BEM ITS, Surabaya – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sudah empat tahun ini menyandang status sebagai Perguruan Tinggi Negeri - Badan Hukum (PTN-BH). Esensi dari statusnya itu, ITS dipercaya untuk mengelola perguruan tinggi secara mandiri sebagai badan publik yang otonom. Setiap perguruan tinggi pun mendapat arahan agar memegang prinsip transparansi dan akuntabilitas. Sebagai media transparansi, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS menggelar Risalah Sepuluh Nopember (RSN) pada 6 November lalu.
Melalui kegiatan yang turut mengundang birokrasi ITS dan membuka peluang diskusi antara birokrasi dengan mahasiswa, RSN diharapkan mampu menciptakan keterlibatan harmonis antara keduanya. Dalam hal ini, dibahas Rencana Strategis ITS tahun 2021-2025 yang disampaikan oleh para pemangku kebijakan kampus bagian Akademik dan Kemahasiswaan, serta Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sarana Prasarana.
Ketua Tim Penyusun Rencana Strategis (Renstra) ITS Tahun 2021-2025, Dr. Darlis Herumurti, S.Kom., M.Kom., menyampaikan adanya kondisi pandemi sekarang ini tetaplah membuka peluang dan kesempatan, di samping merupakan ancaman. “Tahun ini, ITS memegang motto Advancing Humanity yang diturunkan menjadi tiga tujuan strategis,” kata dosen Departemen Informatika itu.
Tiga tujuan strategis itu meliputi terciptanya transformasi organisasi, adanya prestasi unggul dan kontribusi nasional, serta menjadikan ITS perguruan tinggi kelas dunia berprestasi. Sesuai tujuan strategis tersebut, peta strategi dan inisiatif strategis dibuat ITS menjadi delapan poin, yaitu: Internal Enhancement, Innovation Development, International Engagement, Digital Transformation, poin indikator kinerja utama berdasarkan Kepmendikbud, dan indikator kinerja tambahan, sasaran strategis berbasis balanced scorecard, serta proyeksi endowment fund.
Mendukung pernyataan ketua Tim Renstra, Dr.Eng. Siti Machmudah, S.T., M.Eng., mewakili Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaaan, menyampaikan target kunci aspek sistem pembelajaran ITS sampai lima tahun ke depan akan dikembangkan dan ditingkatkan pemanfaatan sistem Massive Open Online Course (MOOCs).
“ITS juga akan mengembangkan kurikulum dan sistem pembelajaran yang bentuknya berbasis case project,” ungkap Direktur Pendidikan ITS itu. ITS menargetkan, akan menambah program studi (prodi) dengan akreditasi unggul, serta meningkatkan jumlah prodi yang mengantongi akreditasi internasional.
Berikutnya, dilaporkan bahwa dalam rangka pembangunan infrastruktur dan pengembangan kemahasiswaan yang masif, beberapa Tower ITS dibangun sebagai poros-poros bidang tertentu. Selain itu, peningkatan student body dan berbagai pengembangan kemahasiswaan juga menjadi fokus dalam Renstra 5 Tahun Kedepan. Hal itu disampaikan oleh Dr. Ir. Suwadi, M.T., selaku Direktur Perencanaan dan Pengembangan ITS.
Mewakili Wakil Rektor bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sarana Prasarana, Suwadi menuturkan tujuan pembangunan ini diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa semakin banyak. “Baik itu pada pembangunan infrastruktur fisik di ITS, maupun infrastruktur digitalnya,” tuturnya. Kebijakan keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pun tak luput disampaikan oleh Suwadi.
Demi mensejahterakan mahasiswanya, ITS mengadakan Endowment Funding atau penggalangan dana abadi. Setiap tahunnya, ITS menganggarkan dana abadi untuk kesejahteraan mahasiswa sampai senilai 20 M. Dalam mendistribusikan kebermanfaatannya, Ditmawa akan menyeleksi mahasiswa yang mengalami masalah finansial guna pembayaran UKT.
“Harapannya, melalui keringanan yang bersumber dari beberapa mekanisme yang ada, seperti banding UKT, keringanan Kemendikbud, dsb., mahasiswa dapat tetap mengikuti perkuliahan,” imbuhnya. Hal yang disampaikan tersebut pun menjadi penutup sesi pemaparan renstra bidang sarana dan prasarana.
Setelah usai, sesi tanya jawab berlangsung interaktif dan menambah kejelasan serta pemahaman pada diri mahasiswa. BEM ITS pun mengharapkan dengan adanya fasilitas berupa forum diskusi seperti ini, dapat turut mengawal isu-isu terkait kebijakan kampus ITS bersama seluruh mahasiswa.(kafa)
Comments (0)