa ASN sebagai salah satu program kerja (proker) dari Kementerian Aksi dan Propaganda (Akspro) memiliki konsepan yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang masih belum 100% usai. “Sehingga perizinan juga susah jika harus dilaksanakan full offline,” terang mahasiswa yang kerap disapa Fajri ini.
Fajri mengatakan bahwa walaupun diadakan secara hybrid tapi tidak akan mengurangi latar belakang dan tujuan dari acara ini. ASN memang diadakan untuk mengenang jasa para pahlawan. Selain itu, ASN juga dimaksudkan untuk memancarkan nilai perjuangan sepuluh nopember kepada KM ITS. “Sehingga mahasiswa ITS dapat menanamkan nilai-nilai perjuangan para pahlawan tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Mahasiswa Departemen Teknik Kelautan ini menjelaskan bahwa ASN kali ini terbagi menjadi beberapa acara utama. Diantaranya yaitu diskusi online, kunjungan ke Tugu Pahlawan, dan kunjungan ke Taman Makam Pahlawan. Dalam kunjungan ke Tugu Pahlawan pada (10/11) hanya diwakili oleh beberapa mahasiswa ITS yang tergabung dalam BEM ITS. “Tidak hanya itu, adapula aksi online yang diadakan dengan menggunakan atribut #AksiSepuluhNopember sebagai foto profil sosial media seperti Instagram, Line, Whatsapp, dan beberapa lainnya,” jelasnya.
Fajri menambahkan bahwa diskusi yang diadakan berupa Diskusi Lintas Pergerakan yang dikemas dalam bentuk talkshow melalui media zoom. Dalam gelarannya, terdapat beberapa narasumber berkompeten yang turut memeriahkan acara ini. Diantaranya adalah Ketua MPM ITS dan GMS 1974/1975 Momok Sritomo, Direktur JTV Abdul Rokhim, dan Presiden BEM ITS 2018/2019 Haekal Akbar. “Dalam diskusi ini Pak Momok sempat memberikan sedikit tips kepada mahasiswa cara menjadi mahasiswa yang aktif dalam dunia politik,” tuturnya.
Fajri menuturkan, kunjungan ke Taman Makam Pahlawan pada (10/11) di malam hari diikuti oleh perwakilan-perwakilan dari beberapa himpunan. Dalam gelarannya para mahasiswa melakukan ziarah kubur dan orasi singkat dari beberapa presidium. “Hal ini bertujuan untuk mendoakan para pahlawan yang telah tiada dan senantiasa mengingat serta mengenang jasa-jasa dari pahlawan tersebut,” paparnya.
Mahasiswa angkatan 2019 ini berharap bahwa dengan adanya ASN ini mahasiswa ITS semakin paham dengan makna sepuluh nopember yang tersanding di sebelah kata institut. Tidak hanya itu Ia juga sangat berharap pandemi Covid-19 segera usai sehingga ASN tahun depan dapat dilaksanakan full offline. “Namun jika keadaan belum membaik yang terpenting adalah nilai sepuluh nopember itu bisa tersampaikan dengan baik melalui ASN,” tandasnya penuh harap. (dila)
Comments (0)