Indonesia merupakan negara dengan potensi besar dalam hal sumber daya manusia. Hal ini dapat dilihat dari tingginya animo mahasiswa untuk memperjuangkan pendidikan di Indonesia, salah satunya melalui program ITS Mengajar.
Menurut Nur Annisa, staff sosmas BEM ITS dan PIC dari ITS Mengajar, "Mahasiswa ITS memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan, hal ini dibuktikan dengan animo positif yang didapatkan ITS Mengajar sejak pertama kembali dalam kegiatan roadshow dan open recruitmen OC & relawan pengajar." Kepedulian terhadap pendidikan ini harus diberikan ruang untuk mempermudah mahasiswa ITS untuk berkontribusi sesuai dengan minat dan kemampuannya melalui ITS Mengajar.
ITS Mengajar merupakan program yang menyediakan kesempatan bagi mahasiswa ITS untuk berkontribusi dalam bidang pendidikan. Program ini memiliki beberapa tujuan seperti membentuk karakter mahasiswa ITS yang bertanggung jawab terhadap pendidikan di masa yang akan datang, sarana mengamalkan, menerapkan, dan mempraktekkan ilmu yang didapat selama perkuliahan kepada masyarakat terutama di bidang pendidikan, serta adanya peningkatan kualitas pendidikan yang berdampak pada SDM di sekolah sasaran.
Bukan hanya mahasiswa ITS dan alumni yang dapat berkontribusi pada program ini, namun semua orang secara umum dapat turut berkontribusi dalam bentuk donasi. Menurut Nur Annisa, "Siapa saja bisa berkontribusi pada program ITS Mengajar, tidak hanya mahasiswa ITS atau alumni, namun semua orang secara umum dapat turut berkontribusi dalam bentuk donasi."
Dengan adanya program seperti ITS Mengajar, diharapkan dapat adanya gerakan menginspirasi dan memotivasi anak-anak di Indonesia agar memiliki cita-cita yang tinggi dan berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berpartisipasi dalam program ini tidak hanya memberikan manfaat pada lingkungan sekitar, namun juga memberikan peluang bagi mahasiswa ITS untuk mengamalkan ilmu yang didapat dan membentuk karakter.
Nur Annisa menambahkan, ITS Mengajar berasal dari hasil dari PKM mahasiswa ITS pada tahun 2012 dan kemudian berkembang menjadi sebuah forum gabungan dari gerakan mengajar di organisasi mahasiswa seperti himpunan dan BEM yang berintegrasi menjadi satu gerakan, yakni Gerakan ITS Mengajar (GIM). Kegiatan ini sempat terhenti pada tahun 2020 akibat pandemi covid-19, namun pada tahun 2022, ITS Mengajar kembali diadakan dengan konsep yang berbeda namun tujuannya sama. Program ini masuk ke dalam program kerja ITS Mengajar pada kementerian SOSMAS BEM ITS yang diberi nama ITS Mengajar for Surabaya. Perubahan yang dipilih adalah fokus kegiatan di Surabaya karena masih banyak kebutuhan pendidikan berkualitas di kota tersebut, terutama relawan pengajar yang bersedia membantu anak-anak belajar.
Pada tahun ini, relawan pengajar dikirim ke empat penempatan, yaitu sekolah rakyat kejawan, rumah sanggar kapirel, rumah belajar tegal mulyorejo baru, dan rumah belajar wilayah ex-dolly.
Menurut Nur Annisa, harapan dari diadakannya program ITS Mengajar tahun 2022 adalah meningkatkan kepedulian mahasiswa ITS terhadap pendidikan bangsa, dimulai dari hal-hal terkecil seperti mengajar anak-anak di sekitar. Selain itu, program ini juga ingin menjadi pengingat bahwa mahasiswa ITS dapat berkontribusi bagi pendidikan bangsa melalui cara-cara yang sederhana dan tanpa biaya. Ke depannya, gerakan ini tidak hanya ingin berhenti di sini, namun juga ingin menambah titik-titik pengajaran untuk memperluas dampak positif yang dapat diberikan dan menyinergikan gerakan mengajar di organisasi mahasiswa agar dapat saling berkolaborasi dan memberikan manfaat secara lebih besar lagi.
Comments (0)