Sejak diterapkannya kuliah dengan sistem online, semua kegiatan di lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya juga dilakukan secara online, tidak terkecuali kegiatan kaderisasi mahasiswa baru 2020. Hal ini membuat setiap elemen pengkader tingkat Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) harus menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada dan mengubah sistem kaderisasi yang semula offline menjadi online. Selama berjalannya kaderisasi online di ITS, banyak himpunan yang merasa kesulitan sehingga menyebabkan proses perencanaan Grand Design Kaderisasi (GDK) memakan waktu yang lebih lama dari biasanya.
Melihat permasalahan ini, Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) BEM ITS membuat suatu program kerja yang bernama STATUTO. Program kerja ini bertujuan untuk mengoptimalisasi kaderisasi tahap awal untuk memenuhi kebutuhan kaderisasi online di ITS. Selain itu, topik utama dari program kerja yang berasal dari arahan kerja Presiden BEM ITS ini mengarah kepada transisi kaderisasi offline ke kaderisasi online.
STATUTO dihadiri oleh perwakilan PSDM dari tiap-tiap HMD yang ada di ITS. Menurut Ghozi, Menteri PSDM BEM ITS Rectoverso, antusiasme peserta terhadap STATUTO cukup tinggi dan proaktif dalam mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini tidak terlepas dari pengisuan STATUTO yang telah jauh-jauh hari disuarakan sejak awal kepengurusan BEM ITS.
STATUTO dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu, 8-9 Februari 2021. Ada 2 kegiatan utama dalam STATUTO, yaitu kegiatan Webinar dan kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Kegiatan Webinar diisi oleh pemateri yang berasal dari luar ITS, yaitu Muhammad Dzaky Farhan, Menteri Koordinator PSDM KM ITB. Hal ini memiliki tujuan untuk memberikan sudut pandang berbeda dalam penyelesaian masalah yang muncul dari proses kaderisasi online.
Sedangkan pada kegiatan FGD, dilakukan sharing session antar HMD yang ada di ITS. Dengan FGD, diharapkan setiap HMD yang ada di ITS paham mengenai permasalahan yang sedang dihadapi, serta dapat menentukan penyelesaian dari masalah yang ada sehingga kaderisasi online yang dilaksanakan dapat berjalan secara optimal.
Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hasil yang ingin dicapai oleh PSDM BEM ITS, diantaranya adalah mampunya HMD untuk memahami permasalahan yang ada, menentukan alur berpikir untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan kebutuhan dari himpunannya dan mendapatkan hipotesa dari solusi permasalahan tersebut. Dikatakan ‘hipotesa’ karena STATUTO tidak memberikan solusi secara langsung kepada HMD, melainkan informasi serta sudut pandang dari berbagai HMD yang ada di ITS terhadap permasalahan yang sedang dihadapi. Diharapkan nantinya HMD dapat mengolah informasi tersebut menjadi solusi sesuai dengan kebutuhan kaderisasi HMD tersebut.
“Harapannya dari permasalahan-permasalahan yang dipaparkan pada saat JARAS (Jaring Aspirasi) dapat terjawab di STATUTO ini”, ucap Bagus Andi Lukito sebagai PIC STATUTO.
“Harapan saya untuk teman-teman HMD yang sudah mengikuti STATUTO, mereka sudah mengerti dan tidak bingung lagi tentang apa yang akan dibahas di himpunan masing-masing untuk memulai kaderisasi online 2020 dan apabila masih ada hal yang ingin didiskusikan, jangan pernah sungkan untuk mengajak kami atau teman-teman HMD lain berdiskusi”, tutup Ghozi Naufalmi Adnan, Menteri PSDM BEM ITS Rectoverso. (En/KOMSTRAT)
Comments (0)